Ingin Memiliki Biografi Pribadi? Kenali Dulu Sudut Pandang Buku Biografi Berikut Ini!
Dalam sebuah tulisan yang mengandung jalan cerita tentunya terdapat sebuah sudut pandang yang digunakan oleh penulis. Pada karya tulis khususnya buku, sudut pandang menjadi salah satu aspek penting yang berfungsi mengarahkan pembaca dalam memahami cerita. Lalu bagaimana sudut pandang pada buku biografi?
Sudut pandang yang digunakan dalam buku biografi tidak jauh berbeda dengan novel atau cerpen. Walaupun demikian, umumnya buku biografi menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Padahal, Anda juga dapat menggunakan sudut pandang orang pertama untuk menceritakan kisah hidup Anda dalam buku biografi.
Sudut Pandang Buku Biografi
Penggunaan sudut pandang atau yang saat ini banyak juga disebut dengan istilah POV (Point Of View) harus dipikirkan dengan matang. Dalam buku biografi sudut pandang berpengaruh pada gambaran peristiwa yang dialami tokoh. Penggunaan sudut pandang juga berfungsi untuk mengarahkan pembaca pada suatu kesimpulan tertentu yang dikehendaki penulis. Lalu bagaimana pada buku biografi? Berikut ulasannya:
Sudut Pandang Orang Pertama
Mungkin sebagian orang masih asing dengan penggunaan sudut pandang orang pertama dalam buku biografi. Alasannya, buku biografi adalah catatan riwayat hidup yang ditulis oleh orang lain sehingga penggunaan sudut pandang orang pertama dirasa tidak tepat. Padahal, bagi penulis profesional hal itu sama sekali bukan masalah. Sebaliknya, menggunakan sudut pandang orang pertama adalah sebuah inovasi yang menarik.
Asalkan, perlu digaris bawahi bahwa pesan yang disampaikan dalam setiap peristiwa itu dapat diterima pembaca dengan maksimal. Bagi Anda yang ingin memiliki buku biografi, alangkah baiknya mengetahui kekurangan dan kelebilhan penggunaan sudut pandang biografi orang pertama agar cerita yang ditulis menarik untuk dibaca.
Kekurangan
Kekurangan sudut pandang orang pertama dalam buku biografi adalah adanya keterbatasan. Keterbatasan dalam hal ini merujuk pada deskripsi peristiwa yang diceritakan, sudut pandang orang pertama atau “aku-an” akan mendeskripsikan peristiwa sesuai dengan penangkapan indranya saja. Hal-hal lain yang mendukung cerita, seperti detail suasana dan juga deskripsi dari tokoh lain tidak dapat dimunculkan.
Misalnya, ketika tokoh sedang mengalami peristiwa yang amat menyedihkan maka POV orang pertama akan berfokus tentang suasana hati tokoh. Keterbatasan lain adalah dari segi dramatisasi yang tidak dapat dikembangkan dengan maksimal seperti penggambaran latar tempat yang hanya sebatas indra pengelihatan tokoh. Padahal, gambaran tempat peristiwa adalah salah satu aspek pendukung untuk memberikan bumbu-bumbu drama dalam cerita.
Kelebihan
Kelebihan sudut pandang biografi orang pertama adalah penceritaan masalah dalam diri tokoh lebih mendalam. Misalnya, konflik batin yang dialami tokoh. Dengan sudut pandang orang pertama maka gambaran konflik tersebut dapat dikembangkan sedemikian rupa sehingga pembaca lebih emosional ketika membacanya. Selain itu, penulis juga akan lebih akrab dengan tokoh karena memang dibutuhkan interaksi yang mendalam agar penulisan cerita dapat sesuai.
Sudut Pandang Orang Ketiga
Sudut pandang orang ketiga atau “dia-an” adalah POV yang lazimnya digunakan pada buku biografi. Penulis seolah-olah menjadi CCTV di setiap peristiwa hidup tokoh. Mulai dari peristiwa penting hingga peristiwa yang perlu digambarkan dari sudut pandang tokoh lain. Sudut pandang ini umumnya menggunakan nama tokoh sebagai kata ganti pelaku. Berikut kekurangan dan kelebihannya.
Kekurangan
Kekurangan dari penggunaan sudut pandang orang ketiga adalah tokoh dalam biografi tersebut tidak begitu dominan. Alasannya, sudut pandang orang ketiga membagi narasi antara tokoh utama dengan aspek lain seperti penggambaran suasana dan tempat yang umum digunakan pada POV ini. Oleh karena itu, sudut pandang orang ketiga disebut juga dengan “serba tahu” karena memang seolah-olah selalu mengawasi tokoh.
Kelebihan
Beralih pada kelebihan, POV orang ketiga “serba tahu” akan mempermudah penulis untuk memberikan sentuhan dramatis pada narasi. Selain itu, penulis juga dapat menjelelajah peristiwa yang tidak diketahui tokoh pada cerita tersebut. Biasanya, hal itu dilakukan penulis apabila memperoleh data bahan tulisan dari orang lain, bukan tokoh utama.
Sudut pandang biografi orang ketiga juga memiliki kelebihan untuk menggambarkan tokoh dengan detail. Berbeda dengan sudut pandang orang pertama yang tampak aneh ketika mendeskripsikan tokoh dengan rinci, misalnya kondisi fisiknya. Nah, di sudut pandang otang ketiga, penulis bisa leluasa menggambarkan seperti apa sosok tersebut dari segi fisik.
Itulah beberapa hal terkait sudut pandang buku biografi. Baik menggunakan “aku-an” atau ” dia-an” keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apabila Anda berencana membuat buku biografi maka Anda bebas memilih sudut pandang, jangan terpaku dengan pemahaman bahwa sudut pandang yang cocok digunakan adalah orang ketiga.
Anda Cerita Kami Tuliskan!
Selain memilih sudut pandang biografi, Anda juga harus cermat memilih penulis. Pastikan Anda memilih penulis yang kompeten dan juga profesional. Salah satu jasa penulisan biografi yang memiliki ghostwriter atau penulis profesional adalah Alhambra Profesional Writer. Anda cukup menceritakan apa saja yang menjadi konten biografi dan selebihnya akan ditangani oleh penulis profesional, mulai dari penulisan naskah perbab hingga tuntas menjadi sebuah buku. Segera miliki buku biografi Anda, info lengkap kunjungi http://jasapenulisprofesional.com