Seperti Apa Teknik Pomodoro dalam Menulis? Yakin Efektif?
Sudahkah kamu melakukan teknik pomodoro dalam menulis naskah bukumu? Bagaimana efeknya di dalam aktivitas kepenulisanmu? Dengan teknik ini apakah berhasil membuat manajemen waktumu menjadi lebih efektif? Atau justru sebaliknya?
Jika kamu masih belum menemukan titik temu bagaimana teknik pomodoro dilakukan, maka simak artikel ini hingga akhir! Dijamin kamu akan menemukan solusinya!
Seperti Apa Teknik Pomodoro dalam Menulis?
Pomodoro adalah sebuah metode yang dicetuskan oleh Francesco Cirillo pada tahun 1980-an. Teknik ini adalah metode manajemen waktu yang menggunakan interval kerja selama 25 menit yang disebut dengan ”pomodoro”, diikuti dengan istirahat singkat selama 5 menit.
Tujuan dari teknik ini adalah meningkatkan fokus dari si pengguna dan membagi waktu kerja ke dalam beberapa sesi yang terstruktur. Tak hanya sekadar metode receh, teknik pomodoro ini sudah diteliti oleh beberapa ahli, loh!
Salah satunya adalah Oakley dan Sejnowksi pada bukunya yang berjudul Learning How to Learn pada tahun 2018, bahwa teknik ini dikatakan strategis untuk mengelola fokus dan menghindari prokrastinasi. Metode ini juga bisa diaplikasikan ke berbagai sektor profesi, tak terkecuali penulis.
Teknik pomodoro dalam menulis bisa sangat berguna jika benar-benar diaplikasikan dengan tepat. Terlebih aktivitas menulis sangatlah riskan dengan munculnya writer’s block atau buntu ide, sehingga cara ini bisa menjadi jawaban. Tapi, bagaimana caranya kerja teknik ini di dalam aktivitas menulis?
Cara Kerja Teknik Pomodoro dalam Menulis
Saat memilih untuk menerapkan teknik pomodoro dalam menulis, kamu sudah harus tahu aturan dari konsep ini. Untuk itu, artikel ini akan membahas bagaimana cara kerja teknik pomodoro yang bisa kamu terapkan saat menulis naskah.
Teknik Pomodoro dalam Menulis 1: Menentukan Apa yang Harus Dikerjakan!
Sebelum melakukan teknik pomodoro dalam menulis, tentu kamu harus tahu apa yang akan kamu kerjakan. Misalnya, hari ini kamu diharuskan untuk menyelesaikan satu bab tulisan. Maka, kamu sudah harus menyiapkan bahan-bahan untuk menulis seperti tema, dan ide yang akan ditulis.
Jangan menggabungkan tahapan brainstorming saat tujuan awalnya adalah menulis. Sebab, proses menggali ide sudah seharusnya dilakukan sebelum tahap menulis dilakukan. Sebab jika kamu melakukan brainstorming sekaligus menulis draf, ini artinya kamu sedang melakukan multitasking. Nah, ini sebaiknya dihindari ya!
Jadi, yang harusnya dilakukan adalah dengan menyiapkan terlebih dahulu konsep tulisannya lalu fokus saja kepada apa yang harus dilakukan, yakni menulis draf pertama! Maka dari itu, menentukan terlebih dulu apa yang perlu dikerjakan adalah hal yang penting!
Teknik Pomodoro dalam Menulis 2: Mengatur Timer Selama 25 Menit!
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa teknik pomodoro ini menggunakan interval waktu, ada batas minimal yang sudah ditentukan yakni 25 menit fokus mengerjakan aktivitas. Di masa fokus ini, kamu harus menghindari distraksi dari sisi manapun. Tuangkan seluruh energi dan perhatian untuk melakukan aktivitas menulis selama 25 menit non-stop.
Teknik pomodoro dalam menulis sering digunakan saat tahapan menulis naskah. Karena dengan melakukan cara ini, penulis akan lebih fokus dalam menuangkan seluruh ide di kepalanya. Jika kamu merasa kesulitan untuk fokus selama 25 menit, coba kurangi interval waktunya.
Teknik Pomodoro dalam Menulis 3: Waktunya Istirahat Selama 5 Menit!
Nah, mungkin ini yang ditunggu-tunggu. Setelah fokus selama kurun waktu 25 menit, maka kamu bisa beristirahat sejenak. Eits, tapi jangan lama-lama karena waktunya hanya 5 menit saja!
Aduh, kok waktunya sebentar sih! Ya memang sebentar, karena jika terlalu lama maka tujuan ”selesai” itu tidak akan tercapai bukan? Tapi, lagi-lagi dikarenakan teknik pomodoro dalam menulis ini adalah konsep interval, maka jumlah waktu untuk istirahat ini bisa ditingkatkan, kok!
Jika kamu ingin fokus selama 25 menit, maka rehatlah selama 5 menit. Tetapi, jika kamu ingin fokus lebih lama yakni 50 menit, maka kamu bisa beristirahat selama 10 menit. Begitu seterusnya. Nah, di tahap ini kamu bisa melakukan aktivitas selain ”bekerja”, kamu bisa scroll media sosial atau melakukan hal santai lainnya.
Teknik Pomodoro dalam Menulis 4: Ulangi Siklus Hingga Empat Kali!
Kamu merasa waktu istirahatnya sangat singkat? Tenang, kamu bisa kok memiliki jumlah waktu rehat yang lebih lama, yakni 15-30 menit. Tapi, ada syaratnya..kamu harus mengulangi siklus 25 menit fokus dan 5 menit istirahat selama 4 kali, lalu silakan istirahat selama 30 menit.
Dengan teknik pomodoro dalam menulis yang seperti ini, kamu sebagai penulis akan merasa lebih efektif dalam mengatur pekerjaan menulismu. Selain manfaat ini, terdapat beberapa benefit yang bisa kamu dapatkan, loh! Apa saja? Simak penjelasan di bawah ini.
Manfaat Teknik Pomodoro dalam Menulis
Selain mengubah waktu agar lebih efektif dan efisien, dan meningkatkan fokus tanpa distraksi, ada manfaat lain yang bisa dirasakan yakni, menghindari burnout. Nah, ini adalah kelebihan dari teknik pomodoro.
Jika menurutmu waktu 25 menit untuk fokus terbilang cukup lama, menurut seorang ahli dari buku Learning How to Learn mengungkapkan bahwa interval ini termasuk sesi kerja pendek loh! Terlebih diimbangi dengan istirahat, membuat teknik pomodoro jadi lebih efektif untuk mengurangi burnout and writer’s block.
Tak ada lagi yang namanya buntu ide karena otak diberikan akses untuk istirahat dari aktivitas berpikir. Otak kembali segar, tulisan pun jadi lebih berkualitas. Ada begitu banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan ketika menerapkan teknik pomodoro. Jika kamu belum pernah mencobanya, ayo mulai lakukan dan rasakan efeknya!
Penerapan Teknik Pomodoro dalam Menulis
Agar pemahaman kamu menjadi lebih terelaborasi, artikel ini sudah menyiapkan timeline yang bisa kamu gunakan untuk mulai menerapkan teknik pomodoro. Mari berbicara tentang menulis draft bab pertama.
-
Pomodoro 1 (25 menit):
Selama 25 menit pertama, fokuslah menulis paragraf pembuka dari ceritamu. Apakah dibuka dengan hook, atau metode lain seperti storytelling?
-
Istirahat (5 menit):
Selama masa ini kamu bisa rehat sejenak. Entah melakukan stretching dan menghindar dari laptop atau membuka ponsel untuk melihat media sosial.
-
Pomodoro 2 (25 menit):
Setelah puas rehat, kamu bisa melanjutkan dengan mulai mengembangkan konflik cerita. Lakukan selama kurun waktu 25 menit tanpa distraksi.
-
Istirahat (5 menit):
Di tahap ini kamu bisa beristirahat dengan melakukan kegiatan santai. Tapi ingat bahwa waktunya hanya 5 menit saja!
-
Pomodoro 3 (25 menit):
Di sesi ketiga ini, kamu perlu menyelesaikan bagian resolusi dari draf tulisanmu! Fokus…fokus..dan fokus selesaikan selama 25 menit!
-
Istirahat (5 menit):
Nah, kamu sudah bisa bersantai. Lakukan hal-hal diluar ”aktivitas menulis”
-
Pomodoro 4 (25 menit):
Di sesi terakhir ini kamu bisa melakukan proofreading dan finalisasi tulisan.
-
Istirahat panjang (15-30 menit):
Akhirnya, kamu berhasil menuntaskan draf pertama setelah menerapkan teknik pomodoro!
Bagaimana? Penerapannya mudah, kan? Coba lakukan sekali saat kamu menulis draf, dan rasakan apakah teknik ini cocok dengan style kamu! Jika merasa tidak cocok, kamu masih bisa menyesuaikan dengan interval waktunya, pilih rentang waktu yang paling pas untuk kamu lakukan! Asal jangan terlalu lama memberi jeda istirahat ya!
Teknik Pomodoro dalam Menulis Ternyata Efektif!
Teknik ini memang banyak digunakan oleh beberapa individu karena terbukti efektif, efisien dan mampu mengurangi burnout. Terlebih bagi orang-orang yang mudah terdistraksi oleh sesuatu, teknik pomodoro wajib dicoba!
Namun, tak jarang orang-orang merasa bahwa teknik ini masih kurang ampuh untuk membuat mereka termotivasi menulis. Nah, jika ini masalahnya kamu butuh solusi yang lebih dari sekadar teknik manajemen waktu, nih!
Hanya ada satu solusi yang bisa menjawab keresahan kamu! Cari bantuan penulis profesional seperti https://jasapenulisprofesional.com/ dan mereka akan menjawab keresahanmu dalam menulis!