Membuat Outline Buku, Solusi Menghindari Stuck saat Proses Menulis
Melatih saraf motorik, menuangkan ekspresi dan ide, serta meningkatkan kreativitas adalah sebagian kecil dari manfaat menulis buku. Selain bermanfaat untuk penulis, buku juga memiliki manfaat yang besar untuk pembaca sehingga banyak orang yang ingin menjadi penulis. Namun, tahukah Anda bahwa menulis buku harus melalui beberapa tahap? Salah satunya adalah membuat outline buku.
Outline sendiri adalah kerangka tulisan yang berfungsi sebagai batasan topik dan juga berguna sebagai peta pada penulisan buku. Tanpa outline penulis mengalami kesulitan saat menyelesaikan bukunya. Outline bersifat dinamis atau dapat diubah kapan saja. Namun, perlu diketahui bahwa mengubah outline artinya mengubah jalan cerita pada buku. Pada dasarnya, Outline yang baik perlu disusun pada awal penulisan buku serta tidak banyak mengalami revisi.
Menggapa Outline Penting?
Membuat outline buku sangat penting, setidaknya agar penulis segera tuntas dalam menulis naskah. Di sisi lain, outline dapat menghindarkan penulis dari pembahasan topik yang berulang, serta dapat membuat alur pada buku teratur dan runut. Outline juga bermanfaat untuk menjaga konsistensi topik dari penulis itu sendiri. Bisa jadi proses penulisan yang lama dan juga ada kemungkinan terbengkalai membuat penulis kesulitan memulai kembali, maka outline dapat bertindak sebagai penunjuk arah.
Selain itu, outline juga dapat berfungsi sebagai acuan timeline penulisan buku. Misalnya, untuk penulisan per bab dapat ditentukan estimasi waktu yang dibutuhkan sehingga menumbuhkan konsistensi dan kedisiplinan dalam menulis. Berbeda apabila menulis buku tanpa outline, selain beresiko stuck juga berpotensi lebih lama dalam proses penulisannya.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Membuat Outline
Beberapa fungsi outline yang telah dijelaskan di atas menjadikan outline sebagai tahapan wajib saat menulis buku. Namun, umumnya penulis pemula melewati tahapan ini sehingga berpengaruh terhadap keseluruhan proses penulisan. Jika Anda juga demikian, maka perlu lebih memperhatikan tahapan membuat outline buku. Berikut hal penting yang perlu dicermati saat membuat outline.
- Memperhatikan Susunan Alur
Membuat outline buku perlu memperhatikan susunan alur. Menggunakan alur maju, kilas balik, atau campuran harus tersusun dengan jelas dalam outline. Tujuannya adalah agar bridging atau penyambung antar peristiwa dapat dengan mudah dibuat sehingga mengalir ketika dibaca. Penentuan alur pada outline sangat berpengaruh terhadap buku yang ditulis.
Dalam menyusun alur untuk membuat outline, Anda dapat menggunakan semacam coretan atau mind map agar lebih mudah dalam menentukan runutan peristiwa. Setelah alur dianggap sesuai, lakukan koreksi kembali apakah terdapat penambahan atau pengurangan yang dibutuhkan. Walaupun bersifat fleksibel atau dapat diubah kapan saja, pembuatan outline lebih baik dibuat dengan matang di awal.
- Konsistensi
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam membuat outline buku adalah konsistensi. Konsistensi dalam hal ini misalnya penggunaan bab atau dengan subbab. Apabila di bagian awal terdapat subab maka pada bagian-bagian selanjutnya juga perlu menggunakannya. Oleh karena itu, penting untuk menentukan apakah topik untuk outline dapat dikembangkan atau tidak.
Selain itu, konsistensi juga bermanfaat agar outline tidak mengalami banyak perubahan saat proses penulisan naskah. Apabila dalam pembuatan outline sudah terbilang konsisten maka proses penulisan naskah dapat lebih cepat sehingga buku juga segera terbit. Hal itu karena outline tidak mengalami revisi atau penyesuaian yang berulang saat proses pembuatan buku.
Cara Membuat Outline Buku
Setelah mengetahui hal-hal penting yang harus diperhatikan saat membuat outline buku, langkah selanjutnya adalah cara untuk membuat outline. Terdapat beberapa cara yang dapat Anda gunakan agar dapat membuat outline yang baik. Dengan melakukan beberapa cara berikut, dapat meminimalisir revisi pada outline yangAnda buat.
- Tentukan Genre Buku
Pertama, menentukan genre buku. Hal ini sangat penting karena outline buku dengan genre fiksi akan berbeda dengan nonfiksi. Dalam buku nonfikis, outline dibuat berdasarkan susunan peristiwa nyata yang terjadi atau dengan prioritas tertentu. Dengan kata lain outline harus kronologis dan sesuai fakta serta memungkinkan untuk dikembangkan menjadi tulisan.
Di sisi lain, membuat outline buku fiksi dapat lebih leluasa asalkan masih dalam batasan tema yang diangkat. Buku novel misalnya, dari segi outline akan lebih mudah untuk dikembangkan karena tidak memerlukan data-data atau fakta ilmiah. Namun, proses pengembangan outline tersebut bergantung juga pada imajinasi penulis. Selain itu, memiliki banyak ide dan imajinasi juga tidak akan maksimal bahkan bisa jadi tidak tuntas dalam menulis novel jika tanpa outline.
- Tentukan Ide
Setelah menentukan genre selanjutnya adalah menentukan ide. Membuat outline buku memang tahapan awal dalam alur menulis buku. Namun, pembuatan outline juga memerlukan ide yang matang terlebih dulu. Menentukan ide untuk outline dapat diartikan juga menentukan ide keseluruhan buku. Penting untuk menentukan ide tulisan yang dapat dikembangkan dengan mudah dan menarik.
Secara sederhana, ide dapat dianalogikan sebagai “tulang” yang menjadi bahan dasar penyusunan kerangka. Kemudian, setelah kerangka sudah terbentuk maka selanjutnya hanya perlu memberikan isi atau “daging” berupa pengembangan tulisan dari ide-ide yang didapatkan sebelumnya. Selain itu, perlu diketahui juga bahwa ide tidak hanya dicari tapi dapat juga diciptakan.
- Susun Berdasarkan Alur
Selanjutnya adalah menyusun isi outline berdasarkan alur atau ketentuan khusus. Caranya cukup mudah, setelah menemukan ide dan menuliskan poin-poinnya selanjutnya adalah menganalisa prioritas pembahasan. Misalnya, jika menulis buku nonfiksi berbentuk biografi akan terlihat aneh apabila menceritakan prestasi di awal-awal buku tanpa adanya narasi terkait proses mencapainya.
Dalam genre fiksi, menentukan alur merupakan salah satu hal wajib yang termasuk dalam cakupan unsur intrinsik sehingga lebih mudah dalam penyusunan outline. Selain sebagai penulis, membuat outline buku juga memerlukan sudut pandang pembaca. Berpura-pura menjadi pembaca dan mencoba memahami alur merupakan salah satu cara agar pembuatan outline maksimal.
- Menentukan Sistematika Penulisan Buku
Outline merupakan peta untuk menulis buku, maka sistematika penulisan juga dapat Anda tulis dalam outline agar arah dari tulisan tersebut jelas. Penentuan penggunaan bab dan subbab perlu ditentukan pada tahap penyusunan outline. Selain itu, letak ilustrasi dan perkiraan halaman juga dapat menjadi salah satu aspek dalam outline untuk mempermudah penulisan buku.
Kesulitan Membuat Outline?
Apabila beberapa rangkuman cara-cara di atas masih menyulitkan Anda dalam menyusun outline, maka terdapat solusi yang dapat Anda lakukan, yaitu berkonsultasi ke ahlinya. Saat ini, sudah tersedia banyak jasa penulisan yang dapat Anda gunakan. Berkonsultasi terkait penulisan merupakan salah satu fasilitas yang disediakan.
Dengan menggunakan jasa penulis profesional, maka pembuatan outline buku dapat dilakukan dengan maksimal. Selain itu, penulisan dari tahap awal hingga akhir akan dilakukan sesuai dengan ide yang Anda miliki. Menggunakan jasa penulis profesional atau ghostwriter dapat meringkas waktu Anda dalam menerbitkan buku, terutama jika sangat dibutuhkan. Berikut salah satu jasa penulis profesional yang trusted dan dapat Anda gunakan