Langkah Lengkap! Inilah Cara Bikin Buku yang Berkualitas
Cara bikin buku adalah salah satu hal yang akhir-akhir ini banyak dipertanyakan oleh orang-orang. Sebab, tren menulis buku sekarang sedang naik. Alasannya beragam. Pertama, banyak orang yang semakin sadar betapa pentingnya buku, khususnya dalam ranah pengembangan diri. Kedua, peminat buku masih dan justru semakin bertambah karena saat ini buku dengan kemasan unik, cantik, dan estetik menjadikan orang-orang lebih tertarik membeli dan membacanya.
Bisa jadi ada alasan-alasan lain kenapa menulis buku menjadi tren saat ini. Namun, kedua poin tadi rasanya sudah cukup untuk membuat jumlah pertanyaan tentang pembuatan buku naik. Sangat mungkin orang yang tidak terlalu paham tentang proses membuat buku akan menjawab, “cukup tulis saja di laptop” ketika ditanya. Namun, tidak sesederhana itu, bukan? Ada tahapan lain yang lebih kompleks jika ingin membuat buku yang layak dibaca oleh banyak orang.
Proses Membuat Buku
Cara bikin buku tidak sesepele mengetik pada Microsoft Word di laptop lalu dicetak oleh percetakan samping rumah. Jika seperti itu, apa benar bisa disebut sebagai buku? Tentu saja, tidak! Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, membuat buku perlu beberapa tahapan yang perlu dilakukan. Tujuannya apa? Agar buku yang dihasilnya memiliki kualitas baik dalam konten naskahnya maupun kemasan yang menjadi daya tarik awal calon pembaca. Berikut ini beberapa tahapnya.
Tahap 1: Sebelum Menulis
Bagian awal dalam menulis buku dimulai dari tahap sebelum menulis. Kenapa seperti itu? Sama halnya dengan membangun rumah, pasti pemilik rumah, tukang bangunan, maupun kontraktor perlu menyiapkan beberapa hal sebelum mengeksekusi rumahnya. Misalnya, desain atau rancangan rumah serta bahan bangunan berupa bata, semen, dan pasir. Tentunya, tanpa rancangan awal dan bahan-bahannya, rumah tersebut tidak akan bisa dibangun, kan?
Begitu pula dengan tahap bikin buku. Anda butuh menyiapkan rancangan tulisan dan bahan-bahannya. Keuntungan dari tahap awal ini adalah Anda tidak akan mudah hilang arah ketika sudah mulai menulis. Sebab, ada rancangan yang bisa Anda jadikan patokan dan bahan untuk Anda tuangkan dalam tulisan. Inilah hal-hal yang perlu disiapkan di tahap sebelum menulis buku.
- Menentukan tema dan topik utama tulisan
- Mengumpulkan referensi sebanyak mungkin terkait topik yang akan ditulis
- Membuat writing goal (berisi poin target pembaca, tujuan penulisan buku, karakteristik buku, brainstorming, hingga daftar referensi)
- Membuat outline atau kerangka tulisan
- Membuat timeline pengerjaan dan target selesai atau terbit
Tahap 2: Mulai Menulis
Tahap bikin buku selanjutnya adalah mulai menulis. Pada tapan menulis ini, tetap ada hal-hal yang perlu Anda perhatikan. Sebab, menulis tidak sekadar menuangkan apa pun yang ada di dalam pikiran. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa apa-apa yang sudah disiapkan pada tahap sebelum menulis akan menjadi patokan Anda dalam tahap inti ini.
Jika sembarangan menulis, kemungkinan besar tulisan Anda tidak akan sesuai dengan tujuan, target pembaca, bahkan pesan yang ingin disampaikan gagal tercapai. Oleh karena itu, jangan tinggalkan yang sudah ada siapkan pada tahap pramenulis. Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan? Cek poin-poin berikut!
- Menulis berdasarkan outline yang sudah ditulis
Cara bikin buku setiap orang bisa saja ada perbedaan. Ada yang menggunakan outline maupun tidak. Namun dengan adanya outline, sudah pasti menjadi salah satu yang membantu Anda. Terlebih, jika Anda masih awam dengan proses penulisan buku. Meski pada perjalanan menulis, outline bisa berubah, tetapi fungsi utama outline tidak berubah, yaitu untuk membantu Anda menuangkan tulisan dengan lebih fokus atau tidak melebar ke pembahasan lain.
- Menggunakan gaya bahasa sesuai target pembaca
Siapa target pembaca buku Anda sudah ditentukan sejak tahap awal yaitu pada writing goal. Di sinilah salah satu pentingnya tetap berpegangan pada poin-poin di writing goal. Sebab, target pembaca berpengaruh pada bagaimana Anda memilih gaya bahasa yang coock dan tepat. Misalnya untuk remaja adalah gaya bahasa ringan dan kekinian. Akan kurang tepat jika gaya bahasa itu digunakan untuk target pembaca ibu-ibu kepala 35 tahun ke atas, bukan?
- Melengkapi atau memperkaya tulisan dengan referensi
Dalam proses menulis, tidak dapat dipastikan bahwa selalu lancar tanpa halangan. Wajar jika mengalami berbagai kendala. Oleh sebab itu, dibutuhkan referensi di kala Anda merasa buntu ide dan mengalami kesulitan lainnya. Selain itu, referensi juga penting untuk memperkaya tulisan dengan data, teori, atau informasi lainnya. Meski buku Anda adalah fiksi, bukan berarti tidak perlu informasi yang sifatnya edukatif. Maka dari itu, semakin banyak referensi akan mempermudah dalam menulis.
- Mematuhi timeline penulisan
Selain terkait penulisan, Anda juga harus memperhatikan timeline yang sudah Anda buat. Misalnya, Anda membuat timeline pengerjaan setiap bab adalah satu pekan maka patuhi deadline tersebut. Kenapa ini penting? Agar Anda lebih termotivasi untuk menulis dengan tidak melanggar timeline. Meski ada kendala tertentu, Anda bisa lebih semangat mencari solusi dan berusaha keras menyelesaikan tulisan. Selain sebagai penulis, jadikan juga diri Anda penangih agar tulisan Anda segera selesai.
- Selalu ingat akan target terbit yang sudah ditetapkan
Hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah selalu ingat target terbit buku yang sudah dibuat. Sayangnya, poin satu ini tidak banyak dijadikan salah satu cara bikin buku oleh orang-orang yang menulis. Tanpa sadar, target terbit akan membuat Anda lebih semangat dan termotivasi untuk segera menyelesaikan tulisan. Tidak akan ada banyak alasan untuk menunda menulis. Maka dari itu, saat proses menulis, baiknya Anda selalu ingat target terbit buku. Jika perlu, tuliskan target tersebut dan tempel pada meja kerja, misalnya.
Tahap 3: Setelah Menulis
Dalam cara bikin buku, Anda perlu melewati tahap satu ini, yaitu tahap setelah menulis. Artinya, naskah yang sudah selesai harus diproses untuk menjadi buku cetak. Pada tahap ini, ada hal yang masih menjadi tugas Anda sepenuhnya dan ada pula proses yang berkolaborasi atau bekerja sama dengan pihak lain. Berikut beberapa langkah yang perlu dilalui pada tahap ini.
- Swasunting
Swasunting berasal dari kata swa yang artinya sendiri dan sunting yang artinya menyunting atau mengedit. Maka swasunting berarti aktivitas menyunting mandiri tulisan Anda. Hal ini penting agar tulisan Anda sudah sesuai, terutama dari segi konten sebelum dimasukkan ke penerbit.
- Mencari penerbit
Langkah selanjutnya, carilah penerbit karena Anda tidak bisa asal mencetak buku secara mandiri. Hanya penerbit yang bisa menerbitkan buku Anda secara resmi. Sebab pengajuan ISBN hanya bisa dilakukan oleh penerbit. Dalam memilih penerbit pun, baiknya Anda selektif dengan melihat karya-karya terbitan mereka untuk mengetahui kualitas penerbit tersebut.
- Memantau perkembangan buku di pihak penerbit hingga buku cetak
Langkah terakhir adalah selalu memantau perkembangan buku Anda. Apakah dalam tahap editing, layouting, pembuatan cover, dan sebagainya. Ketika setiap tahapan di penerbit selesai, buku Anda akan siap dicetak. Setelah dicetak maka buku Anda secara resmi sudah terlahir. Selamat!
Itulah berbagai tahap atau cara bikin buku. Apakah terlihat sulit dan membutuhkan waktu yang panjang? Memang, tidak ada hal yang instan, apalagi jika Anda ingin melahirkan buku yang berkualitas, pantas untuk disebarluaskan, dan menarik banyak pembaca. Namun, jika Anda tetap merasa kesulitan, ada jasa penulisan yang dapat membantu Anda menuliskan buku impian hingga selesai cetak. Jasa tersebut bisa dicek pada laman berikut http://jasapenulisprofesional.com.