Manfaat Tanpa Akhir, Inilah Pentingnya Buku Bagi Tokoh Politik
Aktivitas menulis bukanlah hal yang asing kita lihat belakangan ini. Semakin banyak orang yang memiliki minat atau tertarik dengan aktivitas kreatif satu ini. Tidak hanya untuk menuangkan ide kreatif dan ilmu yang dimiliki, pada dasarnya menulis pun bermanfaat bagi masa depan mereka. Misalnya, pentingnya buku bagi tokoh politik adalah untuk membangun dan mengenalkan branding dirinya yang memang perlu diketahui oleh masyarakat.
Di zaman sekarang pun para politikus banyak yang menulis buku. Sebenarnya, terlepas dari siapapun tokoh yang menulis, pasti ada manfaat yang bisa dirasakan dan dibagikan ke khalayak luas. Namun, memang ketika tokoh politik menulis buku, pasti ada konten yang berbeda dari penulis lainnya dan patut untuk dinantikan.
Buku-Buku Karya Tokoh Politik Zaman Dahulu
Jika berbicara pentingnya buku bagi tokoh politik, kita tidak bisa lepas dari buku-buku ternama zaman dahulu. Fenomena tokoh politik menulis buku sebenarnya telah ada sejak lama, yaitu mulai zaman pra-kemerdekaan Indonesia hingga masa Orde Baru. Umumnya, buku yang ditulis pada masa itu berisi kritik sosial-budaya untuk mengungkap realita dan membentuk kesadaran masyarakat tentang kondisi di Indonesia. Berikut beberapa karya zaman dahulu yang ditulis oleh tokoh politik dan intelektual.
- Semangat Muda (1926) – Tan Malaka
Semangat Muda ditulis pada tahun 1926 di Tokyo oleh Tan Malaka. Buku ini memuat pemikiran-pemikiran Tan Malaka tentang cara menjalankan organisasi revolusi sesuai dengan kondisi Indonesia saat itu. Cara yang dimaksud adalah menyatukan perjuangan pembebasan nasional dengan pembebasan Kelas Buruh. Secara singkat, daftar isi buku ini, yaitu Ke Zaman Komunisme, Keadaan Indonesia, Program, Organisasi, dan Revolusi.
- Indonesia Menggugat (1930) – Soekarno
Indonesia Menggugat adalah tulisan yang berisi pidato pembelaan Soekarno di depan pengadilan kolonial (landraad) di Bandung. Pada buku yang disebutkan ditulis di atas kaleng rombeng itu, Soekarno menjelaskan tentang keadaan politik internasional dan kerusakan masyarakat Indonesia di tangan penjajah. Pidato pembelaan pada tahun 1930 tersebut kemudian menjadi dokumen politik yang melawan kolonialisme dan imperialisme.
- Djejak Langkah (1953) – Bakrie Siregar
Bakrie Siregar adalah penulis beraliran sosialis yang lahir di Langsa, Aceh, pada 14 Desember 2022. Ia pergi ke Uni Soviet dan di sana ia belajar tentang sosialisme sehingga sedikit banyak karya-karyanya dipengaruhi oleh ideologinya tentang sistem yang diterapkan di Uni Soviet tersebut efisien dan banyak bermanfaat untuk rakyat. Untuk buku Djejak Langkah ini merupakan karya fiksi yang berisi kumpulan cerpen. Beberapa karya lainnya, yaitu Tanda Bahagia (1944), Saijah dan Adinda (1954), dan Sejarah Sastra Indonesia Modern I (1964).
- Membangun Dunia Kembali (1960) – Soekarno
Membangun Dunia Kembali (To Build the World A New) merupakan buku yang berisi pidato Soekarno di depan Majelis Umum PBB ke-15 pada tanggal 30 September 1960. Pada pidato tersebut, Soekarno menyampaikan pandangannya tentang kemajuan dan perubahan global melalui rekonstruksi dunia. Dalam pidatonya, Soekarno menekankan pentingnya memelihara perdamaian dunia. Secara tersirat, ada harapan dan impian untuk masa depan yang lebih baik melalui PBB.
- Bumi Manusia (1980) – Pramodya Ananta Toer
Pramodya Ananta Toer adalah tokoh dalam dunia sastra dengan karya-karya yang besar, salah satunya Bumi Manusia. Sastrawan yang akrab dipanggil Pram ini menerbitkan novel Bumi Manusia pada tahun 1980. Buku setebal 535 halaman ini menceritakan tentang kehidupan bangsa Indonesia pada 1898—1918 yang saat itu merupakan masa-masa berkembangnya pemikiran Politik Etis dan awal Kebangkitan Nasional.
Apa Manfaat Jika Seorang Tokoh Politik Menulis Buku?
Dari beberapa buku yang ditulis oleh tokoh politik dan intelektual pada masa dahulu di atas, bisa dilihat bahwa ada nilai-nilai dan pelajaran yang bisa diambil dari karya mereka. Baik itu karya sastra maupun nonsastra, semua memiliki tujuan yang jelas saat sang penulis menuangkan idenya dalam tulisan. Setelah berhasil melahirkan karya besarnya, mereka pun menjadi tokoh yang semakin dikenal oleh masyarakat. Artinya, ada pengaruh positif yang dirasakan masyarakat.
Hal itu juga bisa terjadi kepada tokoh politik masa sekarang. Dengan menulis buku sendiri, banyak manfaat yang bisa para tokoh politik terima. Pun sudah banyak juga tokoh politik yang menulis buku sejak zaman dahulu hingga sekarang. Jadi, bukan hal baru lagi jika politikus menulis buku. Di sini mari kita bahas pentingnya buku bagi tokoh politik secara lebih rinci!
- Kesempatan Berbagi dan Menjadi Amal Jariyah
Seperti yang kita ketahui bahwa buku menjadi salah satu media untuk membagikan ide atau pemikiran, ilmu, hingga pengalaman yang berisi pelajaran di dalamnya. Hal ini juga berlaku untuk tokoh politik yang menulis buku. Setelah terjun di dunia politik sekian lama, pasti ada pengalaman yang bisa dibagikan untuk menjadi sumber pelajaran atau wawasan bagi pembaca.
Melalui hal-hal yang dibagikan inilah, politikus tersebut juga akan mendapat manfaat yang dapat dikatakan tanpa akhir. Diketahui bersama bahwa buku merupakan legacy bagi masyarakat yang tetap akan bermanfaat selama ilmu yang ada diteruskan kepada penerus atau keturunan selanjutnya. Dengan begitu, buku akan menjadi amal jariyah bagi penulis atau tokoh politik tersebut. Inilah poin utama dari pentingnya buku bagi tokoh politik.
- Media Menaikkan Personal Branding dan Mendapatkan Kepercayaan
Poin kedua dari pentingnya buku bagi tokoh politik adalah bisa membangun dan menaikkan personal branding. Dengan menulis buku sendiri, masyarakat akan lebih mengenal sang tokoh politik dengan citra atau branding yang baik. Umumnya, masyarakat juga merasa lebih dekat atau mengenal sang tokoh politik dibandingkan dengan yang tidak memiliki buku sendiri.
Akibat dari hal tersebut adalah masyarakat lebih mudah menaruh kepercayaan kepada sang tokoh. Seseorang yang menulis buku memang memiliki citra yang positif, yaitu berintelektual, berkredibilitas, dan berkualitas tinggi dari segi ilmu. Oleh karena itu, seorang politikus bisa membangun branding dirinya melalui buku agar masyarakat lebih mengenalnya dan secara otomatis menaruh kepercayaan tinggi kepadanya.
Cara Menulis Bagi Tokoh Politik yang Efektif
Jika Anda salah satu tokoh politik yang ingin mendapatkan manfaat-manfaat dari menulis buku di atas, sudah saatnya Anda bertindak. Namun jika kendala Anda adalah waktu yang padat karena harus tetap bekerja, ada cara menulis yang efektif bagi Anda, yaitu menggunakan jasa penulisan atau ghostwriter. Jasa ini akan membantu Anda dalam menyusun buku apa pun yang ingin Anda tulis, baik itu buku politik, biografi, bahkan novel sastra.
Salah satu jasa penulisan yang bisa Anda ajak bekerja sama adalah Alhambra Professional Writer di alamat berikut http://jasapenulisprofesional.com. Buku Anda nantinya akan ditangani secara profesional, cepat, dan hasilnya pun berkualitas. And bisa segera menghubungi jasa penulisan tersebut dan mendiskusikan rencana buku Anda. Jangan tunda lagi jika Anda juga sudah paham betapa pentingnya buku bagi tokoh politik.