Mengelola Mood Menulis Buku – Kunci Utama Menulis Buku Secara Produktif

Mengelola Mood, Kunci Utama Menulis Buku Secara Produktif

Mengelola Mood Menulis Buku – Kunci Utama Menulis Buku Secara Produktif  

 

Mood adalah keadaan emosional yang umumnya muncul secara tiba-tiba dan tidak intens.  Sederhanya, mood dapat diartikan sebagai ‘suasana hati’. Anda mungkin sering mendengar istilah “Mood swing, bad mood, mood booster”, istilah tersebut adalah gambaran seseorang pada kondisi tertentu. Dalam dunia kepenulisan mood juga berperan penting, karena menulis berkaitan dengan emosi seseorang. Jika Anda ingin menulis, Anda perlu mengelola mood sebaik mungkin agar dapat menulis buku yang  menarik.  

Mood atau suasana hati sangat memengaruhi aktivitas kita sebagai manusia. Tentu Anda pasti sering merasakan mood yang buruk memperlambat kinerja aktivitas, begitu juga sebaliknya jika mood sedang baik maka apa yang dikerjakan akan terasa begitu menyenangkan. Dalam berbagai hal mood memiliki peranan yang cukup vital, tidak terkecuali menulis buku. Agar buku yang Anda tulis memuaskan maka Anda harus mengelola mood dengan baik. 

Mengelola Mood Menulis Buku – Kunci Utama Menulis Buku Secara Produktif

Mood seseorang dapat berubah sewaktu-waktu. Terdapat berbagai macam jenis mood, dalam kaitannya dengan menulis mood dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu; mood baik, mood sedih, dan mood marah. Anda perlu mengetahui mood Anda setiap saat, hal itu agar Anda dapat mengelola berbagai mood untuk keperluan menulis buku dan tidak perlu menunggu mood dalam keadaan bahagia atau senang untuk memulai menulis buku.

  • Mood Baik/Senang

Ketika mood Anda dalam kondisi baik atau stabil maka Anda akan cenderung lebih nyaman melakukan sesuatu, termasuk menulis. Jika sedang dalam kondisi baik, segera pikirkan ide-ide yang menarik dan jangan lupa untuk mencatatnya pada selembar kertas atau ponsel Anda. Mood baik terkadang dipengaruhi oleh tingkat stress yang rendah, atau Anda sedang mendapat berita menyenangkan jadi, pastikan Anda menulis ditemani oleh hal-hal yang membuat Anda nyaman. Itulah cara mengelola mood baik untuk menulis buku.

  • Mood Sedih/Melankolis

Mood sedih bisa saja menghampiri Anda disaat terdapat tuntutan untuk menulis naskah misalnya. Memang tidak mudah mengelola mood sedih agar tetap produktif, tapi tentu saja hal tersebut tidak mustahil. Anda pasti mengetahui genre tulisan yang memiliki alur menyedihkan, bukan? Nah, Anda dapat mengelola mood sedih Anda untuk menulis buku bergenre serupa, loh. Caranya adalah dengan memainkan imajinasi Anda dan membuat mood sedih Anda semakin intens dengan membayangkan hal-hal yang menyedihkan.

  • Mood Marah

Mood marah bukan berarti Anda marah secara sesungguhnya, karena mood hanya suasana hati yang tidak intens. Anda hanya akan merasa beberapa hal terlihat salah, walaupun sebenarnya tidak demikian. Dilansir dari hallosehat.com, walaupun sering dianggap negatif ternyata mood marah dapat memotivasi dalam mengambil tindakan dan mencari solusi dari hal yang mengaggu Anda. Dalam kaitannya mengelola mood untuk menulis buku Anda dapat memanfaatkan untuk menulis buku dengan cerita yang menarik, karena mood marah juga memiliki efek positif, yaitu melegakan. Jadi, jangan tahan emosi Anda dalam menulis.

Mood yang Menghambat Menulis Buku

  • Mood Swing

Mood swing adalah keadaan mood pada seseorang yang berubah-ubah secara mendadak. Perubahan mood ini tidak dapat diprediksi, bisa jadi setelah merasa sedih orang tersebut tiba-tiba merasa sangat bahagia walaupun tidak ada pemicu apa pun. Mood swing berbeda dengan bipolar, karena bipolar adalah gangguan psikologis sedangkan mood swing hanya suasana hati yang cenderung tidak stagnan. Seseorang yang  mengalami mood swing perlu mengelola mood dengan serius agar dapat menulis buku karena mood yang tidak stabil membuat produktivitas menurun dan mengurangi pendalaman pada tulisan.

  • Moody

Moody dapat dikatakan sebagai tingkatan lanjut dari mood swing, jika mood swing terjadi lebih sering dan dengan durasi yang lebih random maka bisa jadi Anda mengalami moody bahkan jika lebih ekstrim lagi maka merujuk pada bipolar, tetapi tentunya diperlukan pemeriksaan medis. Dalam kaitannya mengelola mood untuk menulis buku, maka tidak jauh berbeda dengan mood swing yaitu Anda membutuhkan mood booster. Mood booster dapat berupa makanan, musik, bahkan makhluk hidup seperti hewan peliharaan. 

  • Bad Mood

Bad Mood atau mood yang sedang buruk dapat menghambat seseorang untuk menulis sebuah buku. Bad mood berbeda dengan mood marah atau sedih, ‘buruk’ di sini bermakna suasana hati yang negatif. Jika mood marah dan sedih masih memiliki sisi positif, maka bad mood hanya berisikan hal negatif yang tercermin dari reaksinya dalam berbagai hal. Bad mood sangat menghambat aktivitas seseorang tidak terkecuali menulis. Dalam mengelola mood untuk menulis buku, ketika Anda bad mood sebaiknya Anda mendongkrak mood agar lebih positif, hal itu pada umumnya disebut mood boosting.

Cara Menjaga Mood agar Produktif Menulis Buku

Mengelola mood untuk menulis buku mungkin tidak mudah bagi sebagian orang, tapi beberapa cara berikut dapat mendongkrak mood Anda dalam menulis. Mood yang stabil akan membuat Anda lebih produktif dan tidak blank saat menulis buku. Cara berikut mungkin dapat Anda praktikan ketika ingin menulis tetapi terhambat dengan kondisi mood saat itu.

  • Siapkan Alat Tulis dengan Baik

Alat tulis dalam hal ini tidak hanya pensil, pulpen, dan buku. Dewasa ini banyak orang lebih nyaman menggunakan gadget untuk menulis. Apa pun device yang Anda gunakan untuk menulis usahakan dalam kondisi baik. Anda juga dapat memilih alat tulis dengan bentuk lucu, misalnya buku catatan dengan warna-warna favorit Anda. Jika Anda menggunakan gadget, Anda dapat memanfaatkannya dengan memutar musik favorit untuk menemani Anda menulis, Anda juga dapat memilih aplikasi yang paling nyaman Anda gunakan untuk menulis.

  • Memilih Tempat yang Mendukung

Tempat yang mendukung artinya yang nyaman untuk menulis. Pastinya Anda merasakan mood Anda cenderung naik ketika berada pada tempat yang nyaman. Salah satu cara mengelola atau menjaga mood untuk menulis buku adalah memilih tempat yang nyaman. Nyaman dalam hal ini relatif, mungkin bisa suasana alam, suasana sunyi di perpustakaan, atau workspace dengan suasana kantor. Tempat yang mendukung adalah salah satu mood booster terbaik dalam menulis buku. Tidak jarang juga dengan tempat yang demikian Anda akan banyak mendapat ide-ide baru yang berguna untuk tulisan.

  • Sharing dengan Orang Terdekat atau Komunitas Penulis

Sharing atau berbagi cerita dengan orang terdekat dipercaya dapat membuat mood stabil. Orang terdekat dalam hal ini tidak harus keluarga, tetapi bisa juga teman atau sahabat. Menceritakan tulisan Anda dapat memancing feedback positif dan meningkatkan mood sehingga Anda lebih bersemangat. Satu hal yang perlu Anda ingat adalah Anda harus memilih untuk sharing dengan orang yang tepat, Anda juga dapat sharing dengan sesama penulis dalam suatu komunitas. Dalam komunitas sesama penulis, tulisan Anda pasti akan mendapat banyak feedback positif, bahkan mungkin Anda juga mendapat pencerahan untuk masalah Anda dalam menulis.

Itulah beberapa hal yang berkaitan dengan mengelola mood untuk menulis buku. Mood berkaitan erat dengan aktivitas menulis, beberapa pemaparan di atas mungkin dapat menjadi informasi menarik dan membantu Anda dalam menulis. Jika Anda masih merasa kesulitan menulis, Anda dapat bergabung dengan Book Writing Camp yang merupakan bimbingan menulis buku agar Anda dapat lebih mudah menulis.

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top