Apa Sih Daya Tarik dan Tantangan Menulis Buku Biografi?

Salah satu genre tulisan yang cukup banyak digemari penulis adalah biografi. Sebelum proses menulis buku biografi, penulis bisa mencari atau menentukan sendiri siapa tokoh yang akan ditulis kisahnya dalam buku. Namun, tidak menutup kemungkinan ada tokoh tertentu yang justru mendatangi penulis dan meminta untuk dibuatkan buku biografi.

Biasanya, jika tokoh yang memiliki inisiatif untuk membuat biografi dirinya, ia sudah memiliki gambaran isi dari buku tersebut. Dengan begitu, penulis bisa lebih mudah menggali data karena sang tokoh pasti sudah siap dengan cerita apa saja yang ingin dituangkan dalam buku. Bahkan, bisa jadi ide konten, alur, dan fokus cerita sudah dipikirkan oleh sang tokoh.

Berbeda dengan penulis yang harus mencari lalu meminta izin dahulu untuk menuliskan biografi seseorang. Jika orang tersebut setuju, belum tentu dalam proses penggalian data akan lancar karena sang tokoh belum tahu apa yang perlu diceritakan. Hal ini menjadi PR penulis agar tokoh yang akan dituliskan biografinya bisa menyampaikan cerita sesuai kebutuhan data.

 

Kenapa Harus Menulis Biografi?

 

Kenapa sih penulis banyak yang berminat menulis buku biografi? Ya, tentu karena biografi memiliki daya tarik tersendiri bagi sebagian besar penulis. Ada beberapa alasan yang menjadikan genre biografi dipilih untuk dituliskan. Apa saja itu? Yuk, simak beberapa alasan berikut yang perlu Anda tahu!

  • Bertemu dengan tokoh-tokoh hebat

Poin ini menjadi alasan kuat seorang penulis memilih menulis buku biografi. Mereka yang dituliskan biografinya tentu orang-orang hebat dan memiliki capaian besar selama hidupnya. Pastinya hal ini menjadi suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi penulis bisa bertemu dengan tokoh tersebut.

Selain itu, mengetahui kisah mereka secara personal, intens, dan secara langsung rasanya juga berbeda dengan seseorang yang mengetahui dari membaca bukunya. Penulis pun bisa merasakan energi-energi positif dan pesan atau pelajaran secara tidak langsung dari sang tokoh sebelum orang-orang di luar sana. Betapa menariknya pengalaman ini, bukan?

 

  • Sebagian besar data dari cerita narasumber

Daya tarik selanjutnya adalah kemudahan dalam proses penulisannya. Sebagian besar data dapat tercukupi hanya dengan hasil wawancara dengan narasumber. Berbeda dengan buku-buku pengembangan diri, buku ajar, dan sejenisnya yang membutuhkan data pendukung misal teori tertentu sehingga perlu banyak sumber referensi.

Hal ini karena yang dituliskan dalam biografi kisah tokoh tersebut. Oleh karena itu, bahan atau data cukup dari ceritanya. Tentu bisa saja ada kemungkinan penulis membutuhkan data pendukung agar melengkapi cerita yang ditulis. Data pendukung tersebut bisa dari wawancara dengan keluarga tokoh, teman atau kenalannya, dan orang-orang yang juga masuk ke dalam cerita. Selain itu, data seperti kondisi daerah atau budaya di lingkungan hidup si tokoh saat masa muda bisa didapat dari internet, buku, atau media lainnya.

  • Bisa divariasikan dalam bentuk novel

Menulis buku biografi tidak selalu harus menggunakan gaya cerita yang kaku, kok! Kini sudah umum buku biografi ditulis dengan gaya bahasa novel. Dengan begitu, tulisan menjadi tidak terlalu kaku, formal, dan lebih mudah dinikmati alur ceritanya. Selain itu, dengan pengemasan seperti novel, akan lebih banyak peminatnya karena sebagian besar orang Indonesia suka genre novel.

Kalau dari segi penuis, bisa juga lebih nyaman ketika menulis dengan gaya novel. Hal ini karena pengembangan cerita, suasana, dan dialog juga bisa lebih luas. Tentunya, penulis harus tahu batasan-batasan sampai mana bisa mengembangkan cerita. Jangan sampai terlewat jauh dari kisah asli sang tokoh.

  • Banyak peminat buku biografi

Terlepas dari gaya bahasa yang digunakan, pada dasarnya buku biografi memiliki pasar yang cukup besar. Terlebih, jika tokoh dalam buku adalah tokoh besar, seperti tokoh politik, pengusaha sukses, dan profesi besar lainnya. Bahkan, jika pembaca belum mengenal tokoh tersebut, mungkin sekali mereka tetap membeli karena tahu akan banyak manfaat atau pengetahuan dari kisah sang tokoh.

Jika tokoh yang dituliskan biografinya tersebut adalah tokoh nasional, tentu akan lebih banyak peminatnya. Intinya, siapa pun tokohnya, buku biografi memiliki peluang sukses di pasaran. Hal inilah yang juga menjadi pertimbangan positif penulis untuk menulis buku biografi. Kalau menurut Anda, apa daya tarik biografi?

 

Tantangan Menulis Biografi

 

Selain daya tarik, menulis buku biografi juga memiliki tantangan tersendiri. Sama seperti koin yang memiliki dua sisi, pekerjaan satu ini pun ada sisi enak dan susahnya. Mungkin ini bisa menjadi bahan persiapan Anda yang juga ingin menulis jenis buku ini. Apa saja sih tantangannya? Yuk, cek!

  • Bahan atau data yang banyak

Seperti yang diketahui kebanyakan orang, buku biografi merupakan buku yang berisi perjalanan hidup seseorang. Umumnya, kisah akan dimulai dari masa kecil hingga posisi tokoh tersebut sekarang. Tentunya ada banyak rintangan hingga pencapaian yang juga diceritakan. Semua kisah dari periode yang lama tersebut pastilah sangat banyak.

Di sinilah tantangan bagi penulis untuk menyusun cerita yang banyak tersebut dengan runut dan tidak ada yang terlewat. Dengan bahan yang begitu banyak, otomatis waktu pengerjaan juga akan memakan waktu lebih lama. Menjadi PR juga agar penulis dan narasumber tetap menjaga antusias dan komitmen untuk menyelesaikan buku tersebut.

  • Narasumber tidak mudah menyampaikan cerita

Jika tokoh yang dituliskan biografi adalah tipe yang mudah dan suka bercerita, proses penggalian data akan lancar. Penulis juga tidak terlalu khawatir akan kekurangan data. Namun, bagaimana jika sebaliknya? Bagaimana jika narasumber adalah tipe yang pendiam, tidak mudah bercerita banyak, dan sulit mengingat kejadian dengan detail?

Hal ini merupakan tantangan pembuatan buku biografi dan penulis harus siap menghadapinya bahkan sebelum proses wawancara. Jika pada pertemuan awal sudah terlihat tipe sang tokoh seperti itu, sebaiknya penulis menyiapkan daftar pertanyaan yang banyak dan detail. Dalam proses wawancara, penulis juga perlu aktif bertanya di luar daftar pertanyaan untuk menyambung cerita yang sudah disampaikan narasumber.

  • Turunnya motivasi menulis

Turunnya motivasi menulis bisa dialami siapa saja. Salah satunya oleh penulis buku biografi misalnya karena dua tantangan di atas. Ketika proses penulisan memakan waktu yang lama, penulis bisa mulai bosan dan tidak semangat lagi seperti di awal proses. Apalagi jika ditambah tantangan dari narasumber yang datanya sulit digali. Mungkin sekali penulis akhirnya memilih menyerah dan proyek buku tersebut pun tidak berlanjut. Sia-sia dong yang dilakukan selama ini?

Nah, daripada susah, lelah, dan bingung untuk mengerjakan projek menulis buku biografi, Anda bisa menggunakan jasa penulisan buku atau ghostwriter di http://jasapenulisprofesional.com. Dengan jasa ini, penulisan biografi akan dikerjakan secara profesional oleh tim yang berpengalaman. Mulai tahap pembuatan outline, konsep buku, wawancara, penulisan, edit naskah, layout, desain cover, hingga terbit, semua sudah menjadi fasilitas yang diberikan.

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top