Menemukan Passion Menulis dalam 6 Langkah

Menemukan Passion Menulis dalam 6 Langkah

Menemukan Passion Menulis dalam 6 Langkah

Berbicara tentang menulis, sebagian kalangan menganggapnya sebatas aktivitas biasa, sebagian lagi menjadikannya sebuah hobi. Lebih jauh, ketika seseorang sudah sangat menikmati proses menulis hingga pada tataran profesional, bisa jadi menulis telah bertransformasi menjadi sebuah passion. Lalu, apakah setiap penulis harus memiliki passion menulis? Bagaimana caranya menemukan passion menulis? Temukan jawabannya di ulasan berikut ini.

 

6 Langkah untuk Menemukan Passion Menulis 

Menemukan Passion Menulis

Ada banyak definisi passion yang dikemukakan oleh para pakar. Apabila disarikan, makna passion adalah keinginan besar dalam diri untuk melakukan suatu hal sesuai motivasi dengan penuh antusiasme. Lazimnya, passion ini sejalan dengan hobi atau kegemaran, meskipun tidak selamanya berlaku demikian. Ada kalanya seseorang menemukan passion di bidang yang bukan hobinya.

Seorang penulis relatif lebih mudah melahirkan karya apabila menulis adalah passion-nya. Hal ini karena ketika menulis sudah menjadi passion, segala challenge yang dihadapi selama proses kreatif menulis akan terasa lebih menyenangkan. Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara untuk menemukan passion dalam menulis? Berikut beberapa cara yang dapat Anda coba lakukan.

  • Gali Lebih Dalam: Apa Niat Terbesar Anda Menulis?

Segala perbuatan dilandasi oleh niat, demikian pula dengan menulis. Sebelum berupaya menemukan passion menulis buku, tentu Anda harus punya niat menulis yang terbesar. Ibaratnya, Anda harus punya big why untuk menulis. Niat ini bisa muncul secara internal maupun terpantik dari faktor eksternal. Namun, niat terbaik adalah yang berasal dari diri sendiri dan dapat diimplementasikan melalui perilaku orang itu sendiri.

Untuk menemukan passion dalam menulis, coba Anda gali lebih dalam: sebenarnya apa niat terbesar Anda untuk menulis? Jika sudah menemukan jawabannya, ingat betul niat tersebut, pahami lebih jauh, dan coba tanamkan dalam hati serta pikiran agar menjadi pacuan setiap kali Anda menulis. Niat ini yang akan menjadi motivasi utama Anda menulis, sekaligus menunjukkan “peta” hingga Anda merasa menulis adalah passion yang selama ini Anda cari. 

  • Tanyakan pada Diri: Benarkah Anda Menikmati Proses Menulis?

Dari definisi passion itu sendiri, dapat dipahami bahwa passion berangkat dari keinginan besar penuh antusiasme untuk mengerjakan suatu hal. Maka apabila Anda ingin memiliki passion menulis, coba refleksikan pada diri sendiri terlebih dahulu: benarkah Anda memiliki keinginan besar yang penuh antusiasme setiap kali menjalani proses menulis?

Jika jawabannya “Ya”, peliharalah keinginan kuat dan antusiasme tersebut agar bertahan lama. Jika jawabannya “Belum” atau bahkan “Tidak”, coba temukan terlebih dahulu bagaimana cara agar proses menulis yang Anda lakukan bisa terasa menyenangkan. 

Ingat bahwa output dari sebuah passion ialah perasaan senang dan penuh kegembiraaan saat melakukan suatu hal. Jadi, pastikan dulu Anda benar-benar menikmati setiap tahapan dalam proses menulis sehingga ketika menjalaninya tidak ada beban ataupun perasaan tertekan. Yang ada hanyalah perasaan nikmat dan bahagia saat mengerjakannya.

  • Ingatlah: Kapan Anda Merasa Paling Bahagia saat Menulis?

Setelah meyakinkan diri bahwa menulis adalah proses yang Anda nikmati setiap tahapannya, beranjak pada level berikutnya, yaitu ingatlah kapan Anda merasa paling bahagia saat menulis. Ingatan ini bisa mengarah pada peristiwa besar yang memorable, bisa juga pada peristiwa-peristiwa kecil yang terasa sepele, tapi sebenarnya berharga.

Misalnya, Anda merasa paling bahagia saat dulu menulis naskah untuk diikutkan dalam kompetisi literasi nasional. Meskipun pada akhirnya Anda tidak menjadi pemenang, ada kebanggaan tersendiri dalam hati karena berhasil menaklukkan tantangan berupa mengikuti kompetisi literasi. Atau alasan sepele, misalnya, Anda merasa paling bahagia saat menulis diary setiap malam. Isinya hanya catatan kegiatan Anda selama satu hari, tapi terasa sangat berharga karena dengan menulisnya, Anda jadi sadar ada banyak kesempatan yang perlu disyukuri dalam hidup ini. 

Mengapa penting mengingat kapan Anda merasa paling bahagia saat menulis? Karena ini nanti akan menjadi amunisi motivasi yang membuat Anda bertahan saat menulis. Semakin banyak momen di mana Anda merasa bahagia saat menulis, semakin dekat perjalanan Anda menemukan passion dalam menulis.

  • Eksplorasi Diri: Apa Sajakah Potensi Menulis yang Anda Miliki?

Suatu pendapat mengatakan bahwa menulis adalah bakat, pendapat lain bersepakat bahwa menulis adalah keterampilan yang dapat diasah. Kedua pandangan ini sama benarnya. Memang benar ada orang yang dikaruniai potensi lebih unggul dalam bidang kepenulisan, tetapi banyak juga yang berhasil menjadi penulis karena terus berlatih mengasah skill menulisnya

Maka dari itu, jangan buru-buru sedih dan menghakimi diri sendiri jika Anda merasa tidak punya kemampuan mumpuni dalam menulis. Mungkin Anda adalah golongan penulis yang menemukan passion melalui ketekunan berlatih, bukan dari bakat bawaan lahir. Apabila Anda hendak menjadikan menulis sebagai passion, coba telisik dalam diri: apa sajakah potensi Anda yang dapat membantu proses kreatif menulis? 

Eksplorasi diri Anda lebih jauh untuk menguak sekecil apa pun kemampuan yang Anda miliki sehingga mampu mendukung proses menulis. Misalnya, Anda punya kelebihan dalam hal riset topik, tetapi tidak percaya diri mengolah topik tersebut menjadi tulisan. Secara perlahan, kuatkan mindset Anda untuk menguraikan hasil riset topik dalam bentuk paragraf deskriptif. Dengan demikian, lama-kelamaan Anda akan terbiasa menuliskan apa pun hasil riset yang ditemukan, dan sangat mungkin kebiasaan tersebut akan berubah menjadi passion. 

  • Tantang Diri: Sejauh Mana Anda Sanggup Menulis?

Persoalan paling sering dialami oleh orang-orang yang sedang berjuang menemukan passion adalah kurangnya konsistensi. Baru melakukan satu dua hal, kemudian bosan, alhasil beralih bidang mencoba hal baru lainnya. Kalau siklus seperti ini terus berulang, kapan akan berhasil menemukan passion-nya?

Konsep yang sama juga berlaku dalam menulis. Apabila Anda ingin mengembangkan passion menulis, tentu harus sudah menulis terlebih dahulu. Cobalah menulis secara konsisten dalam jangka waktu agak lama, misalnya satu atau dua bulan. Bisa dimulai dari tulisan yang ringan seperti catatan harian, bisa juga Anda melakukan challenge untuk membuat tulisan dengan tema tertentu selama sebulan. 

Saat waktu yang ditentukan sudah berakhir, Anda akan merasakan berbagai perasaan, mulai dari senang, lega, bingung, atau bahkan tertekan. Jika lebih banyak perasaan positif yang muncul, coba tantang diri Anda untuk menulis lebih lama dengan porsi lebih berat. Demikian seterusnya sampai level menulis Anda meningkat. Besar kemungkinan passion itu akan terasa secara alamiah seiring proses yang Anda lalui.

  • Lakukan: Menulis Menulis Menulis!

Cara terakhir untuk menemukan passion dalam menulis, tidak lain adalah teruslah menulis. Tidak ada cara lain lagi selain satu ini. Peribahasa Jawa mengatakan Witing tresno jalaran saka kulinayang artinya ‘munculnya perasaan cinta adalah karena kebiasaan’. Peribahasa ini juga dapat kita terapkan dalam menulis. 

Passion pada hakikatnya ialah adanya rasa cinta ketika melakukan suatu hal. Dalam konteks menulis, rasa cinta itu bisa jadi akan muncul ketika Anda sudah terbiasa menulis. Jadi, mulailah menulis. Teruslah menulis sampai hal itu menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup Anda. Tetaplah menulis sampai Anda menemukan ruh dari setiap rangkaian kata yang tercurahkan melalui karya-karya Anda. 

 

Passion tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan harus ditumbuhkan. Termasuk passion menulis, seseorang tidak akan tahu dari sekilas apakah menulis sejatinya adalah passion atau hanya selingan kegiatan. Orang tersebut harus benar-benar mencoba dan terjun langsung dalam kepenulisan untuk menemukan jawabannya. Jadi, selamat menemukan passion menulis Anda melalui proses yang penuh ketekunan. 

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top