Menulis Artikel Jadi Buku? Emang Bisa? Yuk Cari Tahu!
Menulis Artikel Jadi Buku? Emang Bisa? Yuk Cari Tahu!
Menulis Artikel Jadi Buku? Emang Bisa? Yuk Cari Tahu!
Buku berasal dari ide dan pemikiran seorang penulis. Ide menulis buku bisa hadir dari mana saja, misalnya dari sebuah artikel. Memang, menulis artikel jadi buku memerlukan keseriusan dan niat yang tinggi dalam mengolahnya. Hal ini dikarenakan bahasa dan format yang digunakan oleh keduanya berbeda.
Artikel memiliki gaya bahasa yang kaku dan pembahasannya begitu singkat, tetapi padat informasi. Sementara buku, gaya bahasanya bisa lebih luwes dan informasinya bisa dikembangkan sesuai riset yang dilakukan. Pastinya dari artikel yang pernah kamu tulis, ada satu topik yang ingin sekali kamu ulik kan? Nah, topik itu bisa kamu ulik lebih dalam lagi dan dikemas ulang dalam bentuk buku.
7 Langkah Menulis Artikel Jadi Buku
Menulis buku dari artikel bisa dikatakan sebuah tantangan yang luar biasa. Bayangkan, dari 1—2 halaman tulisan di artikel, lalu kamu telah mengembangkannya menjadi 200-an halaman. Tentunya, kegiatan ini melalui proses yang tidak mudah. Kamu perlu mengetahui cara menulis buku yang praktis agar tidak banyak waktu yang terbuang.
Menulis artikel dan menulis buku merupakan dua kegiatan yang memiliki siklus berbeda. Maka dari itu, kamu juga harus memelajari dahulu dasar-dasar menulis buku. Jika sudah paham, nantinya kamu akan lebih mudah dalam menuangkan ide dan data yang sudah dipunya dalam bentuk kalimat. Bagaimana caranya? Ikuti langkah-langkah di bawah ini.
- Pilah artikel
Ketika memilih menulis artikel sebagai sebuah pekerjaan atau hobi, setidaknya kamu telah menuangkan pemikiranmu di sana. Kamu juga telah meluangkan waktu untuk mengolah data menjadi deretan kalimat yang kaya informasi. Topik-topik yang kamu tulis pastinya beraneka ragam. Dari banyaknya artikel yang pernah kamu tulis itu, coba pilah artikel tersebut sesuai topik yang disuka.
Lebih gampang lagi, kamu bisa membuat folder sesuai tema artikel. Setelah itu, kamu baca sekilas lagi artikel-artikel tersebut. Ketika selesai memilahnya dalam bentuk folder, kamu akan menemukan satu tema yang cocok dan membuatmu penasaran untuk menguliknya. Bisa jadi juga, tema tersebut berisi satu bidang yang sangat kamu suka.
- Ambil satu topik
Jika kamu sudah memilah artikel sesuai tema yang pernah dikerjakan, selanjutnya kamu perlu memikirkan lebih matang untuk memilih satu topik. Pemilihan satu topik ini tentunya jangan jauh-jauh dari apa yang kamu bisa. Kamu perlu memilih satu topik yang membuatmu penasaran, tetapi di sisi lain kamu juga paham dengan bidang yang akan dibahas. Kalau masih minor pemahaman, lebih baik jangan mengambil topik tersebut karena akan memperlambat pengerjaan bukumu.
Semakin kamu paham topiknya maka kamu akan lebih mudah dalam membahasnya. Kamu juga sudah memiliki pandangan untuk menjawab rasa penasaran atau menorehkan pemikiranmu dalam sebuah tulisan. Apabila memang ada dua bidang yang membuatmu tertarik, kamu perlu mempertimbangkannya lebih matang lagi berdasarkan objek. Objek yang dimaksud di sini adalah sumber informasi entah itu seseorang, data, atau buku yang nantinya dapat membantumu untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
- Susun kerangka buku
Penyusunan kerangka buku bisa dibilang sangat memudahkanmu dalam menyusun artikel jadi buku. Tujuan yang sudah kamu tetapkan di awal ketika akan menulis buku harus dibagi lagi menjadi beberapa bab. Buatlah poin-poin bab yang sesuai dengan apa yang ingin kamu tulis. Nantinya poin-poin ini tinggal diisi oleh tulisan berbobot.
Penyusunan kerangka ini membuat buku yang kamu tulis akan lebih jelas dan terarah. Tidak belok dari topik pembahasan yang diangkat. Kamu bisa mengurutkannya mulai dari pembuka, isi, dan penutup. Biasanya pembuka dan penutup hanya terdiri satu bab saja, sedangkan isi terdiri dari banyak bab.
- Cari referensi
Usai membuat kerangka buku, kamu perlu mencari banyak referensi. Referensi ini bisa kamu dapatkan dari buku, juga orang-orang yang ahli dalam topik pembahasan tersebut. Kamu butuh banyak informasi dari berbagai sumber untuk memperkuat tulisanmu. Sebuah buku memang murni dari pemikiran penulisnya sendiri, tetapi bukan berarti tidak butuh pendapat atau pandangan dari sumber lainnya.
Sumber referensi ini nantinya akan memperkaya pemahamanmu dalam mengolah topik pembahasan. Di sisi lain, pembaca juga akan ikut serta merasakan informasi yang kaya dalam tulisanmu. Apalagi jika informasi tersebut masih jarang diketahui oleh banyak orang. Jadi, jangan malas untuk mencari sumber referensi agar tulisanmu menjadi berbobot.
- Edit tulisan
Satu kesalahan yang sering dilakukan oleh para penulis baru adalah mengedit tulisan ketika menulis. Ini salah besar. Hal yang benar untuk dilakukan ialah menyelesaikan tulisan terlebih dahulu. Setelah itu, barulah mengedit tulisan.
Jika masih di tahap menulis, jangan pernah mengedit-edit tulisanmu. Entah itu ada kesalahan menulis atau ketidakselarasan kalimat, biarkan saja. Kalau kamu melakukan menulis-edit-menulis-edit, jadinya tulisanmu tidak akan selesai-selesai. Dampak buruknya, kamu akan berujung bosan dan malas karena hanya menetap di pembahasan itu-itu saja.
- Tentukan judul
Dalam menyusun buku dari artikel, jangan bingung di awal untuk membuat judul buku. Lebih baik, selesaikan dulu semua bab yang tertera. Tulislah semua hal yang sudah kamu ketahui melalui sumber informasi terkait. Tentunya, sesuaikan tulisan tersebut berdasarkan kerangka buku yang sudah dibuat.
Jika semua tulisan selesai, bahkan pengecekan ulang juga sudah selesai, barulah pikirkan judul yang tepat. Buatlah setidaknya tiga opsi judul. Setelah itu, kamu bisa meminta pendapat orang terdekat untuk memilih satu judul yang cocok. Bahkan, ada pula beberapa penulis yang baru menentukan judul bukunya setelah naskahnya masuk ke penerbit.
- Pilih penerbit buku
Semua tahapan sudah selesai dilakukan, tahap akhirnya ialah mengirim tulisanmu kepada penerbit buku. Pilihlah penerbit buku yang sudah memiliki sertifikat IKAPI karena jelas cara kerjanya sudah teruji dan berkualitas. Untuk mengetahuinya, kamu perlu melakukan survei terlebih dahulu ke beberapa penerbit buku. Kamu bisa stalking medsos mereka dan bertanya melalui pesan.
Perlu disampaikan pula kepada para penerbit buku yang akan dikirimi pesan bahwa kamu telah mengembangkan artikel jadi buku. Selanjutnya, tanyakan mengenai jenis buku apa saja yang sudah pernah mereka kerjakan. Hal ini untuk mengetahui apakah mereka sudah sering menangani naskah yang kamu tulis. Jangan sampai salah dalam memilih penerbit buku.
Itulah 7 langkah menulis artikel jadi buku yang bisa kamu terapkan. Mudah bukan? Kamu bisa memulainya perlahan kok. Jangan biarkan artikel yang pernah kamu tulis menganggur begitu saja. Tidak ada yang tidak mungkin sebelum kamu mencobanya. Cobalah tengok terlebih dahulu folder artikelmu di dalam laptop, lalu temukan satu topik yang menggugah semangatmu untuk menuliskannya lebih luas. Banyak informasi yang perlu kamu gali dan disebarkan kepada banyak orang. Percayalah bahwa setiap informasi yang dituliskan adalah ilmu yang sangat berharga bagi pembacanya.