Cara Menerbitkan Buku yang Wajib Kamu Ketahui
Cara Menerbitkan Buku yang Wajib Kamu Ketahui
Cara menerbitkan buku bagi sebagian orang mungkin masih asing. Banyak orang yang sudah memiliki naskah jadi, tetapi tidak menerbitkan naskah tersebut menjadi buku karena tidak tahu cara menerbitkannya. Hal itu sungguh disayangkan saat naskah sudah siap, tetapi tidak pernah bisa tersampaikan pada pembaca.
Apakah kamu juga seperti itu? Apakah kamu salah satu orang yang sudah memiliki naskah jadi tapi tidak tahu cara menerbitkannya menjadi buku? Jika sudah demikian, kamu tidak akan pernah bisa dikatakan telah memiliki karya, sebanyak apa pun tulisanmu. Bayangkan jika ada yang bertanya mengenai karyamu, apakah mereka akan percaya jika kamu menjawab karyamu ada di laptop? Tentu, tidak.
Langkah Mudah Menerbitkan Buku
Untuk menghindari naskahmu menumpuk dan tidak diketahui orang lain, kamu harus tahu cara mewujudkan karya milikmu menjadi nyata. Dengan menerbitkan buku, kamu juga telah diakui sebagai penulis dan perjalanan kariermu sebagai penulis telah dimulai. Yuk, simak langkah-langkah di bawah ini!
1. Menyiapkan atau Menyelesaikan Naskah
Langkah pertama untuk menerbitkan buku adalah dengan menyiapkan naskah. Siap di sini berarti naskahmu sudah selesai kamu tulis. Apa saja yang masuk dalam naskah? Naskah yaitu isi buku mulai dari prolog atau pendahuluan sampai epilog atau penutup, kata pengantar, prakata, ucapan terima kasih, dan profil penulis. Jika naskahmu menggunakan referensi sebagai bahan tulisan, berarti kamu perlu menambahkan daftar pustaka.
Ada hal lain yang bisa kamu ikut sertakan dalam naskahmu jika merasa perlu, yaitu lampiran dan gambar ilustrasi. Peletakkan lampiran ada pada akhir naskah, sementara gambar ilustrasi ini letaknya berada di bagian isi, yaitu antara prolog hingga epilog. Keduanya tidak wajib ada dalam naskah, tapi akan lebih menarik dan lengkap jika memasukkannya.
2. Layout
Setelah naskah sudah selesai secara keseluruhan, hal yang perlu kamu lakukan adalah me-layout naskahmu. Jika kamu memiliki kemampuan layouting, kamu bisa me-layout naskahmu sendiri. Dengan begitu, kamu bisa membuatnya sesuai dengan keinginanmu. Jika membutuhkan bantuan orang lain, kamu bisa menggunakan jasa freelance layouter atau jasa layouting yang ditawarkan beberapa penerbit bersama paket penerbitan.
3. Membuat Cover
Setelah naskahmu selesai di-layout, langkah menerbitkan buku selanjutnya adalah membuat cover atau sampul buku. Salah satu unsur dalam pembuatan buku adalah cover-nya, bukan? Cover ini fungsinya untuk menarik calon pembamnca. Selain itu, cover juga sebagai penggambaran secara tidak langsung dari isi buku terebut
Jika kamu tidak bisa membuat cover karena tidak menguasai software desain, kamu cukup membuat konsepnya saja. Gambar konsep tersebut pada sebuah kertas atau media apa pun. Kemudian, kamu bisa meminta bantuan ke seorang teman atau kenalan untuk mendesain cover tersebut. Jika tidak ada seseorang yang bisa kamu mintai bantuan, kamu bisa mengajukan konsep tersebut pada penerbit. Ada beberapa penerbit yang memberikan paket penerbitan termasuk jasa desain cover.
4. Survei Penerbit
Survei penerbit menjadi langkah penting dalam proses menerbitkan buku sebab di sini kamu harus mencari penerbit yang cocok. Cocok di sini berarti sesuai dengan tipe buku yang ingin kamu terbitkan dan tentunya harga yang sesuai dengan kesanggupanmu. Inilah mengapa penting melakukan survei penerbit. Tentunya, kamu harus survei beberapa penerbit. Kemudian, kamu bisa membandingkan beberapa penerbit tersebut dan memilih mana yang paling sesuai.
5. Menyiapkan Modal
Menyiapkan modal termasuk langkah yang tidak boleh terlewatkan dalam proses menerbitkan buku. Jika kamu ingin menerbitkan buku, kamu juga harus siap keluar biaya. Biaya yang diperlukan berbeda-beda tergantung penerbit yang digunakan, jumlah halaman, jumlah eksemplar, dan spesifikasi buku.
Jadi, setelah kamu menetapkan penerbit mana yang cocok dengan kebutuhan, kamu bisa segera menyiapkan biaya sesuai harga yang disepakati antara kamu dan penerbit. Dalam menentukan jumlah eksemplar, spesifikasi buku, dan hal lainnya, bisa kamu sesuaikan juga dengan kebutuhan dan perkiraan biaya yang sanggup kamu keluarkan.
6. Menghubungi Penerbit
Nah, setelah naskah dan modal sudah siap, kamu bisa menghubungi penerbit yang sudah kamu pilih sebelumnya. Saat kamu menghubungi penerbit, kamu bisa menyampaikan buku seperti apa yang ingin kamu terbitkan. Kamu juga bisa menanyakan kembali mengenai paket-paket penerbitan yang mereka tawarkan. Hal ini perlu agar kita lebih paham mengenai paket-paket yang tersedia.
Menanyakan harga juga wajib kamu lakukan. Meski sebelumnya kamu sudah survei, kamu harus menanyakan kembali karena bisa jadi harga yang kamu cari merupakan harga yang sudah tidak berlaku. Kamu juga bisa melakukan konsultasi mengenai cover dan layout jika kamu belum memilikinya. Setelah semuanya jelas, kamu bisa mulai menandatangani perjanjian kerja sama. Kemudian, nakahmu akan diproses menjadi buku.
7. Mengecek Hasil Akhir Buku Pracetak
Setelah naskahmu diproses oleh penerbit, pihak penerbit pasti akan memberikan update mengenai naskahmu. Biasanya, mereka akan memberikan hasil akhir sebelum bukumu naik cetak. Hal ini perlu dilakukan agar kamu sebagai penulis bisa memeriksa kembali karyamu sebelum benar-benar dicetak.
Jika kamu merasa ada yang kurang dengan bukumu, misal dalam hal editing, layout, atau desain cover, kamu bisa meminta kepada pihak penerbit untuk merevisinya. Ini merupakan tahap penting menerbitkan buku. Meski naskah sudah diserahkan pada penerbit untuk diproses diterbitkan, tetapi penulis tidak bisa lepas tangan. Penulis harus tetap mengawal setiap proses terbitnya buku tersebut.
8. Menentukan Harga
Tahap penerbitan buku yang terakhir adalah menentukan harga. Kamu bisa menentukan harga buku sesuai dengan keinginanmu. Biaya yang kamu keluarkan bisa menjadi salah satu hal pertimbangan dalam menentukan harga. Selain itu, kamu juga bisa berdiskusi atau meminta saran kepada penerbit, baiknya berapa harga yang pantas untuk bukumu.
Biasanya, dalam menentukan harga buku, penulis maupun penerbit bisa mempertimbangkan isi atau tebal buku, penulis, dan target pembaca. Jika penulis merupakan penulis baru, harga yang ditentukan biasanya tidak terlalu tinggi. Begitu pula dengan target pembaca, jika target pembaca adalah usia remaja, harga buku juga tidak terlalu tinggi. Berbeda jika target pembaca adalah pengusaha, harga buku bisa lebih tinggi.
Setelah semua proses menerbitkan buku di atas dilakukan, kini bukumu siap untuk dicetak. Selagi menunggu bukumu selesai dicetak, kamu bisa melakukan promosi atau membuka pre-order. Dengan melakukan promosi sebelum bukumu selesai cetak, kamu bisa mendapatkan pembeli lebih awal. Promosi dan pre-order ini juga berguna untuk meningkatkan antusias dan rasa penasaran orang-orang.
Nah, kini sudah tahu mengenai cara menerbitkan buku, bukan? Jika kamu memiliki naskah yang sudah selesai proses penulisannya, waktunya kamu melakukan satu per satu tahap di atas. Jangan sampai kamu membiarkan naskahmu usang dimakan usia tanpa ada seorang pun yang membacanya. Jadi, sudah siap menerbitkan buku?
(Penulis: Fitri Finda)