Jangan Salah Mengartikan! Inilah Perbedaan Branding dan Marketing yang Perlu Kamu Ketahui

 

Perbedaan-Branding-dan-Marketing
Perbedaan Branding dan Marketing

Membahas perbedaan branding dan marketing, adakah yang masih asing dengan dua istilah tersebut? Di era yang lebih modern ini, rasa-rasanya sudah banyak yang sering mendengarnya. Lalu, apa yang terlintas di pikiran ketika menemukan istilah branding dan marketing? Keduanya memang cenderung dikaitkan dengan dunia bisnis. Padahal tanpa disadari, dalam melakukan aktivitas sehari-hari pun kita sering kali melakukan branding dan marketing

Lalu, apa sih yang membedakan kedua hal ini? Sebagian dari kita mungkin menyadari perbedaan keduanya jika diartikan masing-masing. Namun, ketika menemukan sebuah kalimat pernyataan yang mengerucut pada dua istilah di atas, kita terkadang bingung menentukan istilah mana yang lebih tepat. Oleh karena itu, mari kita pahami keduanya sebelum salah menerapkannya. 

Pengertian Branding dan Marketing Secara Umum

Untuk memahami perbedaan branding dan marketing, alangkah lebih baik jika kita memahami terlebih dahulu pengertian keduanya. Branding memiliki kata dasar brand yang berarti merek dalam bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan merek sebagai tanda yang dikenakan oleh pengusaha (pabrik, produsen, dan sebagainya) pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal. Sedangkan marketing adalah cara memasarkan produk baik secara online maupun offline.

Branding

Brand merupakan bentuk janji mengenai kualitas. Bagaimana brand dibentuk atau  diciptakan untuk mendapat nilai dari calon konsumen. Ketika suatu brand mengatakan dia adalah yang nomer satu dijenisnya maka dia sedang menyampaikan suatu tanggung jawab mengenai produknya. Jika apa yang disampaikan tidak sesuai selera seorang konsumen bisa jadi brand tersebut akan kehilangan satu peluang mendapat pelanggan. 

Proses branding tidak bisa hanya menyajikan fakta-fakta atau informasi saja, tetapi harus menyentuh aspek emosional seseorang. Seperti dalam buku Branding itu “Dipraktekin” yang menyatakan bahwa aspek emosional lebih kuat dibanding aspek rasionalitas, sebab dalam aspek emosional terkandung empati, mimpi-mimpi, kegelisahan, dan ambisi. Maka dari itu, proses branding dan marketing saling berkaitan karena brand merupakan wajah dari perusahaan tersebut.

Marketing

Marketing atau yang dalam bahasa Indonesia disebut pemasaran adalah proses menarik masyarakat sebagai calon konsumen agar tertarik dengan produk maupun jasa yang sedang ditawarkan. Sebelum melakukan proses marketing, perlu dilakukan riset pasar untuk kemudian dianalisis guna mencari pelanggan yang ideal. Kualitas branding dan marketing dapat ditentukan dari sini. Marketing juga merupakan bagian dari edukasi kepada masyarakat. 

Oleh karenanya, proses komunikasi dalam marketing juga memerlukan kemenarikan materi dan cara penyampaian yang menyenangkan untuk menambah nilai plus baik pada objek yang ditawarkan maupun untuk perusahaan. Salah satu caranya adalah memberikan reward maupun ucapan terima kasih karena telah menggunakan produk atau jasa kita sebagai bentuk timbal balik. Hal ini penting karena dapat membuat nilai suatu brand yang ditawarkan tetap tinggi. 

Unsur-unsur Branding dan Marketing

Penerapan branding dan marketing dapat kita temukan pada logo apel gigitan pada perusahaan Apple. Logo ini merupakan bentuk representasi dari perusahaan teknologi yang berpusat di California, Amerika Serikat. Jika dipikir secara sederhana, mengapa logo apel malah dijadikan logo perusahaan teknologi? Menurut beberapa literatur, gigitan tersebut didasari alasan visual agar lebih terlihat seperti buah apel. Logo ini sangat mudah ditafsirkan tanpa ada tambahan nama perusahaan di sekitar logonya.

Unsur Pembentuk Tanda 

Ada 3 unsur pembentuk tanda sebagai bagian dari branding, yaitu representamen, objek, dan interpretan. Dalam proses pembentukan branding, tanda yang mewakili sesuatu dapat disebut representamen, sedangkan objek adalah sesuatu yang diwakili, dan interpretan adalah tanda yang ada dalam pikiran. Contoh, logo apel gigitan  pada perusahaan Apple. Logo ini merupakan bentuk representasi dari perusahaan teknologi yang berpusat di California, Amerika Serikat.

Contoh lainnya adalah gambar ayam jago pada mangkuk. Di luar cerita sejarahnya, mangkuk bergambar ayam jago ini sering kita temukan pada warung bakso atau mi ayam di Indonesia. Gambar ini memiliki makna kelancaran rezeki. Seiring berjalannya waktu, gambar ini merepresentasikan makanan berkuah yang dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat. Bukan untuk merepresentasikan satu bentuk perusahaan saja, tetapi menjadi sebuah branding dari makanan yang dapat dijual oleh siapa pun.

Unsur Marketing

Branding akan sulit berhasil tanpa adanya marketing. Unsur-unsur branding dan marketing tentu berbeda. Unsur pertama dalam marketing adalah segmentasi pasar untuk memudahkan dalam memperlakukan pasar sesuai budget yang dimiliki serta memfokuskan dalam produksi produk agar dapat disesuaikan dengan keinginan pasar. Kedua, perencanaan produk yang berkaitan dengan volume produk, kemasan, konsep pengiklanan termasuk menyesuaikan bintang iklan dengan produk yang dijual. 

Ketiga, manajemen harga yang diperhitungkan secara matang bersama internal untuk kemudian dibandingkan dengan harga pesaing. Keempat, faktor distribusi yang memperhatikan faktor efektifitas dan efisiensi agar memberikan kepuasan kepada produsen, agen, dan konsumen. Unsur yang terakhir adalah komunikasi dan promosi efektif yang meliputi pendekatan pemasaran, sistem publikasi, penyusunan media pendukung. Hal ini penting karena dapat menimbulkan persepsi pasar.

Perbedaan Branding dan Marketing

Sampai sini, kita sudah mendapat sedikit gambaran mengenai perbedaan branding dan marketing. Dua hal yang sering kita singgung dalam kehidupan sehari-hari meskipun sering kali kita tidak menyadarinya. Untuk lebih memahami sekatnya, berikut hal-hal yang dapat kita ingat secara lebih mudah. 

  • Perbedaan Dalam Tujuan

Sudah disinggung beberapa tujuan branding dan marketing pada uraian di atas. Namun, Pada proses branding memiliki tujuan untuk mempertahankan perhatian, sedangkan proses marketing bertujuan untuk menarik perhatian. Branding digunakan agar brand dikenal dan membuat konsumen loyal.

Branding dilakukan sebelum marketing karena sebagai fondasi yang menentukan sebuah brand harus berjalan dan bersikap. Sebaliknya, marketing dilakukan setelah branding untuk menciptakan identitas serta membuat strategi lebih terarah. Branding dibentuk untuk tujuan jangka panjang sehingga harus terus berkembang dan berevolusi seiring perkembangan brand. Di sisi lain, marketing justru bersifat sementara karena harus terus berganti di setiap prosesnya.

  • Perbedaan Dalam Objek

Selain dalam perusahaan, branding dan marketing juga berlaku untuk seseorang. Perbedaannya, jika dalam perusahaan memerlukan modal atau biaya untuk menciptakan branding maka tidak dengan branding yang digunakan seseorang. Branding seseorang dapat terlihat dari sifat atau karakter yang sehari-hari ditunjukkan. Sedangkan cara marketing dilihat ketika seseorang sedang bersosialisasi.

Identitas yang telah dibawa diharapkan dapat mempertahankan brand pada fondasi ketika awal dibentuk. Ada ribuan merek yang berebut di ingatan dan kesadaran kita, tetapi hanya merek yang memberikan kesan paling kuatlah yang bisa kita ingat. Maka dari itu, tidak heran jika proses penciptaan brand memerlukan waktu yang tidak sebentar agar lebih bertahan lama. Itulah beberapa perbedaan branding dan marketing yang dapat kita pahami bersama.

 

Penulis: Wahyu Indah Saputri

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top