Tak Kunjung Terbit? Pastikan Anda Mengetahui Cara Menyusun Buku yang Benar
Tak Kunjung Terbit? Pastikan Anda Mengetahui Cara Menyusun Buku yang Benar
Dalam dunia kepenulisan, menyusun buku merupakan sebuah proses yang membutuhkan waktu tidak singkat. Oleh karena itu, Beberapa orang mengalami kesulitan yang berujung pada terlambatnya buku tersebut dicetak. Sebenarnya, cara penyusunan sebuah buku tidaklah sulit tapi seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa proses tersebut memakan waktu yang tidak singkat.
Berkaitan dengan hal itu, beberapa orang yang baru mencoba menulis bukunya, merasa kesulitan. Alasannya karena orang tersebut tidak menguasai tahap-tahap dalam penyusunan buku. Berbeda dengan seseorang yang sudah memahami tahapannya, penulisan akan jauh lebih mudah. Selain itu, buku juga dapat segera diterbitkan.
Tahap Menyusun Buku Hingga Cetak
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa buku yang saat ini dapat dinikmati pembaca, telah melalui proses penyusunan sebelumnya. Tahapan dalam menyusun buku dari awal naskah selesai ditulis hingga dicetak dapat dikatakan tidak singkat. Setiap tahapan memerlukan waktu yang tidak sebentar serta menuntut ketelitian yang tinggi.
Susunan konten dalam buku dapat bervariasi, tetapi susunan secara keseluruhan memiliki ketentuan tersendiri. Susunan tersebut mencakup menyiapkan naskah, melakukan penyuntingan, menyusun layout dan ilustrasi, mendesain kover, memilih penerbit, serta pada akhirnya buku tersebut siap cetak. Lebih jelasnya, simak uraiannya berikut ini.
Menyiapkan naskah
Tahap awal dalam menyusun buku adalah menyiapkan naskah. Buku yang biasa Anda baca tidak serta-merta ditulis langsung dengan utuh. Namun, penulisan dimulai dari lembar demi lembar naskah. Menyiapkan naskah berarti merampungkan penulisan keseluruhan bagian buku, kemudian menyatukannya dalam satu bentuk.
Perlu diperhatikan, dalam menyiapkan naskah penulis perlu meneliti urutan naskah . Hal tersebut diperlukan karena penulisan naskah bisa saja acak atau tidak sesuai dengan urutan outline. Naskah yang disiapkan adalah naskah mentah hasil penulisan, dalam tahap ini yang diperlukan hanya penyusunannya karena tahap editing dapat dilakukan saat naskah sudah siap.
Melakukan Penyuntingan
Tahap kedua dalam menyusun buku adalah penyuntingan atau editing. Naskah yang sudah disiapkan sebelumnya tentu masih perlu dipoles agar hasilnya maksimal. Terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menyunting naskah, yaitu; kata baku/asing, tanda baca, proporsi kalimat dalam satu paragraf, proporsi konten dalam satu bab, serta kesinambungan antar kalimat.
Penyuntingan dapat dilakukan secara mandiri atau dapat juga meminta bantuan ahli seperti editor naskah. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, apabila dilakukan secara mandiri bisa jadi penyuntingan memakan waktu yang lama karena merasa selalu ada yang kurang tapi penulis tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa editor naskah.
Sebaliknya, menyewa editor naskah tentu memakan biaya. Berkaitan dengan hal itu, umumnya perhitungan biaya per lembar naskah, atau dapat juga mematok harga paket. Keunggulannya, naskah disunting dengan baik karena ditangan ahlinya, proses pengerjaan pun akan berjalan lebih cepat. Menyunting naskah secara mandiri atau menyewa jasa editor, semua pilihan ada di tangan Anda.
Layout dan Ilustrasi
Ketika naskah sudah siap dan sudah melalui tahap penyuntingan, langkah selanjutnya dalam menyusun buku adalah terkait layout dan ilustrasi. Layout adalah susunan elemen-elemen pada sebuah buku atau dengan kata lain pembuatan format pada tiap lembar naskah. Saat ini, buku yang beredar di pasaran terutama yang mendapat predikat best seller dapat dipastikan memiliki layout yang menarik.
Daya tarik terkait layout seperti penggunaan dan ukuran font yang tepat, posisi judul bab dan subab, tata letak gambar dalam sebuah teks, serta pada bagian halaman juga turut diperhatikan. Setiap genre buku memiliki layout yang khas, misalnya pada buku fiksi seperti novel, letak gambar ilustrasi harus sesuai dengan narasi. Sedangkan pada biografi space untuk ilustrasi dapat digunakan untuk quote.
Ilustrasi itu sendiri sebenarnya bersifat opsional pada buku. Namun, buku dengan ilustrasi lebih disukai oleh pembaca. Buku yang dihadirkan hanya full text tentu akan membosankan dan membuat mata lelah. Terlebih, apabila buku yang ingin ditulis bergenre fiksi, kehadiran ilustrasi dapat membuat pembaca pemahaman pembaca semakin mendalam.
Mendesain Kover
Setelah rampung dengan isi, selanjutnya Anda perlu memikirkan “bungkus” dari buku tersebut atau yang biasa dikenal dengan istilah kover. Mendesain kover menjadi salah satu bagian dalam menyusun buku. Kover harus memiliki daya pikat yang kuat dan juga dapat menggambarkan esensi dari buku tersebut. Perlu diketahui bahwa mendesain kover juga membutuhkan waktu yang tidak singkat, dalam hal ini kreativitas sangat diperlukan.
Terkait kover, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah penentuan warna dan juga font atau huruf yang digunakan. Selain itu, pada buku tertentu gambar merupakan elemen wajib yang membuat daya tarik buku tersebut bertambah. Misalnya pada buku biografi, foto atau gambar ilustrasi tokoh yang diceritakan dapat menjadi daya tarik tersendiri. Sedangkan pada kover bagian belakang dapat diisi dengan sinopsis buku tersebut.
Memilih Penerbit
Setelah melalui proses panjang dalam menyusun buku, selanjutnya Anda perlu memilih penerbit. Dalam hal ini terdapat dua opsi, yaitu menerbitkan di penerbit mayor atau penerbit indie. Anda bebas memilih tapi alangkah lebih baiknya apabila memilih sesuai dengan kebutuhan. Penerbit mayor dan indie memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Misalnya, penerbit mayor menerima naskah yang sudah matang dan sesuai dengan selera pasar. Selain itu dalam segi pencetakan harus dengan jumlah eksemplar yang tidak sedikit, dengan kisaran 1000-3000 eksemplar dalam sekali cetak. Sebaliknya, penerbit indie menerima segala bentuk naskah asalkan tidak ada unsur plagiarisme dan juga melanggar undang-undang. Dalam segi jumlah cetak, menggunakan sistem POD (Print On Demand) atau cetak ketika ada permintaan.
Cetak Buku
Setelah menentukan jumlah dan penerbit selanjutnya adalah proses cetak. Sebelum mencetak dengan jumlah besar, penerbit umumnya akan mencetak beberapa buku sebagai contoh untuk mengetahui seperti apa nantinya kondisi fisik buku tersebut. Setelah Anda memeriksa contoh cetakan dari buku tersebut atau yang biasa disebut dummy maka proses pencetakan dalam jumlah yang ditentukan dapat dilakukan.
Biasanya, proses mencetak buku dengan jumlah kecil hanya dalam hitungan hari. Namun apabila mencetak dengan jumlah besar, dapat memakan waktu hingga sekitar dua minggu. Setelah selesai, Anda perlu memeriksa kembali apakah terdapat masalah atau hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan yang Anda buat. Tidak perlu sungkan untuk menanyakan hasil dari cetakan yang Anda terima.
Menggunakan Jasa untuk Menyusun Buku
Setelah mengetahui langkah-langkah dalam penyusunan buku, Anda dapat mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan, misalnya membuat sebuah time-line pengerjaan. Namun, tidak semua orang memiliki waktu untuk membuat buku, terlebih apabila memiliki prioritas lain. Di sisi lain, urgensi untuk memiliki buku semakin mendesak.
Anda tidak perlu khawatir jika mengalami hal demikian, saat ini sudah tersedia jasa penyusunan buku. Tidak hanya itu, dalam hal penulisan juga tersedia jasa yang dapat digunakan. Jika dibandingkan, penulisan naskah memakan waktu lebih lama daripada penyusunan buku. Oleh sebab itu, penyedia jasa kepenulisan merupakan penulis-penulis profesional. Kenali lebih jauh jasa penulis profesional pada tautan berikut https://bit.ly/jasanulisbuku.