Overthinking Saat Menulis? Ini Cara Mengatasinya agar Buku Anda Selesai

Overthinking saat menulis buku adalah sebuah tantangan besar yang sering dialami banyak orang. Hal yang dialami biasanya terlalu banyak berpikir, ragu-ragu, dan merasa terjebak dalam hal-hal kecil yang pada akhirnya menghambat proses menulis. inilah yang menjadi musuh terbesar penulis dalam menyelesaikan naskahnya.

Inilah Cara Mengatasi Overthinking Menulis!

Jika Anda pernah merasa terhenti dan terjebak dalam siklus yang seperti ini, tenang saja, Anda tidak sendirian! Tanamkan keyakinan bahwa overthinking adalah hal yang wajar dan pasti akan dialami banyak penulis. Mari kita kupas bagaimana cara untuk mengatasinya!

1. Tetapkan Satu Tujuan

Penyebab utama mengalami overthinking adalah ketidakjelasan tujuan yang Anda miliki. Terkadang, penulis tidak tahu ke mana arah mereka harus membawa tulisannya sehingga terjebak dalam pemikiran berulang yang tidak jelas. Untuk mengatasinya, Anda harus menetapkan satu tujuan yang spesifik untuk buku Anda.

Mulailah dengan menyiapkan jawaban terkait apa yang ingin Anda capai dalam menulis buku ini, siapa target utamanya, dan apa pesan apa yang ingin disampaikan. Dengan menemukan jawabannya, Anda akan semakin memiliki gambaran yang jelas terkait proses penulisan buku. Fokuslah pada hal tersebut!

Lewat pikiran ini sering muncul karena kurang fokusnya kita terhadap tujuan yang ingin dicapai. Oleh karenanya, jangan berpikir tentang hal-hal yang belum terjadi. Berkonsentrasilah pada satu tujuan kecil yang ingin dicapai sehingga Anda bisa terus maju tanpa merasa terbebani.

2. Buat Jadwal Menulis Anda

Salah satu cara untuk bisa mengatasi overthinking adalah dengan menetapkan jadwal menulis. Banyak penulis yang terjebak ketakutan tidak dapat menyelesaikannya, padahal mereka belum mencoba untuk menulisnya. Dalihnya saja, terlalu sibuk dengan aktivitas pribadi sehingga tidak memiliki waktu dalam menulis.

Oleh karenanya, Anda perlu menetapkan jadwal menulis sehingga bisa membantu keluar dari zona ketakutan tersebut. Mulanya, cobalah tidak terlalu menentukan target tulisan, tetapi berfokuslah untuk menciptakan kenyamanan Anda dalam jadwal menulis tersebut.

Setelah menyesuaikannya, Anda bisa menetapkan target harian yang tidak dirasa berat untuk dilakukan. Jadwal menulis yang konsisten dapat mengurangi rasa cemas Anda secara perlahan. Selain itu, setiap kali Anda menulis, coba ingatlah tujuan di awal sehingga dapat memicu semangat Anda.

3. Jangan Takut dengan Draf Pertama

Overthinking sering terjadi ketika Anda merasa terlalu berpacu pada kesempurnaan. Banyak penulis pemula yang terjebak dan berpikir bahwa sejak draf pertama, tulisan sudah harus sempurna. Padahal, tidak harus demikian. Tidak sempurna pada draf pertama adalah hal yang wajar.

Hal ini bisa diatasi jika Anda menanamkan mindset bahwa draf pertama itu tidak akan sempurna. Oleh karenanya, ketika menulis draf awal fokuslah menulis sebanyak mungkin tanpa terlalu banyak memperhatikan kesalahan. Kekurangan tersebut nantinya bisa Anda sempurnakan dalam tahap editing dan revisi.

Dengan memiliki pemikiran bahwa draf pertama itu hanyalah titik awal, Anda akan lebih percaya diri dalam menulis tanpa terjebak kegundahan apakah tulisan tersebut sudah cukup baik. Hal ini membuat Anda lebih mudah dalam menuangkan imajinasi karena tidak terikat ketakutan untuk menjadi sempurna.

4. Cobalah Freewriting

Tahukah Anda jika teknik freewriting dapat membantu mengatasi overthinking dalam menulis? Freewriting adalah metode di mana Anda bisa menulis tanpa henti selama waktu yang ditentukan, tanpa memperhatikan struktur dan aturan baku kepenulisan. Fokus utamanya adalah membebaskan pemikiran agar kreativitas lebih mengalir.

Cobalah untuk menetapkan waktu, misalnya 15-30 menit, dan tulis apa pun yang muncul dalam pemikiran Anda. Tujuan dari teknik ini adalah untuk mengeluarkan ide, serta menghindari lewah pikir yang disebabkan oleh kecemasan Anda karena menulis sesuatu yang tidak memuaskan.

Setelah sesi freewriting selesai, coba tinjau tulisan Anda dan pilih bagian yang dirasa menarik untuk dikembangkan lebih lanjut. Bagian-bagian tersebut bisa lebih Anda fokuskan tujuannya, lalu tuliskan dengan teknik freewriting lagi jika dirasa perlu dan cocok untuk dilakukan.

5. Berfokus pada Proses, Bukan Hasil!

Overthinking adalah efek yang terjadi karena kita sering berfokus pada hasil akhir daripada menikmati proses itu sendiri. Penulis sering kali berpikir, “Apakah buku ini akan sukses?” ataukah “Apakah orang akan menyukai karyaku ini?”. Padahal, proses penulisannya saja belum selesai. Inilah yang membuat terhentinya kepenulisan.

Untuk menghalau pemikiran seperti itu, coba fokuskan perhatan Anda pada proses menulisnya, bukan hasil akhir. Nikmati saja setiap langkah Anda dalam penulisan-penulisan buku tersebut. Anggaplah itu sebagai sebuah perjalanan kreatif yang menyenangkan. Dengan demikian, rasa cemas tentang hasil akhir akan berkurang.

Ingat, menulis itu bukan ajang perlombaan. Menulis itu adalah perjalanan dan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang Anda inginkan. Dengan menikmati setiap prosesnya, Anda akan jauh lebih tenang dan tidak terlalu sering mengalami lewah pikir.

 

6. Jangan Lupa Istirahat

Kelelahan mental juga bisa mengakibatkan overthinking. Jika Anda pernah merasa mengalami siklus pemikiran yang itu-itu saja, mungkin hal tersebut terjadi karena otak Anda terlalu lelah. Artinya, Anda perlu mengambil waktu untuk beristirahat sejenak dari aktivitas menulis.

Beristirahat sejenak dapat memberikan Anda kesempatan untuk merelaksasikan tubuh dan menata kembali pikiran. Terkadang, solusi atas kebuntuan menulis Anda bisa muncul ketika melepaskan ketegangan mental tersebut. Manfaatkanlah waktu untuk berjalan-jalan, mencari inspirasi, atau kegiatan lainnya yang menenangkan.

Selain itu, istirahat juga memberikan Anda kesempatan untuk lebih membuka pandangan lebih luas terkait buku yang Anda tulis. Bisa jadi ketika Anda beristirahat, terlintas dalam benak terkait hal-hal kurang dari tulisan kemarin. Hal ini bisa Anda dijadikan refleksi untuk terus berkarya dengan lebih baik.

 

7. Mencari Dukungan

Cara untuk mengatasi overthinking dalam menulis yang terakhir adalah dengan mencari dukungan. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasi lewah pikir karena terkadang hal tersebut muncul karena keraguan atas kemampuan kita.

Carilah dukungan dari keluarga, pasangan, teman, mentor, atau sesama penulis sekalipun untuk mendapatkan dorongan semangat. Jangan takut untuk berbagi ide-ide atau draf awal yang sudah Anda tulis. Sembari meminta dukungan, Anda juga bisa meminta umpan balik yang dapat membantu mengatasi lewah pikir dan kebingungan.

Tak lupa dan yang paling penting, sertakan Tuhan dalam aktivitas menulis Anda. Sebab, apa yang terjadi terkait dunia dan seisinya juga tidak luput dari kuasa beliau bukan? Berdoalah untuk meminta kemudahan dalam proses menulis Anda dan yakinlah bahwa Anda telah melakukan yang terbaik.

Ingin Membuat Buku dengan Cara yang Mudah?

Memang, dalam menulis sebuah buku pasti sedikit banyak akan mengalami overthinking dalam prosesnya. Namun, seperti yang telah disinggung, bahwa itu adalah hal yang wajar. Anda tidak akan pernah bisa menghilangkan sepenuhnya, tetapi Anda bisa untuk menguranginya.

Jika Anda ingin lebih terbebas dari rasa overthinking dalam menulis buku, Anda bisa memanfaatkan http://jasapenulisprofesional.com. Sebab, jika bekerja sama dengan jasa penulis profesinal, buku Anda dijamin terbit dengan kualitas yang maksimal. Tertarik? Silakan hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top