Bingung Menentukan Bacaan Saat Weekend? Novel Fiksi Remaja Jawabannya

Novel fiksi remaja merupakan karya sastra genre fiksi yang ditargetkan untuk dibaca oleh kalangan remaja. Namun, meski ditujukan untuk pembaca usia remaja, banyak dari orang-orang usia dewasa yang menggemarinya. Bahkan, sebutan fiksi remaja mulai bergeser dengan fiksi remaja-dewasa atau young-adult fiction. Hal itu membuktikan bahwa pasar untuk fiksi remaja sangat besar.

Bukan tanpa alasan, cerita fiksi memang menjadi wadah kreativitas seorang penulis yang ingin menuang imajinasinya. Namun, tidak sesederhana itu karena dalam cerita fiksi terdapat unsur-unsur cerita yang kompleks. Selain itu, sebuah cerita akan memiliki value kehidupan apabila memuat pesan yang mendalam.

Sejarah Novel Fiksi Remaja

Dalam perkembangannya, novel remaja di Indonesia mulai tumbuh subur pada tahun 2000-an. Pada dekade awal 2000-an, novelis seperti Ayu Utami dengan karyanya berjudul Larung (2001), menginisiasi penulis lain untuk berkarya dengan sasaran remaja. Disusul dengan Dewi Lestari dengan karyanya Supernova dengan 4 seri (2001—2012) yang sukses meningkatkan literasi remaja pada saat itu.

Selain itu, Anda pasti tidak asing dengan novel fiksi remaja berjudul Laskar Pelangi (2005) karya Andrea Hirata yang sukses besar hingga diekranisasi menjadj sebuah film. Bahkan, hingga saat ini karya tersebut masih populer dan menjadi bahan referensi untuk kalangan penulis fiksi. Dewasa ini, novel remaja didominasi oleh karya-karya e-book yang dari segi tema juga mengalami perubahan sesuai dengan hal-hal yang dianggap populer dalam dunia remaja.

Ciri-ciri Novel Fiksi Remaja

Novel fiksi remaja memiliki ciri-ciri khusus yang mudah dikenali oleh pembaca. Ciri-ciri tersebut bersifat dinamis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Kemajuan teknologi dan kondisi-kondisi sosial serta perubahan gaya hidup di masyarakat menjadi faktor penentu utama. Hal itu karena sesuatu yang dianggap populer oleh remaja juga memiliki periodenya tersendiri. Di sisi lain, tren kegemaran dan selera remaja pada novel fiksi juga berubah-ubah. Namun, pada novel remaja saat ini terdapat ciri-ciri berikut.

Bahasa Kekinian

Gaya bahasa remaja yang nonformal merupakan ciri pertama pada novel-novel fiksi remaja. Penggunaan bahasa slang mendominasi di karya-karya tersebut karena seiring berjalannya waktu ditemukan banyak istilah-istilah baru yang disepakati sebagai kata-kata populer. Di sisi lain, penulis fiksi dengan target pembaca remaja memang memasukan kata atau istilah populer agar pembaca merasa lebih antusias untuk menuntaskan bacaan tersebut.

Tema Dekat dengan Kehidupan Remaja

Terkait tema, novel fiksi remaja tidak mengangkat bahasan yang rumit. Sebab, tema-tema yang digunakan adalah seputar dunia remaja. Misalnya, kisah-kisah kehidupan di sekolah atau bangku perkuliahan. Tema lain seperti “cinta monyet” atau persahabatan juga menjadi sumber penulis untuk membuat rekaan cerita.

Namun, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam novel harus terdapat pesan yang mendalam, baik secara eksplisit maupun implisit. Pada umumnya, pesan positif untuk remaja akan tampil dominan agar remaja mendapatkan insight yang memotivasi dalam kehidupan. Selain itu, tema seputar kehidupan remaja dianggap lebih friendly untuk dikembangkan oleh penulis.

Akhir Cerita Happy Ending

Novel fiksi remaja mayoritas happy ending karena memang ingin memberikan gambaran menyenangkan di usia-usia remaja. Tidak dapat dimungkiri bahwa masa remaja adalah masa yang dianggap indah oleh sebagian besar orang, mungkin Anda salah satunya. Oleh karena itu, selain dari tema yang dekat dengan remaja, ending dari cerita juga disesuaikan atau yang mengarah ke happy ending.

Pada akhir cerita yang bahagia, remaja cenderung menangkap pesan lebih kritis karena dalam proses membaca mereka terhibur dengan cerita di dalamnya. Bahkan, mungkin beberapa dari mereka merasakan tragedi atau peristiwa yang persis dengan cerita tersebut. Demikian juga pembaca dewasa yang dapat mengingat kembali masa-masa remajanya dengan membaca novel-novel fiksi tersebut.

Cover yang Menarik dan Mencolok

Cover novel fiksi remaja memiliki ciri yang khas anak muda. Hal itu ditandai dengan digunakannya banyak ilustrasi atau dapat juga warna cover yang mencolok. Bukan tanpa alasan, pada usia remaja imajinasi berkembang dengan pesat dan salah satu media penunjang adalah gambar-gambar ilustrasi. Oleh sebab itu, cover buku fiksi terutama untuk remaja  sengaja dibuat mencolok oleh penulis.

Dari segi warna, penggunaan warna yang kontras juga kerap hadir dalam berbagai cover fiksi remaja. Dengan warna yang menarik dan cenderung cerah. Warna cover yang cerah juga dikonotasikan dengan isi cerita yang menyenangkan. Berbeda dengan novel-novel fiksi nonremaja yang cenderung menggunakan warna lebih soft atau pastel dan minim ilustrasi.

Jenis Novel Fiksi Remaja

Terdapat beberapa jenis novel fiksi remaja yang menjadi tren bacaan saat ini. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah tema cerita tersebut. Tema yang menarik dan tidak membosankan tentu dapat meningkatkan daya tarik pembacanya. Terkait dengan itu, berikut beberapa jenis buku fiksi remaja yang sedang populer saat ini.

Romansa

Novel fiksi remaja bertema romansa atau percintaan remaja paling banyak digunakan oleh penulis. Mengapa demikian? Alasannya karena usia remaja memang sebuah jembatan dari masa anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini, seorang remaja mulai mengerti masalah-masalah percintaan yang hadir dalam hidupnya. Itulah yang membuat banyak remaja memburu novel fiksi romansa karena mulai mengerti ketertarikan dengan lawan jenis.

Detektif

Selain romansa, jenis novel yang bertema detektif turut meramaikan jajaran buku fiksi untuk remaja. Menghadirkan cerita-cerita ala detektif merupakan salah satu cara untuk menarik pembaca kalangan remaja. Dengan adanya teka-teki dalam alur cerita, membuat remaja tertarik membacanya dan mencoba menyelesaikannya.

Novel fiksi dengan cerita detektif juga bermanfaat untuk melatih pemikiran kritis seorang remaja. Namun, penulis juga perlu mengemasnya dengan matang karena jika teka-teki ala detektif tersebut mudah dipecahkan akan membuat cerita menjadi flat, bahkan tidak menarik. Selain itu, ending dari fiksi remaja bertema detektif umumnya dibuat menggantung. Tujuannya agar pembaca dapat menentukan sendiri akhir cerita sesuai dengan pemikirannya.

Slice of Life

Slice of life atau dapat diartikan potongan kehidupan dalam bahasa Indonesia, merupakan salah satu jenis novel fiksi remaja yang tidak sedikit peminatnya. Potongan kehidupan dalam hal ini merujuk pada rutinitas harian seorang remaja atau tokoh tertentu. Konflik yang dihadirkan juga tidak berat tetapi berkelanjutan, persis seperti kejadian di dunia nyata.

Puas Membaca? Waktunya Menulis!

Dari keterangan terkait fiksi remaja di atas tentunya akan semakin menambah pengetahuan bagi Anda yang sebelumnya belum mengenal young-adult fiction. Nah, selain  membaca cerita-cerita fiksi, Anda juga dapat mengisi weekend dengan menulis karya Anda sendiri. Apalagi jika terdapat peristiwa penting saat Anda berada di usia remaja, maka tulisan tersebut akan semakin powerful.

Bisa saja, novel fiksi remaja karya Anda dapat diangkat menjadi sebuah film. Semua itu, bisa saja terjadi apabila Anda bersungguh-sungguh menulis. Namun, proses penulisan juga tidak berjalan singkat. Mungkin sebagian dari Anda memiliki ide, tetapi kesulitan mengeksekusinya. Tenang, saat ini sudah hadir jasa ghostwriter yang akan membantu Anda dalam menulis, penasaran? Kunjungi tautan berikut https://bit.ly/jasanulisbuku.

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top