Cara Menulis Buku yang Mudah Diikuti

Cara Menulis Buku yang Mudah Diikuti
Cara Menulis Buku Yang Mudah Diikuti

 

Cara Menulis Buku yang Mudah Diikuti – Menulis buku merupakan aktivitas yang cukup populer di berbagai kalangan. Tidak memandang usia dan profesi, menulis buku menjadi hobi yang banyak digandrungi masyarakat. Sayangnya, tidak sedikit pula orang-orang yang ingin menulis, tetapi tidak tahu cara menulis buku tersebut.

Bagi orang-orang yang belum pernah menulis buku, mereka pasti kebingungan bagaimana cara menulis buku yang tepat. Jika kalian adalah salah satu dari yang belum tahu cara menulis buku, tenang saja, artikel ini akan membahas langkah-langkah atau cara menulis buku yang mudah kalian ikuti. Yuk, simak penjelasan berikut ini!

7 Langkah Menulis Buku dengan Mudah

Sebelum resmi menulis buku, ada beberapa langkah yang harus kalian lakukan. Langkah-langkah ini nantinya akan membantu kalian dalam proses penulisan. Dengan kata lain, kalian tidak bisa asal langsung menulis. Ada persiapan yang wajib kalian lalui. Apa saja itu? Berikut 7 langkah menulis buku dengan mudah.

     1. Menentukan Ide / Topik

Langkah pertama menulis buku yang harus kalian lakukan adalah menentukan ide atau topik yang akan kalian tulis. Ide atau topik ini bagaikan otak atau akar dari tulisan kalian. Kalian bisa membuat ide tulisan dari bidang yang kalian geluti atau kuasai. Dengan begitu, proses menulis akan lebih mudah dan lancar karena topik yang ditulis adalah hal yang dikuasai.

Mencari ide juga bisa dengan membaca buku dan mencari topik yang sedang tren saat itu. Jika kalian mengangkat tren terkini sebagai topik tulisan, keuntungannya adalah akan banyak peminat saat buku tersebut terbit. Selain menulis sesuatu yang dikuasai, menulis berdasarkan kebutuhan pembaca juga memiliki potensi keberhasilan setelah buku diterbitkan.

     2. Tentukan Target Pembaca

Nah, langkah ke dua ini sering kali dilewati atau diabaikan oleh penulis. Padahal, menentukan target pembaca dari buku yang kita tulis sangat menentukan tulisan atau bahasa penyampaian. Tentu, bahasa atau pembahasan yang digunakan pada buku harus menyesuaikan siapa target pembaca.

Misalnya, target pembaca adalah remaja usia 13-23 tahun maka bahasa yang digunakan harus bahasa santai dan ringan. Hal itu akan memberikan pengaruh terhadap kenyamanan pembaca saat membaca buku kalian. Jadi, pastikan kalian menentukan target pembaca sebelum mulai menulis, ya!

     3. Riset Bahan Tulisan

Setelah menentukan ide dan target pembaca, langkah menulis buku yang tidak bisa dilewatkan selanjutnya adalah melakukan riset. Riset ini berarti kita mencari bahan atau data yang kita butuhkan untuk menulis. Misalnya, kalian ingin menulis novel fiksi mengenai dunia medis maka kalian perlu mencari informasi sebanyak mungkin mengenai dunia medis. 

Jika diumpamakan, kalian ingin memasak pasti membutuhkan bahan-bahan, bukan? Bagaimana jika kalian tidak memiliki bahan memasak tersebut? Pasti kalian tidak bisa memasak. Sama halnya dengan menulis. Jika kalian tidak memiliki bahan untuk dituliskan, kalian tidak akan bisa memulai menulis.

     4. Membuat Outline

Setelah kalian mengumpulkan bahan untuk membuat naskah buku, satu langkah ini wajib kalian lakukan, yaitu membuat outline. Apa itu outline? Outline merupakan kerangka tulisan. Gunanya untuk memberikan patokan, arah, atau pegangan saat proses menulis. Bisa dikatakan bahwa outline adalah peta menulis. 

Outline ini ditulis mengacu pada bahan hasil riset yang sudah dilakukan. Dalam outline ini, kalian menulis kerangka tulisan yang sudah berupa bab atau subbab disertai penjelasan secara garis besar isi bab atau subbab tersebut. Itu bertujuan agar kalian tidak lupa ingin menulis apa saja. Sayang, bukan, jika apa yang sudah terpikirkan justru terlupa karena tidak dituliskan?

     5. Mencari Bahan Pendukung Tulisan

Selain melakukan riset pada tahap sebelum membuat outline, kalian juga perlu mencari bahan pendukung tulisan. Hal ini dilakukan untuk memperkaya tulisan kalian. Jangan sampai apa yang kalian bahas dalam tulisan tersebut tidak detail dan mendalam. Tulisan yang tidak memberi informasi yang lebih dalam cenderung membosankan. Bahaya besar jika tulisan kalian seperti itu. 

Setelah selesai membuat outline, kalian baca kembali outline tersebut. Kalian pasti menemukan bab atau subbab yang memerlukan bahan pendukung. Jadi, jangan lewatkan tahan menulis buku yang satu ini. Alangkah baiknya, kita memberikan tulisan yang terbaik kepada pembaca, bukan? Jadi, perkaya bahan tulisan agar buku yang kalian tulis lebih berkualitas.

     6. Membuat Timeline

Langkah penting menulis naskah buku selanjutnya adalah membuat timeline. Timeline ini merupakan target waktu dalam menulis. Misal saja, kalian bisa menentukan timeline setiap hari harus menyelesaikan tiga halaman atau harus menyelesaikan satu bab setiap minggu. Dengan begitu, ada tanggung jawab untuk menyelesaikan sesuai yang kalian tulis pada timeline. 

Bisa dikatakan timeline merupakan penagih tidak hidup. Kenapa demikian? Biasanya, saat memiliki tugas atau tanggungan, ada seseorang yang akan mengingatkan dan menagih tugas tersebut. Nah, timeline ini fungsinya juga sama, sebagai pengingat dan penagih tulisan pada si penulis.

Bedanya, timeline bukanlah sosok yang hidup, kemudian berbicara pada si penulis. Wah! Kalau seperti itu, menyeramkan sekali. Meskipun timeline tidak bisa menagih layaknya penagih hidup, kita harus tetap patuh. Jika tidak, kita akan kesulitan menyelesaikan tulisan. Lebih menyakitkan lagi jika tulisan itu akhirnya tidak selesai karena sering mengabaikan timeline.

     7. Mulai Menulis

Setelah melakukan cara menulis buku di atas satu per satu secara runtut, kini kalian sudah siap untuk menulis. Ide dan topik sudah ditentukan, target pembaca sudah jelas, bahan materi sudah tersedia, outline sudah siap, timeline sudah dibuat, selanjutnya proses menulis bisa dimulai. Ya, kini kalian bisa mulai menulis.

Setelah proses menulis dimulai, kalian mungkin akan menemui beberapa kendala. Jika itu berhubungan dengan bahan tulisan yang dirasa belum lengkap, tentu kalian bisa mencari bahan baru di proses menulis ini. Jika kesulitan itu berhubungan dengan ide mengembangkan tulisan, kalian bisa membaca buku atau bertanya ke teman untuk menemukan inspirasi lain.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menulis

Ingat, dalam proses menulis ini, acuan atau arah kalian adalah outline. Mulailah menulis dari daftar atau bab paling atas di outline yang sudah kalian buat. Hal yang perlu diperhatikan, yaitu kalian harus fokus menulis satu bagian atau bab dahulu. Janganlah menulis melompat ke bagian atau bab lain sebelum bagian pertama selesai.

Jika kalian menulis secara tidak runtut dan melompat-lompat, akan merugikan diri kalian sendiri. Kebingungan yang pastinya akan kalian rasakan. Jika terpikirkan hal baru yang ingin dimasukkan pada salah satu bab, kalian cukup menuliskannya secara garis besar pada outline. Soal eksekusi, lakukan nanti setelah bab sebelumnya tuntas.

Saat sudah menulis di pertengahan bab, hindari pula kembali pada bab sebelumnya hanya karena ingin menambahkan atau menghapus tulisan. Itu merupakan bagian editing yang dilakukan saat proses menulis sudah selesai. Jika kamu melakukan editing di tengah menulis, tulisanmu terancam lama selesai atau bahan tidak akan selesai.

Nah, itu dia cara menulis buku dengan mudah. Mudah, bukan, untuk diikuti? Dalam menulis buku, kalian harus memperhatikan langkah-langkah di atas. Jika kalian melewatkan satu langkah pun, tentu kalian akan menemui kesulitan, kebingungan, atau kebuntuan dalam proses menulis. Setelah mengetahui cara menulis buku, yuk, praktikkan sekarang juga!

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top