Menyusun Kerangka Menulis Buku Biografi, Langkah Awal Membuat Biografi Tokoh!
Ketika berkunjung ke toko buku rasanya tak asing lagi bila kita mendapati buku biografi berjejeran di rak-rak buku. Bahkan, banyak di antaranya yang sampai menjadi best seller. Sebenarnya, apa sih buku biografi ini? Buku biografi adalah buku yang menceritakan tentang perjalanan hidup seseorang yang dituliskan oleh orang lain. Umumnya, tokoh-tokoh terkenal maupun tokoh besar yang memiliki buku biografi ini. Nah, oleh karena buku biografi ini ditulis oleh sosok lain maka penting untuk menyusun kerangka menulis buku biografi agar hasil buku tersebut sesuai dengan keinginan tokoh yang diceritakan.
Bagaimana langkah menyusun kerangka menulis buku biografi?
Sebelum menuju pada langkah menyusun kerangka menulis, sebenarnya apa sih manfaat dari menyusun kerangka menulis buku biografi ini? Manfaatnya adalah mempermudah kita dalam proses menulis biografi. Proses penulisan lebih terarah karena kita sudah mengetahui garis besar apa saja yang harus kita masukkan dalam naskah. Hal ini tentu akan mempermudah diskusi Anda dengan tokoh yang akan diceritakan dan meminimalkan adanya perdebatan dalam proses menulis nanti karena garis besar isi naskah sudah disepakati bersama sejak di awal.
Nah, lantas bagaimana cara menyusun kerangka menulisnya? Langkah-langkah dalam membuat kerangka buku biografi ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kerangka menulis lainnya. Langkah-langkahnya yakni dimulai dari menentukan tema, mengumpulkan bahan, memilih dan mengembangkan topik, serta menentukan judul dan memperluas kerangka karangan. Jika demikian, apa yang membedakan kerangka biografi ini dengan kerangka buku lainnya?
Hal yang membedakan adalah struktur dari naskah biografi. Struktur naskah biografi ini tentu berbeda dibandingkan dengan naskah lain karena disesuaikan dengan tujuannya, yaitu menceritakan perjalanan hidup seorang tokoh. Dengan demikian, poin pentingnya adalah menyampaikan perjalanan sang tokoh dengan baik dan mudah dipahami oleh pembaca, tanpa mengurangi maupun menambah-nambahi cerita asli sang tokoh. Untuk itu, kita perlu memperhatikan tiga struktur dalam merumuskan kerangka menulis buku biografi ini.
- Orientasi
Orientasi ini bisa disebut juga sebagai setting. Pada bagian ini berisi informasi latar belakang peristiwa yang akan diceritakan. Informasi-informasi dalam orientasi biasanya mencakup penjelasan mengenai siapa, kapan, di mana, dan mengapa. Saat merancang kerangka menulis buku biografi, bagian orientasi ini biasanya diletakkan pada bab-bab awal. Bagian orientasi umumnya berisi informasi mendasar mengenai tokoh beserta keluarga dan orang sekitarnya. Oleh karena merupakan bagian “perkenalan” sehingga bagian orientasi ini tidak memiliki banyak konflik.
- Peristiwa penting
Struktur kedua adalah peristiwa penting yang dialami sepanjang hidup sang tokoh. Peristiwa penting ini umumnya berada pada bagian tengah naskah. Pada bagian ini mulai muncul konflik-konflik, mulai dari yang berakhir membahagiakan, mengharu biru, hingga yang mengubah kehidupan sang tokoh. Sebaiknya, peristiwa yang dipilih benar-benar peristiwa yang memberikan dampak besar atau begitu berkesan dalam hidup sang tokoh. Nah, dalam menceritakan peristiwa penting ini perlu untuk berhati-hati dan senantiasa melakukan komunikasi dengan sang tokoh yang akan diceritakan. Jangan sampai peristiwa penting yang dituliskan nantinya bukan kisah dari sang tokoh atau bahkan peristiwa penting yang dimaksud malah belum masuk dalam cerita yang ditulis.
- Reorientasi
Bagian terakhir ada reorientasi. Bagian ini berisi simpulan dari berbagai peristiwa yang dialami sang tokoh dalam naskah biografi yang ditulis. Reorientasi biasanya berada pada bagian akhir naskah. Pada bagian ini, berbagai konflik yang terjadi sebelumnya telah dihadapi dan diselesaikan oleh sang tokoh. Namun, reorientasi ini bersifat opsional atau boleh tidak ada, bergantung pada konsep buku biografi yang sedang Anda tulis.
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menulis Kerangka Biografi
Saat menyusun kerangka menulis, tentu Anda juga sudah harus memahami hal apa saja yang harus ada dan hal apa saja yang harus dihindari dalam penulisan buku biografi. Pada pembahasan sebelumnya pun telah tampak terkait salah satu hal ini, yaitu naskah harus sesuai dengan kisah sang tokoh dan jangan menambahi maupun mengurangi kisah dari sang tokoh. Lantas, apa hal lain yang perlu diperhatikan dalam menyusun kerangka buku biografi?
- Jangan berikan porsi yang sama untuk tiap fragmen kehidupan
Hal yang perlu diperhatikan selain kefaktualan kisah adalah jangan memberikan porsi yang sama untuk tiap fragmen kehidupan. Dari sekian banyak fragmen kehidupan tentang tokoh yang ingin Anda tulis, Anda harus menentukan fragmen mana yang ingin ditonjolkan dan fragmen mana yang cukup diceritakan secara singkat saja. Caranya bisa dengan memberikan satu atau dua poin pada kerangka tulisan untuk fragmen kisah biasa dan beberapa poin pada kerangka tulisan untuk fragmen kisah yang ingin ditonjolkan. Fragmen yang ditonjolkan baiknya adalah fragmen yang sangat menginspirasi maupun fragmen yang menguatkan personal branding tokoh yang diceritakan.
Dalam hal ini, Anda juga perlu untuk benar-benar memperhatikan kerangka tulisan Anda. Jangan sampai pada saat merumuskan kerangka menulis buku biografi ini Anda kurang memberikan bagian untuk fragmen yang ingin ditonjolkan. Misalnya pada kerangka tulisan biografi tokoh pebisnis besar dan Anda ingin menonjolkan kisah beliau membangun bisnis maka kurang lebih berikut kerangka buku tersebut.
Judul utama
Bab 1: Masa kecil tokoh A
Bab 2: Awal mula tokoh A mengenal bisnis
Bab 3: Bisnis pertama yang tokoh A jalankan
Bab 4: Jatuh bangun tokoh A dalam menjajaki dunia bisnis
Bab 5: Berdirinya kerajaan bisnis tokoh A
Bab 6: Dukungan keluarga adalah kunci kesuksesan
- Pastikan alur yang akan digunakan dalam penyusunan buku biografi
Konsep biografi dengan urutan struktur orientasi, peristiwa penting, dan reorientasi adalah konsep umum yang banyak digunakan oleh orang-orang. Membuat kerangka menulis buku biografi menggunakan urutan struktur ini tentu sah-sah saja dan sudah tepat. Namun, kini ada pula beberapa buku biografi yang mengusung konsep lain. Konsep lain tersebut adalah tidak menggunakan urutan struktur seperti urutan di atas. Konsep ini dibuat atas dasar alur yang digunakan saat menulis buku biografi.
Terdapat tiga alur yang kini umum digunakan saat menulis buku biografi. Alur tersebut ada alur maju, mundur, dan kilas balik. Ketika Anda memilih menggunakan alur maju, maka urutan struktur di atas dapat digunakan. Namun, saat menggunakan alur mundur dan kilas balik maka urutan struktur bisa berubah. Saat menggunakan alur mundur misalnya, bisa jadi bagian reorientasi dimunculkan pada bab awal. Atau mungkin ketika menggunakan alur kilas balik maka bagian peristiwa penting yang muncul pada bagian awal.
Di antara ketiga pilihan alur tersebut mana yang terbaik? Jawabannya, semua tentu baik asalkan sudah disepakati sebelumnya oleh penulis dan tokoh yang akan diceritakan. Semua alur juga akan tetap menjadi cerita yang menarik bila dikemas dengan apik. Pemilihan alur ini sangat penting untuk Anda mantapkan saat merumuskan kerangka menulis buku biografi. Dengan demikian, kecil kemungkinan alur cerita naskah biografi Anda melenceng atau berubah di tengah jalan.
Setelah Anda selesai menyusun kerangka menulis buku biografi dan telah memantapkan alur yang akan digunakan maka selanjutnya Anda bisa untuk mengembangkan kerangka tersebut. Mengembangkan kerangka menulis bisa dengan memberikan poin-poin lagi pada tiap poin yang sudah ada. Hal ini akan membantu Anda dalam memahami detail apa saja yang ingin Anda masukkan dalam naskah. Selanjutnya, Anda bisa untuk memulai mengembangkan kerangka tersebut menjadi sebuah naskah yang menarik dan juga sesuai dengan keinginan sang tokoh yang diceritakan.