Menyibak Perjalanan Panjang PLTA Poso 515 MW
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan salah satu sumber pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Di negara-negara maju seperti Norwegia, Jepang, Kanada, atau Amerika rata-rata di atas 40% telah memanfaatkan air menjadi PLTA. Tak terkecuali Indonesia, wilayahnya yang sebagian besar berupa perairan juga memiliki potensi untuk memanfaatkan sumber daya air sebagai pembangkit listrik. Termasuk dengan pembangunan PLTA Poso 515 MW yang memakan waktu selama delapan tahun untuk proses pembangunannya.
Alimuddin, selaku direktur PT Poso Enegery membagikan pengalaman dalam memimpin pembangunan PLTA Poso dalam buku yang berjudul “Jalan Panjang Menuju PLTA Poso 515 MW”. Bersama Sulistiono, selaku design engineer yang telah aktif di PT Poso Enegery sejak tahun 2004, mereka menceritakan segala proses pembangunan PLTA Poso yang kini berdiri dengan kokoh. Penasaran dengan perjalanan panjangnya? Yuk! Kita kupas buku tersebut.
Awal Mula PLTA Poso
Pembangunan PLTA Poso di Sulawesi Tengah bermula dari cerita Achmad Kalla yang waktu itu mengadakan mesin genset untuk Luwu Utara. Saat pemasangan genset, Ahmad Kalla melihat derasnya aliran sungai di sekitar lokasi pemasangan. Ia tiba-tiba memiliki ide untuk mengembangkan sumber energi dengan memanfaatkan potensi yang melimpah, yaiur dengan membangun PLTA.
Pada tahun 2004, Achmad Kalla beserta beberapa orang manajemen PT Bukaka Teknik Utama meninjau Danau Poso yang merupakan danau terbesar ketiga di Indonesia. Kualitas dan kuantitas debit airnya pun besar sehingga dikatakan dapat memenuhi kebutuhan listrik bukan hanya di Poso, melainkan juga di wilayah Sulawesi Tengah dan sekitarnya. Dari sanalah, terdapat rencana pembangunan PLTA yang bersumber energi dari air Danau Poso.
Pembangunan PLTA Poso menjadi penyemangat dan harapan baru bagi para engineer, meskipun tidak bisa dimungkiri bahwa proyek tersebut adalah pekerjaan yang cukup berat. Sebelum dilaksanakan pembangunan, mereka melakukan berbagai training dan diskusi bersama ahli dari China, serta melakukan survei dan kunjungan ke berbagai PLTA Indonesia. Tak hanya itu, mereka juga melakukan diskusi dengan operator terkait permasalahan masa operasi sehingga bisa diantisipasi dalam desain. Hasilnya, tim engineer lebih memiliki banyak referensi dan masukan dalam membuat desain.
Meski telah melalui beberapa kali diskusi dengan tim China dan PLTA lain, tim engineer tetap saja masih membutuhkan panduan untuk menerapkanya ke dalam desain. PT Poso Energy terus berupaya memberikan yang terbaik, yaitu dengan mendatangkan ahli PLTA dan ahli Turbin dari India. Proses demi proses terus dijalani hingga para engineer mendapatkan kesimpulan harus mengambil data geoteknik agar bisa membuat desain yang sesuai dengan kondisi geologi wilayah Danau Poso.
Permasalahan yang Datang Silih Berganti
Penulis juga menceritakan terkait masalah-masalah yang muncul ketika pembangunan PLTA Ploso. Selain dikarenakan kurangnya pengalaman dalam membuat desain kontruksi, permasalahan tersebut juga terjadi dikarenakan kondisi geologi dan heterogen yang rumit. Bahkan untuk seorang ahli pun cukup kesulitan menangani wilayah geoteknik Poso. Akibatnya, tidak hanya satu masalah yang datang. Mulai dari adanya kesalahan desain, kesahan prosedur, keterbatasan lahan, keterbatas infrastruktur, keterbatasan perlatan, hingga keterbatasan power dan BBM.
Tak hanya itu, problematika geologi di berbagai lokasi pembangunan pun juga bermunculan, seperti di area divisi, power channel, hingga area spentock. Bencana alam yang hadir juga membuat problematika lain bermunculan, seperti longsor yang dua kali terjadi di area powerhouse dalam kurun waktu 2009-2011. Longsor tersebut menyebabkan runtuhnya dinding-dinding powerhouse yang baru terkonstruksi dan menimbulkan kerugian.
Bangunan powerhouse yang memiliki berat 20.000 ton juga pernah mengalami kemiringan karena gangguan tanah fondasi dan ketidakseimbangan beban. Kemiringan tersebut terjadi selama enam bulan karena bingungnya tim mencari orang yang bisa meluruskannya kembali. Pada akhirnya, tim memutuskan untuk mendatangkan ahli geotekik dari China. Untungnya, beliau memiliki saran dan masukan yang tepat untuk mengatasinya.
PLTA Poso yang Besinergi
Mengatasi berbagai permasalahan, uji coba, hingga terus perbaikan dan penyempurnaan adalah serangkaian proses dalam membangun PLTA Poso. Kapasitasnya juga terus ditingkatkan untuk memaksimalkan potensi dan kebermanfaatannya. Hingga pada Februari 2022, PLTA Poso 515 MW telah diresmikan beroperasi oleh Bapak Presiden Indonesia, Joko Widodo.
Pembangunan PLTA Poso 515 MW yang awalnya terlihat tidak mungkin, tetapi pada akhirnya terealisasikan dengan baik. Semua usaha dan kerja keras yang dikerahkan membawakan hasil yang menakjubkan untuk listrik wilayah Sulawesi. Tak hanya itu, kekhawatiran mengenai masalah keamanan pun semakin berkurang karena daerah tersebut ramai kunjungan.
Selain itu, PLTA Poso Energy juga melakukan penataan Sungai Poso dengan membangun fasilitas budaya dan rekreasi bagi masyarakat. Penataan tersebut dilakukan dengan menambahkan lampu-lampu indah yang menerangi jembatan. Sarana wisata dan budaya yang disebut taman budaya juga dibangun dengan memberikan berbagai fasilitas, seperti wisata air, taman bermain anak, area olahraga, dan paggung teater untuk berbagai acara budaya. Dengan demikian, kawasan sekitar Danau Poso telah menjadi ikon pariwisata baru yang bersinar dan bermanfaat bagi banyak orang.
Pengabadian Momen yang Berkualitas
“Jalan Panjang Menuju PLTA Poso 515 MW” memberikan informasi dan ilmu kepada banyak orang terkait pembangunan sebuah PLTA yang sangat tidak mudah. Terdapat orang-orang hebat yang memeras otak dan tenaga untuk berhasil mewujudkannya. Oleh karenanya, buku ini bisa dijadikan sebuah warisan yang sangat bermanfaat dalam ilmu pembangunan.
Buku yang ditulis oleh Alimuddin dan Sulistiono ini cocok bagi orang-orang yang ingin tahu tentang kisah di balik PLTA Poso, serta bagi mereka yang ingin belajar mengenai pembangunan PLTA. Pasalnya, buku ini tidak hanya membagikan sebuah cerita dan pengalaman, tetapi juga terdapat solusi-solusi atas segala masalah yang terjadi. Menariknya, solusi tersebut didasarkan pada pendapat ahli yang didatangkan langsung selama masa pembangunan.
Itulah sedikit ulasan mengenai isi dari buku “Jalan Panjang Menuju PLTA Poso 515W MW”. Dari segi visualnya, buku ini memiliki spesifikasi hard cover dan berwarna. Di dalamnya memuat banyak sekali dokumentasi-dokumentasi dari proses pembangunan PLTA Poso yang membuat pembaca semakin mudah membayangkan setiap detail cerita. Terdapat juga grafik dan gambar layout pembangunan yang didapat langsung dari dokumen PT Poso Energy sehingga buku ini sangat memiliki kredibilias yang tinggi.