Kisah Sosok Inspiratif Ahmad Fuadi, Mantan Santri Jadi Penulis Buku

kisah sosok inspiratif

Kisah sosok inspiratif dari penulis ini pasti sudah tidak terdengar asing di telinga para penikmat buku. Ahmad Fuadi, penulis buku yang berangkat dari kehidupan pesantren. Beliau melahirkan satu buku yang berhasil menjadi buku terlaris di Indonesia pada masanya.

Negeri 5 Menara, buku pertama yang ditulis oleh Ahmad Fuadi ketika sedang berada di pondok pesantren. Buku pertamanya ini pun langsung dilirik oleh para penikmat buku karena isinya sangat menginspirasi. Bercerita tentang mimpi dan tekad untuk meraih pendidikan menjadikan buku ini pantas menjadi sumber motivasi bagi setiap individu.

Lalu, bagaimana cerita sosok inspiratif ini bisa menjadi penulis buku terkenal di Indonesia? Simak kisah Ahmad Fuadi dari awal menjadi santri hingga sukses melahirkan trilogi.

Kisah Awal Sosok Inspiratif Ahmad Fuadi

Sosok ini memiliki kisah awal yang menarik untuk dibahas. Ketika remaja, Ahmad Fuadi yang menginginkan untuk bisa bersekolah di sekolah negeri harus direlakan. Sang Ibunda memiliki keinginan agar anaknya bisa melanjutkan pendidikan agama. Untuk itu, Ibu dari Ahmad Fuadi menyarakan anaknya untuk bersekolah di Pondok Pesantren di Jawa Timur.

Kala itu, Ahmad Fuadi harus menuruti perintah orang tuanya sebagai bentuk bakti. Akhirnya, salah satu pondok terbesar di Jawa Timur menjadi pilihan. Pondok Pesantren Gontor Darussalam, menjadi tempat belajar penulis ini ketika remaja. Di tempat inilah beliau mendapat inspirasi untuk buku pertamanya itu, Negeri 5 Menara.

Laki-laki yang lahir dari pasangan guru ini pun belajar banyak hal di pondok pesantren. Ketika ditelusuri, pondok yang menjadi tempat Ahmad Fuadi menuntut ilmu ini membiasakan para santrinya untuk berbahasa Inggris dan Arab. Hasilnya, Ahmad Fuadi pun fasih berbahasa asing sehingga mengantarkannya kepada pintu kesuksesan.

Setelah lulus dari pondok pesantren Gontor, Ahmad Fuadi yang ingin melanjutkan ke jenjang lebih tinggi akhirnya mencoba daftar ke beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Di tahun 1992 saat itu, sangat jarang lulusan santri bisa masuk ke perguruan tinggi. Namun, berbeda dengan Ahmad Fuadi, tekad kuatnya mampu menembus gerbang perguruan tinggi.

Perjalanan Meraih Mimpi

Ahmad Fuadi yang berkuliah di Universitas Padjajaran kala itu memanfaatkan kesempatan yang diberikan kampus untuk melebarkan sayap di bidang kepenulisan. Keaktifan beliau di bidang kepenulisan berhasil membawanya untuk bergabung dengan program Canada World Youth (CWY) di Montreal, Kanada.

Program beasiswa ini, menawarkan kesempatan bagi Ahmad Fuadi untuk mencicipi bidang jurnalisme. Beliau sempat menjadi wartawan CJSR 3 TV Communautaire di St-Raymond, Kanada pada tahun 1995. Setelah rampung mengikuti program beasiswa ini, Ahmad Fuadi kembali mendapatkan kesempatan pendidikan 1 tahun di National University of Singapore dalam program SIF Fellowship di tahun 1997.

Berbekal keilmuan dan pengalamannya terlebih di bidang kepenulisan serta jurnalisme, Ahmad Fuadi mendapat karir pertamanya sebagai wartawan di Majalah Tempo. Berkat kemahirannya, beliau diberikan kesempatan untuk mendapatkan pelatihan dan pendidikan sebagai wartawan professional di Washington DC, Amerika Serikat.

Di tengah kesibukannya dalam pelatihan, pria ini mendapatkan tawaran beasiswa penuh S2 yang diberikan oleh asosiasi Fullbright. Beasiswa ini memberikan kesempatan kepada Ahmad Fuadi untuk belajar di jurusan Media and Public Affairs. Karirnya di Amerika Serikat bisa dibilang cukup gemilang.

Beliau pernah didapuk sebagai produser TV dan Editor di salah satu media Voice of America (VoA) selama setahun hingga 2002. Salah satu kejadian menarik di dalam hidupnya berkat karir ini adalah beliau merupakan wartawan yang meliput langsung peristiwa besar 11 September 2001.

Lagi-lagi kesempatan beasiswa datang menghampiri. Ahmad Fuadi mendapatkan program pendidikan Chevening untuk berkuliah di Inggris dengan jurusan film dokumenter. Melanjutkan karirnya sebagai wartawan VoA dan pernah menjadi direktur komunikasi di sebuah NGO pada tahun 2009.

Begitu banyak tawaran beasiswa yang menghampiri sosok inspiratif ini. Kisahnya memang patut dijadikan contoh dan teladan bagi anak muda untuk mengejar pendidikan setinggi langit.

Kisah Sosok Inspiratifnya Diabadikan

Dengan keterampilan menulisnya, kisah sosok inspiratif tokoh ini pun diabadikan di dalam sebuah novel berjudul Negeri 5 Menara. Ya, novel yang pertama kali ditulisnya ini ternyata bercerita tentang kisah inspiratifnya selama berada di pondok pesantren Gontor Darussalam.

Namun, karena genre bukunya dibuat fiksi, Ahmad Fuadi melakukan penyesuaian karakter dan setting. Pondok pesantren yang beliau gunakan di dalam novel disebut pondok madani. Nama-nama tokoh karakternya juga disesuaikan seperti Alif, Raja, Atang, Baso, Said dan Dulmajid. Tetapi tetap saja jika orang-orang mengetahui kisah inspiratif dari Ahmad Fuadi pasti langsung sadar bahwa novelnya bercerita tentang kisah hidupnya.

Berlanjut Trilogi

Tak hanya berakhir dengan satu novel saja, Ahmad Fuadi juga meneruskan kisah inspiratifnya melalui novel lain yang dijadikan trilogi buku Negeri 5 Menara. Ranah 3 Warna adalah series lanjutan dari buku pertamanya. Terbit di tahun 2011, novel ini mengisahkan tentang kehidupan Alif setelah lulus dari pondok Madani.

Alif memutuskan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi di Universitas Padjajaran, perjalanan Alif juga diwarnai dengan lika-liku dalam meraih mimpinya. Di novel ini juga dijelaskan tentang Alif yang menerima berbagai beasiswa ke luar negeri. Konten cerita ini berfokus pada kehidupan Alif di Kanada sebagai mahasiswa.

Series terakhir dari trilogi karya Ahmad Fuadi diakhiri dengan novel berjudul Muara 1 Warna. Novel ini menceritakan tentang kehidupan Alif setelah merampungkan pendidikannya di negeri orang. Setelah pulang dari Kanada dan Amerika Serikat, Alif bertemu dengan gadis bernama Dinara. Mereka berdua akhirnya dekat dan saling bercerita tentang Impian masing-masing.

Apakah Anda merasa ada kemiripan antara kehidupan Alif Fikri di buku novel dengan kehidupan nyata Ahmad Fuadi, sang penulisnya? Betul, buku trilogi ini memang didasarkan pada kisah sosok inspiratif Ahmad Fuadi. Perjalanan kehidupannya ini diabadikan menjadi sebuah trilogi buku.

Tak hanya berupa buku, cerita hidup dari Ahmad Fuadi yang dikemas layaknya novel ini diangkat ke layar lebar. Dua series nya yang berjudul Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warna diadaptasi menjadi sebuah film yang laris dan mendapat banyak penghargaan. Bahkan, Negeri 5 Menara juga dibuat versi series di televisi.

Rahasia Sosok Inpiratif Ahmad Fuadi

Kisah inspiratif sosok penulis ini memang berwarna sekali sehingga sangat indah apabila diabadikan melalui sebuah karya. Jejaknya akan abadi dan dikenang oleh banyak manusia. Lalu, akan ada banyak hikmah yang bisa diambil dari kisah sosok inspiratif ini. Suksesnya beliau tidak lepas dengan prinsip yang dipegang teguh sejak muda.

Man Jadda Wa Jadda. Prinsip ini berarti barang siapa yang bersungguh-sungguh maka akan berhasil. Salah satu bentuk kesungguhan berbuah keberhasilan yang bisa diambil dari kisah inspiratif sosok ini adalah ketika beliau diremehkan. Dibuktikannya dengan berhasil menembus perguruan tinggi.

Kala itu, masuk ke perguruan tinggi diperlukan ijazah sekolah menengah. Sedangkan, Ahmad Fuadi berasal dari pondok pesantren dan bukan sekolah menengah atas. Namun, berkat kesungguhannya dalam meraih mimpi, beliau berhasil menjadi mahasiswa di Universitas Padjajaran.

Hikmah yang bisa diambil dari kisah sosok inspiratif ini adalah ketika kita memiliki keinginan yang kuat dan kesungguhan yang harus diwujudkan, maka jalan akan terbuka. Apa pun itu mimpinya, jika kita memiliki tekad, Tuhan akan turun tangan membantu mewujudkan.

Contohnya ketika kita ingin sekali memiliki sebuah karya seperti Ahmad Fuadi. Namun, keterampilan menulis tidak dimiliki dan dikuasai. Lantas apa yang perlu dilakukan? Jika Anda memiliki kesungguhan di bidang tersebut, jawabannya adalah dengan memanfaatkan jasa penulisan professional.

Ini adalah jawaban dari kesungguhan Anda, perjalanan dalam membuat karya serasa dipermudah dengan adanya https://jasapenulisprofesional.com.

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top