Poin Penting Cara Menulis Biografi yang Berhasil
HAlMinat menulis yang saat ini sedang naik, membuat penulis-penulis baru banyak bermunculan. Dengan banyaknya penulis baru, kemudian banyak pula yang akan mencari pengetahuan tentang cara menulis yang baik. Salah satunya, tentang bagaimana cara menulis biografi. Memang biografi saat ini menjadi genre buku yang cukup banyak menjadi favorit.
Meski buku fiksi menjadi genre yang paling banyak pembaca Indonesia gemari, tapi kini buku nonfiksi juga tak kalah eksis karena peminatnya pun juga semakin tinggi. Apalagi, banyak penerbit yang lebih perhatian terhadap kemasan buku nonfiksi. Dalam hal ini, termasuk buku biografi. Di sini Anda juga akan mengetahui cara menuliskannya. Yuk, belajar!
Hal-Hal Penting dalam Menulis Biografi
Sebelumnya, Anda harus tahu kenapa biografi memiliki peminat yang banyak. Umumnya, sosok yang ada dalam biografi adalah tokoh besar, seperti tokoh politik, nasional, pengusaha sukses, dan sebagainya. Oleh karena tokoh besar itulah, pasti pengaruhnya juga besar pada pembaca. Selain kisahnya yang tidak mudah pembaca temui di media sosial atau platform lain, tentu ada nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya juga menjadi daya tarik tersendiri.
Maka dari itu, tidak heran jika peminatnya banyak. Minat itu pun tidak hanya datang dari pembaca, tetapi juga penulis. Salah satu alasannya juga tak jauh beda, kisah unik dan nilai-nilai kehidupan dari sang tokoh yang bisa Anda dapatkan, bahkan lebih dahulu dibandingkan kebanyakan orang karena Anda yang menuliskannya. Untuk itu, mari segera kita kupas cara menulis biografi berikut.
Membuat Outline atau Kerangka Tulisan
Sebelumnya, pasti Anda sudah menentukan siapa sosok yang akan Anda tulis kisah hidupnya dalam biografi. Sedikit banyak, tentu Anda juga sudah mengetahui tentang sosok tersebut, bukan? Nah, dari informasi yang sudah Anda kumpulkan, buatlah outline bukunya. Bisa tentukan dahulu kisah apa saja yang akan diangkat. Bisa dari kelahiran, atau masa dewasa, atau bagian-bagian tertentu lain. Selanjutnya, tentukan alur cerita, apakah maju, mundur, atau campuran.
Setelah hal-hal tersebut tuntas, mulailah membuat outline. Anda bisa merinci beberapa poin yang Anda rencanakan akan ada di masing-masing bab. Tujuannya agar Anda ingat akan memasukkan kisah-kisah apa saja ke dalamnya. Melalui outline juga, Anda akan lebih mudah dalam menyusun daftar pertanyaan untuk tahap penggalian data pada narasumber atau sosok yang Anda tulis kisahnya tersebut. Jadi, membuat outline termasuk cara menulis biografi yang tidak bisa Anda tinggalkan.
Menggali Data dari Narasumber
Seperti yang sudah disebutkan di poin sebelumnya, bahwa Anda perlu menggali data dari narasumber karena juga merupakan salah satu tahap menulis biografi. Narasumber di sini, bisa tokoh yang Anda tuliskan biografinya atau pihak-pihak pendukung lainnya. Pihak pendukung ini bisa dari keluarga, teman, guru, murid, dan kenalan lainnya.
Prosesnya Anda mulai dari membuat daftar pertanyaan berdasarkan outline yang sudah Anda buat. Anda juga perlu membedakan daftar pertanyan untuk narasumber utama dan pendukung. Setelah selesai, saatnya melakukan wawancara. Dalam proses ini, ada beberapa yang perlu Anda perhatikan. Apa saja itu? Cek poin-poin berikut ini!
- Memastikan ulang jadwal pertemuan
Sebelum bertemu dengan narasumber, sebaiknya Anda memastikan kembali jadwal yang sudah Anda dan narasumber tentukan. Selain untuk mengonfirmasi, hal ini juga bisa menjadi pengingat narasumber. Sebab, tidak menutup kemungkinan beliau lupa karena begitu padat jadwalnya. Konfirmasi jadwal ini bisa Anda lakukan sehari sebelumnya dan atau beberapa jam sebelumnya.
- Berpakaian sopan, bersih, dan rapi
Poin ini tidak hanya diperuntukkan bagi Anda yang ingin mengetahui cara menulis biografi. Sebab, berpakaian sopan, bersih, dan rapi patut dilakukan oleh siapa saja dan di momen apa saja, terutama ketika bertemu dengan tokoh penting. Bayangkan jika Anda berpakaian kaos dan rambut tidak disisir, apakah tokoh yang menjadi narasumber Anda akan nyaman ketika berbincang? Akan bahaya jika beliau turun minat untuk bekerja sama dengan Anda.
- Tidak terpaku pada daftar pertanyaan
Meski Anda sudah membuat daftar pertanyaan, bukan berarti Anda hanya terpaku pada daftar itu. Kenapa? Sebab, penggalian data akan terasa kaku dan tidak mengalir. Daftar pertanyaan itu bisa Anda jadikan patokan pertanyaan, tetapi alangkah baiknya pertanyaan yang Anda sampaikan tetap mengalir dan mengikuti pembahasan dari narasumber. Dengan begitu, narasumber akan merasa jauh lebih nyaman berbincang dengan Anda, meski itu bagian dari penggalian data.
- Tidak memotong ketika narasumber menyampaikan cerita
Poin penting selanjutnya yang harus Anda perhatikan ketika narasumber sedang bercerita atau menyampaikan cerita, jangan sampai Anda memotongnya. Hal ini berkaitan dengan kesopanan. Sama halnya ketika seseorang sedang berbicara dan ada yang memotong, pasti muncul rasa tidak nyaman atau tidak dihargai. Jadi sebaiknya, Anda dengarkan dahulu sampai sekiranya narasumber sudah selesai menyampaikan satu pembahasan.
Menulis Berdasarkan Bahan dan Perpatokan Pada Outline
Langkah selanjutnya dalam cara menulis biografi adalah memproses bahan yang sudah terkumpul ke dalam tulisan. Dengan kata lain, proses menulis sudah bisa Anda mulai. Dalam tahap ini, jangan lupa bahwa Anda memiliki outline yang harus Anda jadikan patokan menulis. Jika bahan yang disampaikan oleh narasumber tidak urut maka menyesuaikan dengan urutan outline adalah tugas Anda.
Sebagai tambahan, sebaiknya Anda membuat timeline pengerjaan sebelum memulai menulis. Tujuannya, agar Anda punya patokan waktu pengerjaan. Dengan begitu, proses penulisan bisa lebih jelas kapan harus selesai. Dampak lainnya, istilah molor kemungkinan kecil akan terjadi. Setelah timeline selesai Anda buat, jangan sekali-kali Anda mencoba untuk melanggarnya karena sekali melanggar, Anda bisa keterusan.
Pada proses menulis, Anda juga bisa melengkapi data pendukung dari berbagai sumber, seperti koran, buku, internet, dan sumber online lainnya. Jika merasa ada bagian cerita yang perlu Anda gali lebih dalam, jangan sungkan menyampaikan kepada narasumber untuk menjadwalkan bertemu langsung atau secara online. Bisa juga cukup dengan meminta narasumber untuk menceritakan bagian tertentu itu melalui pesan atau telepon.
Menulis Biografi dengan Bantuan Jasa Penulisan
Ketertarikan Anda dalam buku biografi mungkin tidak hanya sebagai penulis. Wajar jika Anda kemudian ingin memiliki buku biografi Anda sendiri. Artinya, ada sebuah buku biografi yang tokohnya adalah Anda. Apalagi keuntungan Anda mengabadikan kisah Anda dalam buku biografi sangat banyak. Selain semakin dikenal, personal branding Anda akan semakin bagus.
Namun, buku disebut biografi jika penulisnya bukan tokoh di dalamnya, bukan? Oleh karena itu, meski Anda sudah mengetahui cara menulis biografi, tetap saja Anda juga membutuhkan penulis lain. Salah satu yang bisa Anda manfaatkan adalah jasa penulisan atau ghostwriter. Bukan sembarang jasa penulisan, tetapi jasa penulisan profesional. Hal ini penting karena kualitas buku biografi Anda menjadi taruhannya. Jika asal bekerja sama dengan jasa penulisan, buku Anda bisa jadi tidak sesuai dengan keinginan. Untuk itu, Anda bisa menghubungi jasa penulisan profesional di http://jasapenulisprofesional.com.