Ini Dia Kesalahan Penulis Pemula! Wajar Namanya Juga Belajar…
Kesalahan penulis pemula yang sering dilakukan biasanya berasal dari kurangnya pemahaman tentang teknik menulis, yang akhirnya membuat tulisan terlihat berantakan. Anda juga mengalami ini? Entah dari kesalahan tata bahasa, gaya penulisan, struktur, isi atau bahkan masih belum menemukan target pembaca karena bingung?
Tenang … wajar kok! Namanya juga masih pemula. Maka dari itu artikel ini ada untuk memberitahu apa saja kesalahan yang sering terjadi dan bagaimana cara mengatasinya!
Kesalahan Penulis Pemula yang Paling Umum
Seperti yang Anda ketahui, menulis adalah salah satu skill yang bisa dibilang tidak sulit untuk dilakukan tetapi juga tidak mudah. Nah loh! Kok bisa?
Setuju tidak kalau menulis memerlukan pengalaman? Pasti Anda pun setuju. Karena tanpa praktik serta kesalahan berulang kali yang membentuk pembelajaran hingga pengalaman, para penulis tidak akan bisa menghasilkan karya yang mumpuni dan berkualitas.
Begitu pula dengan para penulis terkenal seperti J.K Rowling, Asma Nadia, Achmad Fuadi dan masih banyak lagi. Mereka tidak akan menjadi penulis hebat jika sebelumnya tidak pernah mengalami kesalahan-kesalahan kecil.
Anda pun berkemungkinan besar mengalami kesalahan penulis pemula, dan sekali lagi hal itu wajar. Tetapi, jangan dilakukan terus menerus! Lalu, kesalahan apa saja yang bisa terjadi kepada penulis pemula?
6 Kesalahan Penulis Pemula dan Cara Mengatasinya!
Untungnya, artikel ini hadir untuk memberitahu Anda tentang apa saja kesalahan yang mungkin terjadi kepada para penulis pemula. Jika Anda pernah melakukannya pastikan untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama!
Kesalahan Penulis Pemula 1: Tidak Memiliki Plan
Ini adalah kesalahan paling banyak terjadi di antara para penulis pemula, yakni tidak memiliki plan. Maksudnya adalah Anda tidak menentukan rencana matang sebelum memutuskan untuk menulis. Rencana seperti apa?
Mulai dari target pembaca, konsep tulisan, gaya bahasa yang dipilih, konten tulisan, kerangka tulisan atau outline. Sudahkah Anda menyiapkan aspek-aspek ini sebelum memulai menulis? Atau Anda langsung saja menulis tanpa memikirkannya terlebih dahulu?
Jangan ya … karena penting apalagi bagi penulis pemula untuk menyiapkan segalanya dari awal. Kesalahan penulis pemula seperti ini membuat Anda menjadi kurang siap sehingga berkemungkinan besar progress Anda terhenti di tengah jalan. Nah, kalau sudah seperti ini, Anda akan kesulitan!
Solusinya adalah, Anda perlu menuliskan semua aspek-aspek rencana menulis. Tentukan terlebih dahulu, pembaca seperti apa yang ingin Anda sasar? Berapa usianya? Apa pekerjaannya?
Lalu, buat konsep tulisan Anda. Ingin menulis fiksi? Atau non-fiksi? Selain itu, perlu juga membuat kerangka atau outline sebelum menulis! Tujuannya agar tulisan Anda tetap dalam track dan tidak menyulitkan progress Anda di kemudian hari.
Kesalahan Penulis Pemula 2: Terobsesi dengan Kesempurnaan
Loh, bukannya kalau tulisan sempurna akan bagus untuk pembaca? Nah … siapa yang memiliki pemikiran seperti ini? Memang sih, tulisan yang sempurna akan bagus untuk pembaca. Namun, Anda kan masih pemula. Untuk apa terobsesi dengan kesempurnaan? Lagipula kesempurnaan itu relatif dan proses menulis adalah perjalanan panjang.
Jika Anda terobsesi untuk menghasilkan tulisan sempurna sejak awal, yang terjadi justru Anda akan merasa tertekan dan kehilangan semangat. Ketika menulis, terutama di tahap awal, yang paling penting adalah tidak terbebani.
Obsesi terhadap kesempurnaan biasanya membuat penulis pemula terus-menerus mengedit paragraf yang baru saja ditulis, atau bahkan menghapusnya. Akibatnya? Waktu yang seharusnya digunakan untuk menyelesaikan tulisan malah habis untuk memperbaiki hal-hal kecil. Nah, Anda merasakan ini juga, kan?
Solusi bagi penulis pemula adalah dengan berfokuslah pada progress, bukan perfection. Asalkan Anda sudah memiliki kerangka dan konsep, silakan saja tulis sesuai dengan track. Urusan edit dan revisi bisa dilakukan jika keseluruhan naskah telah rampung.
Kesalahan Penulis Pemula 3: Tidak Konsisten Menulis
Penulis pemula sering kali kehilangan motivasi setelah beberapa hari memulai proyek menulis. Tidak konsisten menulis adalah salah satu kesalahan penulis pemula yang berakibat banyak tulisan tidak pernah selesai.
Mungkin Anda berpikir, “Saya akan menulis kalau sedang ada mood.” Padahal, menulis bukan hanya soal mood, tetapi soal disiplin. Menunggu inspirasi datang adalah strategi yang tidak efektif, karena inspirasi sering kali muncul saat Anda sedang menulis, bukan sebelum memulai.
Solusinya? Buat jadwal menulis yang realistis, misalnya 30 menit setiap hari atau 3 kali seminggu. Tetapkan target harian, seperti menulis 300-500 kata. Dengan kebiasaan ini, tulisan Anda perlahan tapi pasti akan selesai. Gunakan juga aplikasi atau alat bantu seperti Pomodoro Timer untuk menjaga fokus Anda selama menulis.
Kesalahan Penulis Pemula 4: Tidak Mau Belajar Dasar-Dasar Menulis
Seorang penulis pemula sering kali mengabaikan pentingnya dasar-dasar menulis seperti tata bahasa, struktur kalimat, atau teknik bercerita. Akibatnya, tulisan mereka menjadi sulit dipahami dan kurang enak dibaca.
Sesederhana penempatan tanda baca saja, banyak dari penulis pemula yang masih belum tahu. Beberapa dari mereka berpikir bahwa kreativitas saja sudah cukup untuk menjadi penulis. Padahal, seperti halnya seni lain, menulis juga memerlukan teknik yang harus dipelajari.
Apa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kesalahan penulis pemula seperti ini? Mudah saja, Anda cukup meluangkan waktu untuk membaca buku panduan menulis atau mengikuti kursus online.
Buku-buku seperti “Menulis Semudah Tersenyum” karya David MinG dan Wahyudi Siswanto atau “Elements of Style” karya Strunk & White bisa membantu Anda memahami dasar-dasar menulis. Jangan ragu untuk terus belajar, karena skill ini akan sangat membantu perkembangan Anda.
Kesalahan Penulis Pemula 5: Tidak Melakukan Swasunting
Ada dua tipe kesalahan penulis pemula: mereka yang tidak mau mengedit sama sekali, dan mereka yang terlalu banyak mengedit hingga tidak pernah selesai menulis. Kedua hal ini sama-sama menjadi penghalang bagi perkembangan Anda.
Tidak melakukan editing berarti Anda melewatkan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan tata bahasa, alur cerita, atau logika tulisan. Jika keseluruhan naskah sudah terselesaikan, Anda harus membaca ulang dari awal untuk tahu kesalahan apa saja yang ada di dalam naskah.
Kemampuan swasunting ini berguna untuk para penulis pemula, terutama jika Anda ingin melakukan self-publish karena tidak ada editor.
Kesalahan Penulis Pemula 7: Takut Memublikasikan Karya
Entah karena rasa takut dikritik atau ditolak, sering kali membuat penulis pemula ragu untuk memublikasikan karya mereka. Akibatnya, banyak tulisan yang hanya berakhir di laci atau folder laptop.
Ingat, menulis adalah bentuk komunikasi. Jika Anda tidak memublikasikan karya Anda, bagaimana orang lain bisa membaca dan memberikan masukan? Kesalahan penulis ini terjadi karena masalah internal di dalam diri Anda.
Untuk itu cara memperbaikinya adalah dengan memulai dari platform kecil, seperti blog pribadi, media sosial, atau komunitas penulis online. Apalagi sekarang banyak aplikasi menulis gratis yang bisa diakses siapa pun dan kapan pun.
Jangan takut pada kritik! Gunakan masukan tersebut sebagai bahan untuk belajar dan berkembang. Setiap karya yang Anda publikasikan adalah langkah maju dalam perjalanan menulis Anda.
Solusi Paling Jitu untuk Atasi Kesalahan Penulis Pemula
Ada satu cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kesalahan sebagai seorang penulis pemula. Apa itu?
Coba cari bantuan jasa penulis profesional. Sekarang ini, sudah cukup banyak penulis yang bersedia membantu Anda untuk melakukan proses kepenulisan mulai dari awal. Tentunya, solusi ini berguna bagi Anda yang memiliki keterbatasan waktu dan skill menulis.
Untuk itu, jika Anda sudah terlalu buntu dengan hasil tulisan sendiri, mengapa tidak mencoba Alhambra Professional Writer? Coba saja dulu, dan buktikan bagaimana pengaruh https://jasapenulisprofesional.com bagi karya-karya Anda.