Membuat Buku Kisah Inspiratif, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?
Membuat Buku Kisah Inspiratif, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?
Begitu banyaknya kisah inspiratif dari tokoh-tokoh terkenal, salah satunya pasti pernah menjadi sumber inspirasi kita. Secara umum, makna dari kata inspiratif adalah bersifat inspirasi. Sementara untuk kata inspirasi sendiri adalah bermakna ilham. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa kata inspiratif adalah segala hal yang bisa memberikan ilham. Bicara mengenai hal yang inspiratif sendiri, beberapa tokoh inspiratif mencurahkan kisah hidupnya dalam bentuk buku. Hal ini karena mereka ingin agar pesan pembelajaran yang terjadi pada hidupnya lebih mudah diakses dan diterima oleh masyarakat luas. Sama halnya dengan tokoh inspiratif, kita pun bisa membuat buku kisah inspiratif kita secara mandiri.
Poin Penting Membuat Buku Kisah Inspiratif
Bukan tidak mungkin membuat buku kisah inspiratif versi kita sendiri. Selalu ada kejadian dalam hidup, yang dapat kita bagikan kepada orang lain. Dari sinilah, orang lain dapat mengenal kita lebih dalam dan mendapatkan kisah pembelajaran yang mungkin saja berguna bagi mereka. Untuk menulis buku kisah inspiratif, tentunya ada beberapa unsur penting yang perlu diperhatikan, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Mengumpulkan bahan
Bahan-bahan pokok untuk mengembangkan buku kisah inspiratif perlu kita himpun terlebih dahulu sebagai langkah pertama. Selain itu, penting juga bagi kita sebagai penulis untuk mengurutkan peristiwa-peristiwa yang terjadi sesuai dengan timeline. Hal ini akan membuat amanat pada isi buku kita dengan mudah tersampaikan secara efektif kepada pembaca.
Peristiwa yang perlu dikumpulkan ialah masa-masa di mana kita merasa mendapat tantangan yang harus diselesaikan serta keputusan apa yang kita ambil untuk menuntaskan tantangan tersebut. Peristiwa-peristiwa yang terkumpul kemudian di-plotting supaya tidak tercampur antara suatu ide peristiwa dengan ide yang lain. Terkumpulnya bahan-bahan ini nantinya dapat diseleksi lagi apakah kira-kira unsur tersebut menjadikan isi buku ini istimewa atau malah membuatnya biasa-biasa saja.
- Membuat kerangka tulisan
Terkenal dengan sebutan outline, kerangka tulisan juga dibutuhkan sebagai langkah untuk menulis kisah inspiratif lewat buku. Kerangka tulisan dijabarkan sebagai garis besar rancangan isi karangan buku. Dengan terlebih dahulu merumuskan rancangan kisi-kisi, proses menulis buku inspiratif akan lebih mudah dan isi tulisannya akan lebih terstruktur, serta menghindari terjadinya pengulangan isi tulisan. Bagian-bagian kerangka isi yang perlu disiapkan pertama adalah orientasi atau pengantar cerita yang berisi perkenalan tokoh serta peristiwa yang dihadapinya.
Jangan lupa untuk menyiapkan pula kejadian-kejadian peristiwa yang rumit. Kisah-kisah yang mengandung peristiwa menantang akan dapat menghantarkan pembaca menuju puncak kisah peristiwa. Bagian lain yang perlu disiapkan setelahnya adalah komplikasi atau inti cerita. Bagian ini memuat cerita tentang bagaimana kita menghadapi tantangan yang terjadi di peristiwa sebelumnya. Sering terjadi bahwa bagian ini lah yang paling bisa ditangkap pesan moralnya oleh pembaca.
Kemudian sebelum merumuskan bagian penutup, perlu untuk ditambahkan bagian resolusi yang berisi peristiwa atas munculnya kesadaran pada diri kita akan hikmah yang didapat setelah mengalami kesulitan. Setelah itu baru ditambahkan bagian penutup yang berisi kesimpulan isi cerita dan pesan moral yang bisa diambil oleh pembaca.
- Menuliskan bagian yang paling berkesan lebih dulu
Dalam proses pembuatan buku, perlu diperhatikan pula perasaan pembaca ketika nanti membaca buku kita. Tak jarang ada orang yang merasa bosan atau jenuh ketika membaca buku. Biasanya hal tersebut terjadi karena isi buku yang dibaca membosankan, tidak menarik, bahkan monoton tanpa selingan. Untuk menghindari terjadinya hal itu kepada pembaca buku inspiratif kita, ada baiknya kita menceritakan terlebih dahulu kisah yang menurut kita paling berkesan tantangannya dalam hidup.
Dalam setiap perjalanan kita mencapai tujuan, pasti ada sebuah bagian kejadian yang paling kita ingat hingga mampu memberikan kesan tersendiri yang sangat membekas. Kejadian paling berkesan itulah yang disarankan untuk disajikan terlebih dahulu di bagian awal. Cara ini merupakan langkah out of the box dalam menuliskan isi buku, tetapi patut untuk dicoba.
Dengan menggunakan metode ini, diharapkan dapat menggugah rasa ingin tahu bagi pembaca. Membuat alur baru dapat menghindarkan pembaca dari rasa bosan terhadap alur yang biasa-biasa saja. Selain itu, menuliskan bagian berkesan di awal adalah supaya pemaknaannya lebih akurat daripada jika kejadian ini dituliskan di tengah atau bahkan di akhir.
- Menyisipkan isi komponen lain
Menikmati buku inspiratif memang menyenangkan, banyak pesan-pesan penting yang bisa kita dapat dari membaca buku kisah inspiratif. Namun, tidak dapat dimungkiri bahwa akan ada saat-saat kita merasa jenuh jika hanya membaca teks saja. Untuk menghindari perasaan jenuh pembaca ketika membaca buku kisah inspiratif kita, perlu kita beri selingan di antara isi teks tersebut.
Selingan yang dimaksud bisa berupa ayat Al-Qur’an atau kata-kata mutiara. Kata-kata mutiara yang diselipkan pun bisa berasal dari kita sebagai penulis atau dari orang lain yang merupakan panutan kita. Tentunya selingan yang diberikan harus sesuai dan sinkron dengan isi kisah yang kita tuliskan. Penambahan unsur ini selain untuk menghindari rasa bosan pada pembaca, dapat pula menambah kesan estetika pada buku kisah inspiratif.
- Meminta pendapat dari orang lain
Dalam membuat karya kisah inspiratif, penting pula bagi kita untuk meminta penilaian dari orang lain. Bukan merupakan bentuk dari rasa tidak percaya diri, tetapi justru tak jarang malah orang-orang di sekitar kita lebih mampu menilai kejadian yang kita alami sebagai berkah. Mendengar pendapat dari mereka akan menjadikan kita mampu untuk melihat sebuah kejadian tidak hanya dari satu sisi saja, melainkan dari banyak sisi.
Sah-sah saja bagi kita sebagai penulis untuk meminta pendapat dari beberapa orang terdekat. Namun, kita pun harus tetap memilah pendapat-pendapat yang kita dapat supaya buku karya kita tetap pada strukturnya. Masukan dari orang-orang terdekat perlu kita dengar sebagai opini dari sudut pandang pembaca. Bisa jadi ketika kita menuliskan isi kisah yang menurut kita sudah bagus dan runtut dengan harapan mudah dimengerti oleh pembaca, ternyata masih ada bagian-bagian lain yang perlu diperbaiki. Pendapat dari orang lain lah yang bisa menyelamatkan isi buku inspiratif kita ketika hal itu terjadi.
Poin-poin di atas adalah beberapa hal penting untuk diperhatikan ketika kita ingin membuat buku kisah inspiratif milik kita sendiri. Tak jauh berbeda dengan cara membuat buku jenis lainnya, kiat-kiat yang perlu kita cermati ialah mengumpulkan terlebih dahulu bahan-bahan yang nantinya akan kita tuangkan dalam isi buku inspiratif kita. Langkah selanjutnya adalah membuat kerangka tulisan atau outline yang digunakan untuk menjadi acuan, serta menambahkan unsur lain seperti quotes untuk menjadi selingan pada buku yang ditulis.
Itu lah hal-hal penting untuk diperhatikan ketika kita membuat buku kisah inspiratif. Sangat mudah, bukan? Persiapkan ide-ide kisah yang ingin dituliskan serta siapkan diri untuk konsisten menulis. Dengan begitu, buku kisah inspiratif milik kita sendiri akan cepat selesai tanpa kendala yang berarti.