5 Pengusaha Bisnis Media di Indonesia, Simak Kehidupannya!!

bisnis media

Bisnis media di Indonesia memang menempati salah satu tahta bisnis yang sangat menjanjikan. Di samping itu, bisnis ini tentunya membutuhkan modal ratusan bahkan triliunan rupiah. Maka tak heran jika para pemilik bisnis media di Indonesia dijuluki konglomerat.

Namun, sebenarnya apa arti dari bisnis media itu sendiri? Apa saja perusahaan yang masuk di kategori bisnis media? Apakah hanya stasiun televisi? Nah, untuk menambah pengetahuan kita terkait hal ini, berikut adalah penjelasannya.

Bisnis Media? Artinya Apa?

Bisnis media mengacu pada kegiatan bisnis yang terkait dengan produksi, distribusi, dan pemasaran konten media. Ini mencakup berbagai platform media seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, situs web dan platform digital lainnya. Bisnis media dapat mencakup berbagai model bisnis termasuk iklan, penjualan konten dan sponsor.

Tentunya, sosok di belakang dunia bisnis media ini bukan sembarang orang. Pengalaman hidup yang mereka jalani sudah pasti luar biasa perjalanannya. Mulai dari perjalanan bagaimana mereka merintis perusahaan hingga akhirnya sukses menjadi miliarder pasti tidak didapatkan dengan mudah.

Para pengusaha ini biasanya memiliki lebih dari satu media dengan tujuan distribusi konten yang lebih menyeluruh. Dan tentunya, di dalam bisnis ini membutuhkan strategi pemasaran. Dengan cara melibatkan strategi iklan, dan menjalin kerja sama dengan pihak lain.

Kita semua pasti pernah kesal dengan intensitas iklan televisi yang begitu lama dan banyak jumlahnya. Kita perlu tahu bahwa pihak perusahaan media menggunakan iklan dan sponsor sebagai media monetisasi. Ini adalah salah satu aspek kunci dari bisnis di bidang media.

Kuncinya adalah para pengusaha bisnis di bidang media harus selalu membawa inovasi agar bisnisnya tetap bisa bertahan di tengah era digitalisasi. Tak sedikit, pengusaha bisnis media yang akhirnya gulung tikar karena tak banyak peminat yang menonton program stasiun televisinya.

Apalagi saat ini masyarakat dinilai sudah tidak terlalu tertarik dengan tayangan televisi. Mereka cenderung menyukai tayangan dari YouTube atau media sosial lain. Terkait berita yang biasa tayang pun sudah diunggah di media sosial pula. Namun, beberapa pengusaha bisnis media di bawah ini punya cara tersendiri dalam mempertahankan bisnisnya.

Pengusaha Bisnis Media di Indonesia

Pebisnis sukses yang menggeluti bidang media sudah pasti berasal dari latar belakang pekerja keras. Karena membangun bisnis ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Dalam prosesnya membutuhkan pergelutan yang luar biasa juga.

1. Hartono Bersaudara

Siapa yang tidak kenal dengan konglomerat satu ini? Hartono Bersaudara, merupakan figur terkaya di Indonesia dengan bisnis besar yang meliputi pabrik rokok Djarum dan Bank Central Asia (BCA). Ekspansi mereka tak berhenti di situ, Hartono bersaudara mendirikan media televisi berbayar, Mola TV yang memiliki jangkauan penyiaran hingga Inggris Raya.

Kekayaan mereka yang fantastis mencapai US$48 miliar atau Rp.747 triliun, menjadikan mereka sebagai ikon keberhasilan di tanah air. Bagaimana mereka mencapai prestasi ini? Rahasianya terungkap dalam buku biografi “Kisah Para Penantang: Dunia Bisnis Indonesia”, yang menggambarkan perjalanan inspiratif serta strategi bisnis yang mereka tempuh.

2. Chairul Tanjung

Chairul Tanjung, pengusaha lain yang menggeluti bidang media, memiliki megabisnis CT Corp yang meraih atensi besar di Indonesia. Selain sebagai pemilik Bank Mega, ia juga memiliki berbagai stasiun televisi yang programnya familiar bagi kita semua, seperti Trans TV, Trans7, dan Trans Studio. Bisnisnya yang beragam, termasuk Trans Mart di bidang ritel, menghasilkan kekayaan yang tidak main-main.

Pada tahun 2021, kekayaannya mencapai US$5,5 miliar, sebuah angka yang menarik perhatian meskipun jauh di bawah konglomerat terkaya Indonesia. Namun, prestasi ini tetap fantastis. Tak berhenti di situ, Chairul Tanjung juga memperluas bisnisnya ke asuransi dan multi finance, menunjukkan ambisi besar dalam meraih kesuksesan. Cerita perjalanan menuju kesuksesannya telah diabadikan dalam buku biografi berjudul “Si Anak Singkong”.

3. Eddy Kusnadi Sariatmadja

Anda mungkin pernah menonton program sinetron di SCTV atau serial azab di Indosiar. Serial itu adalah produk bisnis media dari Eddy Kusnadi, pemilik Emtek Group yang mengendalikan kedua stasiun televisi tersebut. SCTV dan Indosiar adalah dua dari stasiun televisi terbesar di Indonesia, dengan berbagai program yang telah kita nikmati bersama.

Awalnya berkarir di bidang komputer, Eddy Kusnadi kemudian merambah ke bisnis media televisi. Meskipun SCTV awalnya didirikan oleh orang lain, sekarang 78,69% sahamnya dimiliki olehnya. Hal yang sama terjadi dengan Indosiar, yang sebelumnya dimiliki oleh Salim Group, kini juga diakuisisi oleh Eddy Kusnadi.

Dengan kekayaan mencapai US$2,4 miliar, Eddy Kusnadi masuk dalam daftar tiga orang terkaya di industri media dan hiburan. Prestasi ini menegaskan kontribusi besar dalam industri tersebut.

4. Hary Tanoesoedibjo

Pasti Anda sudah mengenal Hary Tanoe, pebisnis yang terlibat dalam bisnis media televisi melalui perusahaannya, Media Nusantara Citra (MNC) Group. MNC Group memiliki stasiun televisi terkemuka seperti RCTI, MNCTV, dan Global TV. Selain itu, Hary Tanoe juga dikenal sebagai pendiri partai politik Perindo yang memiliki pengaruh dalam politik Indonesia.

Kesuksesan Hary Tanoe mencapai kekayaan sebesar US$1,2 miliar, sebuah prestasi yang luar biasa. Bisnisnya telah dimulai sejak masa kuliah, dan kini ia memiliki sekitar 60 perusahaan, termasuk stasiun televisi, radio, media online, dan koran. Kisah perjalanan suksesnya tertuang dalam biografi “True Spirit Hary Tanoe”, memberikan wawasan yang menarik bagi yang ingin memahami rahasia kesuksesannya.

Pengusaha Bisnis Selalu Memiliki Biografi

Jika dipikirkan kembali, para pengusaha-pengusaha ini memiliki buku biografi tentang kisah hidupnya. Alasannya sudah pasti untuk legacy atau warisan kepada anak cucunya. Atau sekadar membagikan kisah perjuangan dalam meraih kesuksesan.

.

Tapi, tak hanya itu alasan pengusaha memutuskan untuk memiliki buku. Sebagai pengusaha, mereka memiliki alasan yang jauh lebih besar lagi. Alasan itulah yang akhirnya membuat para  pengusaha mantap untuk menerbitkan buku bagaimana pun caranya.

Bagi pengusaha bisnis, memiliki buku yang berisikan tentang perjalanan kesuksesannya merupakan sebuah keharusan. Para pengusaha kini berlomba-lomba menuliskan kehidupannya dalam bentuk karya yang abadi, seperti buku. Selain ditujukan untuk legacy atau warisan, buku juga bisa dijadikan sebagai media marketing.

Mengapa demikian? Karena buku bisa menjadi media untuk mempromosikan diri sebagai pengusaha yang sukses. Ini akan memicu minat orang lain untuk mengetahui lebih banyak tentang sosok Anda dan kisah sukses yang Anda jalani.

Dengan demikian, buku tidak hanya menjadi jendela kehidupan seorang pengusaha, tetapi juga menjadi alat untuk memperluas jaringan dan membangun citra yang kuat dalam dunia bisnis. Selain itu, buku juga memberikan peluang untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan pelajaran berharga kepada generasi mendatang serta memotivasi mereka untuk mengejar kesuksesan yang serupa.

Dengan semua manfaat ini, tak heran jika banyak pengusaha bisnis memilih untuk menerbitkan sebuah buku sebagai bagian dari perjalanan mereka menuju kesuksesan yang lebih besar. Langkah ini pun patut untuk ditiru karena buku tidak memiliki masa kadaluwarsa. Setidaknya satu buku sebelum mati

Menulis buku pun tidak susah karena saat ini ada jasa penulis professional yang siap mengabadikan kisah perjalanan bisnis Anda. Tunggu apalagi? Segera abadikan kisah sukses Anda di dunia bisnis melalui media buku di https://jasapenulisprofesional.com.

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top