Bukan Hanya Novel, Ini Dia 9 Jenis Cerita Fiksi Lainnya

cerita fiksi

Cerita fiksi maupun nonfiksi pasti sudah tidak asing Anda dengar di telinga. Kedua jenis cerita tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Fiksi merupakan cerita yang berasal dari khayalan pengarang. Sementara nonfiksi merupakan cerita yang berasal dari sumber data dan fakta valid. Selain dari sumber ceritanya, fiksi dan nonfiksi juga memiliki perbedaan dari segi bahasa. Bahasa fiksi cenderung lebih puitis daripada nonfiksi yang lebih ke arah ilmiah.

Membicarakan tentang bacaan, salah satu contoh cerita fiksi yang pasti sudah sering Anda temui adalah novel. Setiap kali pergi ke toko-toko buku, hampir mustahil tidak ada rak yang berisi novel. Novel sendiri adalah karangan fiksi yang terdiri dari genre romansa, misteri, komedi, horor, dan lain sebagainya.

Namun, ternyata tidak hanya novel yang termasuk ke dalam contoh karya fiksi. Masih ada beberapa cerita lainnya yang mungkin belum pernah Anda tahu. Simak lebih lanjut jenis-jenis karangan fiksi lainnya pada pembahasan berikut ini.

Jenis-Jenis Cerita Fiksi

Ketika menulis fiksi, seorang pengarang harus mencurahkan sepenuh waktunya untuk mengeksplorasi ide-ide kreatif untuk menghadirkan cerita unik dan fresh. Apalagi, tidak ada batasan tertentu dalam menulis fiksi. Anda bisa membuat yang tidak mungkin di kenyataan menjadi mungkin. Misalnya petualangan ke kerajaan sihir.

Selain itu, setiap jenis cerita fiksi memiliki ciri khas masing-masing meskipun semuanya sama-sama bersifat fiktif. Itulah mengapa jika Anda berniat menulis fiksi, harus mengerti genre atau jenisnya terlebih dahulu. Bagi Anda yang hanya familiar dengan novel, berikut beberapa jenis karangan fiksi lainnya.

1. Cerita Pendek

Cerita pendek atau singkatannya cerpen merupakan bentuk karya fiksi yang isi ceritanya padat dan ringkas jika dibandingkan dengan novel. Biasanya, cerpen dibuat agar bisa orang-orang baca sekali duduk. Maka dari itu, jumlah katanya sendiri tidak sampai belasan hingga puluhan ribu seperti novel.

Selain itu, cerpen umumnya memiliki plot yang terfokus pada konflik utama. Hal ini juga dipengaruhi karena jumlah halamannya yang terbatas sehingga alurnya perlu dipadatkan. Jadi, karya fiksi ini cenderung mengacu pada tema mayor tanpa memperdalam tema minor lainnya.

2. Novelet

Jenis cerita fiksi yang berikutnya adalah novelet. Anda mungkin kurang familiar dengan karya sastra ini. Namun, novelet sebenarnya berada di tengah-tengah cerpen dan novel. Sebab, novelet merupakan karya yang lebih panjang dari cerita pendek tetapi lebih pendek daripada novel.

Oleh sebab itu, pengembangan plot dan karakter dalam novelet bisa lebih dalam ketimbang cerpen, meski tidak sekompleks novel. Bagi Anda yang ingin menulis cerita panjang tetapi tidak sampai beratus-ratus halaman seperti novel, bisa mencoba membuat novelet.

3. Novel

Nah, Anda pasti familiar dengan karya fiksi populer satu ini, yakni novel. Novel adalah salah satu contoh karya sastra yang memiliki tema, alur, hingga karakter yang lebih beragam dan kompleks. Selain itu, dalam satu novel Anda bisa memasukkan berbagai genre seperti romansa, komedi, misteri, dan lain sejenisnya.

Hal ini menunjukkan bahwa novel merupakan cerita fiksi yang menawarkan peluang bagi penulis untuk memperdalam plot dan karakter dalam lingkup yang lebih luas. Bahkan Anda juga bisa mendeskripsikan latar waktu, tempat, dan suasana dalam novel secara leluasa dan detail.

4. Dongeng

Saat masih kecil Anda tentu familiar dengan buku dongeng. Biasanya sebelum tidur, ibu atau ayah akan membacakan dongeng pengantar tidur kepada anak-anaknya. Nah, dongeng ini termasuk jenis cerita rekaan yang murni berasal dari imajinasi pengarang.

Ciri dongeng yang cukup khas adalah latarnya berada di masa lampau. Itulah mengapa sebagian besar pembuka dongeng diawali dengan ungkapan “pada zaman dahulu” atau “pada suatu hari”. Lalu, yang tidak kalah penting adalah dongeng selalu menyimpan pelajaran dan nilai moral yang mendalam.

5. Fabel

Fabel termasuk jenis cerita fiksi yang menggunakan hewan sebagai tokoh utamanya. Hewan yang menjadi tokoh dalam cerita nantinya akan bertingkah laku dan berbicara selayaknya manusia. Jadi, meskipun wujudnya adalah hewan tetapi mereka mempunyai karakteristik seperti manusia.

Contoh cerita fabel yang terkenal adalah Si Kancil dan Buaya, Kelinci dan Kura-kura, Kancil dan Siput, dan lain sebagainya. Umumnya, fabel dimanfaatkan sebagai alat untuk menyampaikan pesan moral melalui karakter hewan yang menarik.

6. Legenda

Legenda termasuk cerita fiktif yang mengisahkan terjadinya suatu peristiwa seperti fenomena alam atau asal-usul tempat. Salah satu karakteristik dari cerita legenda adalah tokohnya yang memiliki kekuatan luar biasa dan terdapat makhluk-makhluk ajaib.

Contoh legenda adalah cerita Malin Kudang, Tangkuban Perahu, Nyi Roro Kidul, dan lain-lain. Perlu Anda ketahui pula bahwa cerita legenda biasanya memuat tema-tema tentang kepahlawanan atau kekuatan magis. Kemudian, legenda juga masih berkaitan erat dengan budaya masyarakat setempat.

7. Mite

Masih lumayan berhubungan dengan legenda, mite atau sebutan lainnya mitos adalah cerita yang masyarakat yakini sebagai kisah yang benar-benar terjadi. Cerita ini diwariskan turun temurun secara isan. Umumnya, mite memiliki tokoh dewa, dewi, atau seseorang yang memiliki kesaktian. Contoh cerita mite adalah Ajisaka.

8. Saga

Cerita fiksi yang mengandung muatan unsur sejarah dan menceritakan tentang keberanian atau kepahlawanan seseorang disebut sebagai saga. Dalam cerita ini, Anda bisa menjumpai aksi-aksi heroik dari para tokohnya. Beberapa cerita saga yang terkenal adalah Lutung Kasarung, Calon Arang, Si Pitung, dan lain-lain.

Selain itu, penulis saga biasanya bersifat anonim alias tidak diketahui dengan jelas siapa pengarangnya. Lalu, latarnya kebanyakan berputar pada istana atau kerajaan.

9. Fiksi Ilmiah

Barangkali Anda bingung kenapa hal yang berbau ilmiah bisa masuk ke dalam cerita fiksi dan bukannya nonfiksi. Alasannya karena fiksi ilmiah tetap mengandung imajinasi di dalam ceritanya tetapi plotnya tentang sesuatu yang bersifat ilmiah atau keilmuan. Kebanyakan fiksi ilmiah atau sci-fi membahas tentang teknologi.

Bukan hanya itu, sci-fi juga mengambil latar jauh di masa depan, luar angkasa, atau bahkan pada dimensi yang berbeda. Fiksi ilmiah memungkinkan penulis untuk memanfaatkan pikiran imajinatifnya dalam menghasilkan cerita yang berbau ilmiah atau sains.

Menulis Cerita Fiksi dengan Bantuan Ghostwriter

Setelah menyimak jenis-jenis cerita fiksi di atas, Anda pasti sadar bahwa masing-masing memiliki ciri khas dan bentuk yang berbeda-beda. Maka dari itu, jika Anda tertarik ingin menulis karya fiksi segera tentukan apakah cerita tersebut termasuk cerpen, novelet, novel, dongeng anak, cerita fabel, maupun fiksi ilmiah.

Dengan menentukan fokus tulisan yang ingin dibuat, Anda bisa mulai menyusun kerangka cerita. Namun, jika dirasa terlalu sulit menyusun tulisan sendirian, Anda bisa memakai jasa ghostwriter dari Alhambra.

Alhambra memiliki tim penulis profesional yang bisa membantu Anda menulis fiksi dengan cakupan genre yang lebih luas. Dapatkan informasi lebih lengkap terkait ghostwriting ini dengan cara klik tautan https://jasapenulisprofesional.com!

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top