Langkah Tepat Menyusun Strategi Personal Branding dengan Menulis Buku
Langkah Tepat Menyusun Strategi Personal Branding dengan Menulis Buku

Personal branding adalah cara seseorang menunjukkan kredibilitas dan meningkatkan kepercayaan orang lain terhadap dirinya. Personal branding ini dapat ditunjukkan melalui berbagai cara, seperti cara berpakaian, profil media sosial, hingga melalui sebuah buku. Nah, personal branding melalui buku sendiri menjadi pilihan banyak orang dengan berbagai profesi karena manfaatnya yang dapat dijangkau oleh banyak orang. Apalagi, buku juga tampak sebagai “barang” intelektual sehingga dapat dipastikan dengan menulis buku dapat meningkatkan kredibilitas seseorang. Namun, semua itu tentu dapat berjalan dengan baik bila Anda menyusun strategi personal branding dengan menulis buku secara baik pula. Lantas, bagaimana caranya? Simak pembahasan berikut!
Kiat Membangun Strategi Personal Branding dengan Menulis Buku
Membangun personal branding tidak bisa sembarang dilakukan. Perlu perencanaan dan strategi matang agar personal branding yang tampak nantinya baik dan sesuai dengan harapan. Begitu pula dengan membangun personal branding melalui buku, dibutuhkan sebuah strategi agar pembaca tidak salah tangkap tentang personal branding yang berusaha Anda tunjukkan melalui buku tersebut. Berikut beberapa strategi personal branding lewat menulis buku yang bisa Anda terapkan dalam penyusunan buku Anda.
- Memantapkan tujuan menulis
Langkah awal dalam membangun personal branding melalui buku adalah memantapkan tujuan Anda dalam menulis. Tetapkan apa poin yang ingin Anda tulis dan apa persona yang ingin Anda tunjukkan melalui tulisan. Akan jauh lebih baik lagi apabila persona atau personal branding yang ingin Anda tunjukkan itu spesifik dan juga bersifat jangka panjang. Misalnya saja Anda ingin dikenal sebagai sosok yang pekerja keras dan juga ramah maka saat menulis Anda harus memilih gaya bahasa maupun konsep naskah yang bisa menunjukkan hal tersebut. Anda juga bisa memasukkan atau menyusun tujuan menulis ini dalam kerangka tulisan yang sedang dibuat. Dengan demikian, Anda dapat memastikan bahwa tujuan menulis telah tersampaikan dengan baik di dalam buku.
- Melakukan riset
Setelah itu, hal yang tidak kalah penting untuk Anda lakukan saat membangun strategi personal branding lewat membuat buku adalah melakukan riset. Riset yang dilakukan tentu mengenai berbagai poin penting yang ada dalam buku Anda. Misalnya saja riset mendalam tentang konten naskah yang ingin Anda tulis, buku-buku serupa dengan tulisan Anda, respons market terkait buku terdahulu yang serupa dengan tulisan Anda, hingga teknik-teknik penulisan yang tepat sesuai dengan persona yang ingin Anda tunjukkan. Melakukan riset ini dapat membantu Anda dalam memantapkan tujuan menulis hingga memantapkan persona maupun unique selling dari diri yang ingin Anda tunjukkan dalam buku Anda. Riset yang Anda lakukan juga bisa berupa mengikuti berbagai pelatihan atau seminar terkait kepenulisan maupun bidang keilmuan yang akan Anda tulis.
- Menentukan target pembaca
Selain melakukan riset, Anda juga harus menentukan target pembaca. Target pembaca yang baik adalah yang sespesifik mungkin. Membuat buku yang bisa dinikmati banyak orang dari berbagai kalangan memang baik. Namun, ketika Anda ingin menulis buku untuk strategi personal branding yang powerful dan sesuai dengan keinginan Anda, lebih baik bila menentukan target pembaca yang spesifik. Dengan adanya target pembaca yang spesifik bisa membuat karya Anda jauh lebih berkualitas dan berbobot. Target pembaca yang spesifik ini juga akan membantu Anda terkait pemilihan gaya bahasa yang digunakan dan konten yang disajikan dalam naskah. Tentu gaya bahasa buku untuk remaja dan orang tua akan berbeda.

- Menampilkan identitas diri
Strategi penting lainnya saat membangun personal branding melalui buku adalah dengan menampilkan identitas diri Anda. Identitas diri merupakan hal yang harus ada dalam buku Anda. Tujuannya adalah mengenalkan Anda kepada para pembaca. Tak kenal maka tak sayang, bila pembaca tidak mengenal Anda maka pembaca tidak akan tertarik untuk memahami lebih jauh terkait buku Anda, termasuk menangkap persona melalui buku tersebut. Namun, bukan berarti Anda juga bisa memasukkan segala informasi dalam buku tersebut. Cukup sebutkan informasi mendasar, terutama terkait profesi atau hal yang mendukung dan menguatkan personal branding yang ingin Anda tunjukkan.
- Memasukkan persona yang ingin ditunjukkan
Oleh karena ingin menunjukkan personal branding maka Anda harus memasukkan persona Anda dalam tulisan. Untuk bisa memasukkan persona yang tepat, penting bagi Anda untuk menggali kemampuan dan kualitas diri. Selain itu, menampilkan persona Anda dalam buku juga dapat terbantu melalui riset dan penentuan target atau sasaran pembaca yang sebelumnya telah Anda tetapkan. Bisa pula gambaran atau garis besar persona yang ingin Anda tunjukkan ini, Anda tuliskan pada outline naskah Anda. Hal tersebut akan memudahkan Anda saat proses penulisan naskah nantinya.
- Menciptakan pembeda dengan karya serupa
Strategi personal branding lewat karya buku lainnya yang bisa Anda terapkan adalah menciptakan pembeda dengan karya serupa. Dengan menyajikan hal baru atau unik dalam buku Anda akan membuat pembaca mudah mengingat Anda. Hal ini juga bisa menguatkan persona yang Anda coba bangun atau bahkan menjadi ide baru dengan menunjukkan suatu citra diri melalui cara berbeda dibandingkan buku dengan personal branding serupa. Untuk bisa menciptakan pembeda ini tentu Anda perlu melakukan riset terkait karya-karya serupa. Selain itu, Anda juga perlu untuk memahami dengan baik tentang personal branding yang ingin Anda tunjukkan sehingga tetap dapat menyampaikan citra diri tersebut dengan baik meski menggunakan cara yang terbilang unik atau berbeda dibandingkan pada buku serupa lainnya.
- Membuat tulisan yang konsisten
Terakhir, untuk bisa menunjukkan personal branding dalam buku yang Anda ciptakan, Anda perlu senantiasa membuat tulisan yang konsisten. Bila dari sekian banyak tulisan yang Anda buat tidak ditemukan kekonsistenan atau persona yang Anda tunjukkan berubah-ubah, hal tersebut akan membuat bingung pembaca. Tujuan awal Anda untuk menunjukkan salah satu citra diri pun tidak akan tercapai. Apalagi jika Anda membuat tulisan yang berubah-ubah hanya karena tren yang belum tentu sesuai dengan citra diri yang berusaha Anda bangun. Hindari hal tersebut dan senantiasa persiapkan dengan matang konten dari setiap tulisan Anda agar bisa saling mendukung dan membangun personal branding seperti yang Anda inginkan.
Itulah beberapa strategi personal branding dengan menulis buku yang bisa Anda terapkan dalam penulisan naskah Anda. Bila dipahami dengan saksama, strategi-strategi di atas sebenarnya saling mendukung satu sama lain. Misalnya melalui strategi melakukan riset, beberapa strategi lain pun dapat diraih. Selain strategi di atas, tentu ada strategi lain yang bisa Anda lakukan. Atau barangkali Andalah yang menciptakan strategi baru tersebut. Ya, apa pun strateginya, hal terpenting dalam membangun personal branding melalui buku adalah Anda telah memahami dengan baik tentang bidang keilmuan yang Anda tulis, persona apa yang ingin Anda bangun, dan kepada siapa buku itu ingin Anda tunjukkan. Selamat membangun citra diri melalui karya-karya spektakuler Anda!