Buku sebagai Personal Branding, Alternatif Menciptakan Kesan Diri yang Intelektual

Buku Sebagai Personal branding

Buku sebagai Personal Branding, Alternatif Menciptakan Kesan Diri yang Intelektual

 

Jika dilihat dari arti katanya, personal branding memiliki pengertian merek pribadi atau bisa juga disebut dengan citra diri. Umumnya, orang akan melihat orang lain dari apa yang dia lihat, seperti karakter, pekerjaan, kemampuan, dan sebagainya. Nah, penilaian orang lain inilah yang nantinya akan memberikan branding atau kesan terhadap diri kita sehingga dapat mencerminkan citra diri kita. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk membangun personal branding atau citra diri. Salah satunya, kamu bisa menggunakan buku sebagai personal branding.

 

Adapun tujuan kenapa seseorang perlu membangun personal branding dengan buku adalah sebagai pembeda. Mungkin kita sering mendengar istilah “berani tampil beda!”. Berangkat dari istilah ini, jika kita berani untuk tampil berbeda (dengan buku), kita akan bisa menciptakan citra khusus di mata orang lain sehingga besar kemungkinan orang akan mengingat dan mengenal kita secara lebih mendalam. Terlebih jika orang lain sudah mengenal dan memahami kita, bisa jadi mereka akan menaruh kepercayaan kepada kita. Saat kepercayaan sudah dibentuk, hubungan dengan orang lain juga akan mudah terbentuk. 

 

Langkah Menjadikan Buku sebagai Personal Branding 

Apabila kamu memilih buku untuk dijadikan sebagai media personal branding, kamu akan dinilai sebagai pribadi yang intelektual. Bagaimana tidak, orang yang menulis pasti membutuhkan banyak pengetahuan atau ide untuk bahan tulisannya. Tidak dapat dimungkiri juga jika seorang penulis ini adalah orang yang gemar membaca sehingga membuat pribadi orang tersebut cerdas dan berpengetahuan luas. Itu akan membuat orang lain bisa percaya, apalagi jika tulisannya diperkuat dengan adanya teori-teori yang mendukung. Dengan begitu, branding diri melalui buku bisa dilakukan dengan mudah.

 

Untuk bisa menjadikan buku sebagai personal brandingmu, berikut langkah-langkah yang perlu kamu lakukan. 

  • Persiapkan buku

Ketika menjadikan buku untuk personal branding, itu sama dengan kamu membangun kepercayaan kepada orang lain. Kita semua tahu, bahwa apa yang ditulis dalam buku bisa dipertanggungjawabkan isinya. Berbeda dengan kondisi sekarang, di mana banyak orang mencoba membangun personal branding melalui media sosial. Dalam penerapannya, memang tak sedikit orang yang gagal membuat citra diri yang baik di dunia maya. Oleh karena itu, perlu media lain yang bisa lebih dipertanggungjawabkan, dan buku adalah jawabannya, baik buku pelajaran, motivasi, autobiografi, atau yang lainnya. 

 

Hal pertama yang harus dilakukan tentunya adalah menulis. Dalam hal ini, kamu bisa mulai brainstroming apa saja yang ingin kamu tuangkan dalam tulisan. Setelah itu, pilah mana ide-ide yang menurutmu penting untuk ditulis. Buat kerangka atau outline bukumu yang jelas dan runtut, kamu juga bisa menciptakan alur buku pada tahap ini sehingga ketika menulis kamu tidak akan keluar jalur dari ide utama. 

 

Setelah menuangkan ide-idemu dalam tulisan, langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah menerbitkan buku. Cari dan pilih penerbit yang menurutmu bagus juga tepercaya. Penerbit sudah dipilih dan kemudian buku akhirnya sudah bisa terbit. Selama menunggu buku terbit, kamu bisa mulai mempersiapkan diri untuk membangun personal branding. 

 

  • Bangun relasi dengan banyak orang

Eits, langkahmu tidak cukup berhenti di sini saja. Justru kamu harus melewati perjalanan penting selanjutnya, yaitu membangun relasi. Ketika buku sudah ada, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah bertemu dengan orang-orang yang ingin kamu kenal di kegiatan yang relevan. Jika kamu adalah orang yang suka dengan dunia literasi, kamu bisa mengikuti kegiatan yang mengangkat tema literasi, seperti komunitas menulis atau komunitas baca buku. 

 

Dari situ kamu akan bertemu banyak orang baru. Nah, inilah waktu yang tepat untuk membangun personal branding dari buku. Kamu bisa mulai mengenalkan dan memberikan buku yang kamu tulis kepada mereka sehingga mereka mengetahui siapa kamu dan bagaimana latar belakangmu. Pada tahap ini, bangun kepercayaan dengan berkomunikasi yang baik. Tak perlu melebih-lebihkan, cukup jadi apa adanya sehingga orang lain tidak meragukan apa yang kamu lakukan dan sampaikan. 

Dengan membangun relasi melalui banyak orang, tidak dimungkiri jika akan banyak pula orang yang mengenalmu. Di sisi lain, dari relasi juga bisa membuatmu mempelajari dan mendapat banyak hal, seperti belajar tentang ilmu pengetahuan baru, belajar memahami karakter orang lain yang berbeda-beda, hingga tentunya mendapat teman baru.

 

  • Memegang nilai, prinsip, dan kepribadian positif

Salah satu hal yang juga penting dalam membangun personal branding adalah berkepribadian positif. Kepribadian yang dimaksud ini meliputi nilai, prinsip, pandangan, dan karakter. Ketika kamu tergolong ke dalam orang yang memiliki positive vibes, tidak dapat dimungkiri jika orang-orang di sekitar akan merasa senang bersamamu. Bisa jadi orang di sekitarmu menjadi terinspirasi atas apa yang kamu sampaikan atau lakukan. Jangan ragu pula untuk memberikan advice apabila mereka menyampaikan keluh kesah tentang masalah pribadi.  

 

Selain itu, kamu juga perlu untuk menjaga prinsip hidup yang selama ini kamu yakini dan lakukan. Apalagi jika kamu telah berbagi cerita tentang prinsip hidupmu dalam buku. Jangan sampai kamu keluar dari prinsip hidupmu karena itu dapat mengubah pandangan orang lain terhadapmu. Orang lain akan menganggap bahwa kamu adalah pribadi yang tidak konsisten. 

 

  • Menjaga konsistensi

Kunci utama untuk mencapai sesuatu adalah menjaga konsistensi. Jika kamu selalu konsisten, itu menandakan bahwa kamu pantang menyerah dalam menggapai tujuan. Maka dari itu, agar semakin banyak orang yang mengenalmu dengan baik, kamu juga perlu untuk konsisten dalam membangun personal branding. Dalam hal ini, jika kamu ingin mewujudkan personal branding lewat buku dan kamu sudah mempunyai satu buku, jangan hentikan langkahmu untuk kembali menulis. Ciptakan brandingmu dengan buku-bukumu yang lain. Barangkali bukumu yang kesekian ternyata lebih banyak dikenal orang lain.

 

Bahkan banyak orang dikenal karena buku-buku yang mereka tulis. Ini bisa jadi karena ide-ide yang dituangkan dalam buku tersebut sukses membuat orang lain termotivasi atau tergerak untuk menjadi pribadi yang lebih baik, atau bisa juga karena tips-tips dalam buku sangat bermanfaat di kehidupan pembacanya. Dahsyat sekali, kan? Selain berguna untuk diri sendiri, ternyata menulis buku juga bisa berguna untuk orang lain. Selain sebagai personal branding, juga bisa menjadi penolong untuk orang-orang yang membutuhkan. 

 

Perlu diketahui juga, bahwa membangun personal branding ini tidak diperuntukkan untuk sebagian bidang profesi saja, melainkan untuk siapa pun yang ingin membangun citra atau kesan dirinya kepada orang lain. Entah itu dari kalangan pebisnis pemula, seorang karyawan baru, guru, petani, bahkan seorang siswa atau mahasiswa juga bisa membangun personal branding. Intinya, personal branding ini digunakan sebagai media untuk mengenalkan diri akan kemampuan, keunikan, hingga karakter diri dengan memengaruhi persepsi orang lain. 

 

Dari tulisan di atas, kita jadi tahu bahwa buku bisa menjadi cara untuk membangun citra diri. Bagaimanapun cara yang ditempuh, jika dilakukan dengan kegigihan dan konsistensi yang kuat akan membuat orang lain terkesan. Maka dari itu, apabila kamu ingin menjadi profesional yang dikenal dan dipercaya banyak orang, bangun citra dirimu sekarang juga, baik melalui media sosial atau bisa juga melalui media cetak, seperti buku. Nah, dalam hal ini kamu juga bisa membaca buku-buku alternatif personal branding yang membantumu menemukan teknik-teknik membangun personal branding lainnya.

 

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top