Ingin Tulisan Lebih Mengena? Coba Teknik Memilih Diksi Ini!

memilih diksi

Memilih diksi dalam proses kepenulisan adalah hal yang penting agar tulisan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh pembaca. Kata-kata yang kita pilih dan gunakan selain mempercantik tulisan, tetapi juga dapat memperjelas maksud pesan kita sebagai seorang penulis.

Jika ingin tulisan Anda lebih mengena dan memberikan kesan yang dalam, maka memahami pola penggunaan diksi yang tepat adalah langkah yang tidak boleh terlewatkan. Maka dari itu, mari belajar bersama terkait bagaimana memilih diksi yang tepat.

Manfaaat Memilih Diksi yang Tepat

Sebelum mengetahui tekniknya, Anda perlu paham terlebih dahulu terkait manfaatnya. Pemilihan diksi ini bukan hanya tentang kata yang terdengar indah, tetapi juga harus tepat dengan konteks isi yang sedang dibahas. Berikut adalah beberapa alasan mengapa diksi sangat penting dalam membuat tulisan lebih mengena.

1. Kejelasan Pesan

Diksi yang tepat akan membantu Anda dalam memastikan pesan yang ingin disampaikan. Ketika Anda menggunakan kata yang tepat untuk menggambarkan sesuatu, maka pembaca tidak akan kesulitan dalam memahami maksudnya.

Misalnya, ketika Anda ingin menjelaskan suatu teori yang rumit dan kompleks, memilih diksi dengan kata-kata yang sederhana akan membantu pembaca untuk mencernanya dengan lebih mudah.

2. Menambah Gaya Kepenulisan

Tahukah Anda jika diksi yang sesuai dapat memberikan ciri khas unik pada tulisan Anda? Ini bisa dianggap sebagai personal branding Anda sebagai penulis. Pasalnya, setiap penulis pasti memiliki gaya tersendiri sehingga dapat dikenali dari pilihan kata yang digunakan.

Anda perlu menciptakan keunikan gaya penulisan, tetapi perlu diingat juga agar tidak berlebihan karena jika terlalu dipaksakan akan terasa aneh untuk dibaca. Dengan memiliki keunikan ini, maka Anda akan lebih mudah untuk mengembangkan diksi di karya-karya selanjutnya.

3. Mengaktifkan Imajinasi Pembaca

Manfaat dari memilih diksi selanjutnya adalah dapat mengaktifkan daya imajinasi pembaca. Kata-kata yang memiliki penggambaran visual yang kuat dapat menggugah pembaca melihat apa yang sedang dituliskan.

Penggunaan kata-kata yang memicu imajinasi memungkinkan pembaca untuk terlibat dalam cerita Anda dan membayangkannya. Hal seperti ini sangat penting karena dapat memberikan kesan membekas dalam ingatan mereka.

4. Membangun Suasana

Salah satu kekuatan diksi adalah kemampuannya untuk membentuk suasana dalam tulisan. Kata-kata yang dipilih dengan hati-hati dapat membangkitkan perasaaan tertentu pada pembaca. Dengan demikian, emosi mereka pun ikut tergugah dan dapat membawa pembaca ke dalam perasaan dan suasana yang ingin Anda ciptakan.

Bagaimana Teknik Memilih Diksi yang Tepat?

Untuk mencapai manfaat-manfaat tersebut, Anda perlu menggali beberapa teknik yang dapat membantu Anda dalam memilih diksi yang digunakan. Meskipun mungkin membutuhkan waktu yang tidak sebentar dalam menyesuaikannya, tetapi ini adalah proses untuk membentuk keunikan diri Anda sebagai seorang penulis.

1. Kenali Audiens

Hal pertama dalam pemilihan diksi yang tepat adalah memahami siapa target pembaca atau audiens Anda. Pasalnya, pilihan kata yang Anda gunakan sangat bergantung pada siapa yang akan membaca tulisan. Menulis untuk orang dewasa tentu berbeda dengan menulis untuk anak-anak.

Jika audiens Anda anak-anak, maka gunakan pilihan kata yang mudah dipahami dan bersifat akrab. Sementara itu, jika audiens Anda adalah orang dewasa, Anda dapat memilih diksi dengan istilah teknis sesuai konten yang diceritakan.

Contoh:

  • Audiens orang dewasa menggunakan pilihan kata ‘mutlak’. Jika audiens anak-anak, maka sederhanakan diksi tersebut menjadi ‘tanpa pengecualian’.
  • Audiens orang dewasa menggunakan pilihan kata ‘akumulasi’. Jika audiens anak-anak, maka sederhakan diksi tersebut menjadi ‘pengumpulan’.

 

2. Gunakan Sinonim yang Tepat

Jika Anda merasa ada satu kata yang terlalu biasa atau tidak sesuai dengan suasana yang ingin Anda ciptakan, cobalah cari sinonimnya. Hal ini bisa menambahkan nuansa berbeda ketika naskah tersebut dibaca.

Namun, Anda juga harus berhati-hati karena tidak semua sinonim memiliki nuansa yang sama. Pilihlah sinonim yang benar-benar menyampaikan makna yang diinginkan. Pasalnya, sinonim yang salah bisa merusak pemahaman pembaca.

Contoh:

  • Kata “matahari” bisa diganti dengan sinonim sepeti “baskara”, “mentari”, atau “surya”.
  • Kata “dunia” bisa diganti dengan sinonim “buana”, “jagat”, atau “rat”.

 

3. Pilih Kata yang Memiliki Visualisasi Kuat

Apabila tulisan Anda ingin membuat pembaca merasakan sesuatu yang intens dalam membayangkan sebuah adegan, maka silakan memilih diksi yang memiliki visualisasi yang kuat. Kata-kata yang memberikan gambaran konkret dapat membuat pembaca seolah berada dalam cerita atau situasi yang Anda gambarkan.

Contoh:

  • “Hamparan karpet hijau di sepanjang bukit” lebih menggugah imajinasi daripada hanya “rumput hijau”.
  • “Rembulan yang melapisi laut dengan sinarnya yang lembut” terasa lebih hidup daripada “bulan yang terbenam”.

 

4. Hindari Kata yang Berlebihan

Terlalu banyak menggunakan kata-kata berlebihan atau tidak perlu justru bisa membuat tulisan menjadi terasa tidak efektif. Maka dari itu, Anda harus memilih diksi yang padat dan langsung kepada inti pesan. Hindarilah menggunakan kata yang tidak memberikan kontribusi nyata terhadap pesan tulisan Anda agar tidak terllihat penuh.

Contoh:

  • “Saya benar-benar sangat merasa amat senang” bisa diefektifkan menjadi “saya merasa senang”.
  • “Secara keseluruhan, semua hal yang terjadi sangat menyebalkan bagiku” bisa diefektifkan menjadi “segala yang terjadi sangat menyebalkan bagiku.”

 

5. Gunakan Ragam Gaya Bahasa

Teknik memilih diksi yang terakhir adalah dengan berani mencoba menggunakan ragam gaya bahasa yang ada, seperti metafora, simile, personifikasi, aliterasi, hiperbola, metomini, dan lain sebagainya.

Namun, sebelum menggunakan ragam bahasa, tentu Anda harus memahami makna dan fungsi penggunannya. Dengan teknik ini, Anda dapat menggambarkan sesuatu dengan cara yang lebih kreatif dan imajinatif.

Contoh:

  • Majas Metafora

Majas metafora adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu dengan cara membandingkan dua hal yang berbeda tanpa menggunakan kata pembanding “seperti” atau “ibarat”.

Misalnya, “Wajah gadis itu secantik rembulan”. Dalam kalimat tersebut, “rembulan” digunakan untuk menggambarkan betapa bersinarnya wajah gadis cantik secerah bulan.

  • Majas Personifikasi

Majas personifikasi adalah jenis majas yang sering mengumpamakan benda mati, hewan, atau konsep abstrak lainnya dengan sifat atau karkateristik yang dimiliki manusia.

Misalnya, “Pohon-pohon di taman itu seolah berbisik saat angin malam berembus.” Kalimat tersebut memberikan sifat manusia, yaitu “berbisik” pada pohon yang tidak bisa berbicara.

Itulah beberapa teknik dalam memilih diksi yang tepat. Ingat, menulis bukan hanya sekadar menyusun kata, tetapi juga tentang memilih kata yang memiliki kekuatan untuk disampaikan kepada pembaca. Maka dari itu, mulailah berlatih dan menggunakan diksi dengan bijak, dan rasakan perubahan besar dalam tulisan Anda!

Ingin Punya Buku dengan Diksi yang Khas?

Apabila Anda masih kesulitan dalam memilih diksi yang khas pada tulisan, Anda bisa memanfaatkan jasa penulis profesional yang dapat membantu Anda menghasilkan karya yang tidak hanya berbobot, tetapi juga memiliki sentuhan gaya bahasa yang unik dan sesuai dengan keinginan Anda.

Bersama http://jasapenulisprofesional.com,  Anda dapat bekerja sama dengan penulis berpengalaman yang mampu mengidentifikasi kebutuhan spesifik, mulai dari penentuan diksi yang tepat hingga pengaturan struktur kalimat. Dengan demikian, tulisan Anda akan terasa lebih profesional dan sesuai dengan audiens yang dituju.

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top