Bentuk-bentuk Media Populer dengan Genre Fiksi Remaja, Apa Saja?

Dunia remaja memang penuh dengan kebahagiaan. Setiap orang yang sudah melewati masa remaja bisa saja rindu dengan kehidupannya sebelum masa-masa dewasa datang. Mulai dari cerita persahabatan, percintaan, hingga masa-masa sekolah. Atas dasar itu, beberapa orang terinspirasi untuk menuliskannya dengan lebih imajinatif agar dramatis dan menarik. Aliran dari tulisan tersebut biasa dikenal dengan istilah fiksi remaja.

Fiksi sendiri dapat diartikan sebagai rekaan atau khayalan. Sedangkan, Anda pasti sudah mengetahui apa itu remaja, yaitu seseorang yang mulai beranjak dewasa atau dapat juga diartikan sebagai jembatan dari masa anak-anak menuju kedewasaan. Jadi, fiksi remaja dapat diartikan sebagai cerita khayalan yang mengangkat tema tentang remaja. Tak jarang juga target pembacanya adalah remaja, walaupun sebenarnya lebih banyak orang dewasa yang membacanya.

Bentuk-bentuk Fiksi Remaja

                Saat ini, cerita fiksi yang mengangkat tema remaja sedang digemari berbagai kalangan, tidak hanya remaja saja tetapi orang-orang dewasa juga memiliki ketertarikan. Oleh sebab itu, terdapat istilah young-adult fiction atau fiksi remaja-dewasa. Penikmat fiksi dari kalangan dewasa umumnya disebabkan oleh ceritanya yang khas. Untuk memahami lebih jauh, terdapat beberapa bentuk fiksi remaja yang memiliki peminat cukup tinggi, berikut daftarnya.

                Novel

                Novel adalah ladang bagi cerita-cerita fiksi remaja. Dengan novel, cerita-cerita fiksi bertema remaja bisa dihadirkan lebih menarik. Mulai dari bagian alur cerita yang rinci hingga kemasan berupa cover buku yang menarik khas anak muda, dapat membuat remaja tergiur untuk membacanya. Terdapat alasan khusus mengapa novel menjadi pilihan yang tepat untuk menuang cerita-cerita bertema remaja.

Dengan jumlah halaman yang tidak terbatas, cerita dalam novel dapat dikembangkan sesuai dengan keinginan penulis. Namun, perlu diingat bahwa ketebalan novel juga harus selaras dengan target pembacanya. Apabila target pembacanya adalah remaja maka jumlah halaman dapat disesuaikan dengan tidak terlalu tebal dengan kisaran di bawah 300 halaman.

                Cerpen

                Selain novel, cerpen turut meramaikan cerita-cerita fiksi bertema remaja. Berbeda dengan novel yang tidak memiliki batasan, cerpen harus ditulis dengan padat tetapi pesan yang disampaikan tetap jelas. Cerpen sendiri berjumlah 300-1000 kata, dan hanya beberapa halaman buku. Dalam cerpen fiksi remaja, konflik disajikan dengan lebih ringan karena keterbatasan jumlah kata. Walaupun demikian, cerita pendek yang disajikan merupakan hasil imajinasi yang membutuhkan waktu tidak sebentar.

Cerpen fiksi remaja, biasanya hadir dalam sebuah buku dengan berbentuk kumpulan cerita, tidak hanya satu. Satu cerita pendek dapat dibaca hingga tuntas dalam sekali duduk. Walaupun dari segi alur cerita dapat dikatakan ringan, tapi ciri khas tema-tema remaja tetap tampak. Misalnya, penggunaan gaya bahasa slang khas anak muda, mengangkat serpihan kisah terkait persahabatan, percintaan, dsb.

 

                Drama

                Tidak hanya pada novel dan juga cerpen, tema fiksi remaja juga diterapkan pada naskah bahkan hingga pementasan drama. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa young-adult fiction memang sangat digemari dalam berbagai bentuk. Uniknya, dalam pementasan drama yang mengangkat kisah-kisah remaja, tokoh-tokoh yang memerankan terlihat sudah dewasa.

Hal tersebut karena dalam pertunjukan drama, seorang tokoh yang menjadi titik penceritaan  harus tampil dengan sempurna dan penuh penghayatan. Selain itu, dibutuhkan juga jam terbang yang tinggi. Itulah sebabnya, banyak orang dewasa yang memerankan karakter remaja menggantikan sosok remaja sebenarnya.      

                Film

                Mirip dengan drama, film juga salah satu seni peran yang dapat mengangkat tema tentang fiksi remaja. Cerita remaja dikemas dengan apik dan didukung dengan visualisasi, musik, serta suara yang mendukung jalannya cerita. Tidak hanya itu, pemeran film tentu levelnya di atas pemain drama sehingga dibutuhkan lebih banyak pengalaman dan juga dedikasi yang tinggi.

Mungkin Anda masih ingat, beberapa tahun lalu banyak yang membicarakan film adaptasi novel remaja tahun 90-an, yaitu Dilan. Hal itu merupakan bentuk ekranisasi dari novel ke film yang menuai kesuksesan besar, bahkan hingga saat ini masih ada yang membicarakan karya tersebut. Terlebih, ada yang menyebut karya itu sebagai fiksi remaja terbaik selama dekade terakhir.

Alasan Fiksi Remaja Menarik

Setelah mengetahui bentuk-bentuk karya yang bergenre fiksi remaja, selanjutnya adalah alasan mengapa young-adult fiction menarik untuk semua kalangan. Apakah Anda tahu alasannya? Jadi, terdapat beberapa alasan yang membuat cerita-cerita remaja sangat potensial untuk menjadi sebuah karya. Walaupun umumnya dalam bentuk tulisan, tidak sedikit juga yang berbentuk seni pertunjukan atau bahkan film.

Penikmat yang Melankolis

                Apakah Anda pernah mendengar istilah melankolis? Istilah tersebut merujuk pada keadaan sedih. Beberapa orang menikmati tontonan atau bacaan yang memang membuat sedih atau lebih tepatnya dramatis, sebagai sarana hiburan atau untuk mengalihkan masalah. Dalam hal ini, fiksi remaja yang sebagian besar berisi romantika percintaan juga mengandung hal-hal tersebut.

Artinya, genre ini pada umumnya berisi hal-hal dramatis yang dapat membuat penikmatnya merasakan simpati pada tokoh. Selain itu, bagi seseorang yang pernah mengalami hal-hal serupa dengan yang dialami tokoh dalam cerita tersebut akan memiliki ketertarikan lebih untuk menikmati. Hal itu menjadi salah satu alasan kenapa banyak orang yang tertarik dengan fiksi remaja walaupun mereka sudah terbilang dewasa.

                Dapat Menjadi Media untuk Recall Kenangan

                Mengingat kembali masa remaja memanglah hal yang menyenangkan. Jika dikaitkan dengan fiksi remaja, cerita-cerita masa muda tersebut dapat berpotensi mengurangi stres. Beberapa orang yang telah beranjak dewasa pastinya merindukan masa remaja tetapi tidak dapat mengulainya kembali. Namun, dengan membaca buku-buku remaja atau menonton film dengan tema tersebut akan mengurangi kerinduan itu.

Terlebih apabila masa remaja seseorang bertepatan dengan peristiwa besar yang kemudian menjadi latar waktu pada cerita fiksi. Pastinya orang tersebut dapat recall kejadian-kejadian pada masa itu. Walaupun pada dasarnya cerita itu hanya rekaan, tapi tidak menutup kemungkinan untuk sebagian orang karya fiksi tersebut memiliki arti yang mendalam.

                Alur yang Sederhana dan Tidak Terduga

                Cerita-cerita fiksi remaja umumnya menggunakan alur yang sederhana, seperti alur maju atau kronologis. Hal tersebut karena target pembaca utamanya adalah remaja yang mana masih belum begitu kritis dalam memahami sebuah cerita. Di sisi lain, dari segi usia, rata-rata remaja masih duduk di bangku pendidikan. Oleh karena itu, pengarang cerita fiksi harus mempertimbangkan banyak hal agar karyanya menarik dan salah satunya adalah dengan menghadirkan alur yang sederhana tapi tetap menarik.

Itulah beberapa hal terkait genre fiksi remaja. Terlepas dari itu, mungkin Anda merasa bahwa masa remaja atau bahkan kisah hidup dari kecil hingga dewasa perlu diabadikan. Salah satu caranya adalah dengan menulisnya dalam sebuah buku. Buku menjadi solusi yang tepat untuk mengabadikan kisah hidup karena media tersebut tak lekang oleh waktu dan dapat juga berfungsi sebagai warisan. Terkait hal itu, Anda tidak perlu repot-repot menulis apabila tidak memiliki banyak waktu, cukup menggunakan jasa ghoswriter di https://bit.ly/jasanulisbuku.

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top