Serupa Tapi Tak Sama, Inilah Perbedaan Biografi dan Autobiografi
Sekilas karya sastra biografi memang hampir sama dengan karya sastra autobiografi. Nyatanya, menulis karya sastra biografi sangat berbeda dengan menulis autobiografi. Perbedaan dari kedua teks tersebut memang tidak terlalu mencolok, terlebih apabila kita tidak memperhatikannya dengan detail. Namun tenang saja, berikut beberapa perbedaan biografi dan autobiografi yang perlu diketahui.
Arti yang Tidak Sama
Pertama-tama, kita akan membahas pengertian dari biografi terlebih dahulu. Biografi adalah kisah dari seorang tokoh yang dituliskan oleh orang lain sehingga bukan ditulis oleh tokoh yang ada dalam buku tersebut sendiri. Contoh penulisan biografi yang terkenal misalnya buku berjudul “Gus Dur” yang ditulis oleh Greg Barton.
Sementara autobiografi adalah sebuah karya tulis yang memuat riwayat hidup seorang tokoh dan ditulis oleh tokohnya sendiri. Misalnya saja buku autobiografi yang terkenal adalah “Mein Kampf” yang ditulis sendiri oleh Adolf Hitler.
Detail yang Berbeda
Baik karya sastra biografi maupun autobiografi, umumnya memang berisikan riwayat hidup seseorang secara mendetail, mulai dari awal hingga kehidupannya. Namun, jika diperhatikan lagi, terdapat perbedaan di antara keduanya.
Acap kali dalam karya biografi memuat kisah tentang latar belakang kelahiran sang tokoh, pendidikan, keluarga, dan pemikirannya yang tidak diceritakan secara mendetail. Berbeda dengan autobiografi yang membahas semua hal tersebut secara mendetail, bahkan mirip seperti buku diary karena memang ditulis oleh tokoh yang bersangkutan.
Contoh penulisan biografi dari R.A. Kartini yang ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer dengan judul ”Panggil Aku Kartini Saja” misalnya, sangat berbeda dengan buku autobiografi yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Sebab buku tersebut diterbitkan J.H. Abendanon berdasarkan surat-surat yang ditulis sendiri oleh R.A. Kartini.
Sudut Pandang dan Gaya Bahasa yang Berbeda
Perbedaan lain yang mencolok dalam kedua karya sastra ini terletak pada sudut pandang dan gaya bahasanya. Dalam biografi menggunakan sudut pandang orang ketiga, karena dituliskan oleh orang lain. Sementara dalam autobiografi, menggunakan sudut pandang orang pertama karena ditulis oleh dirinya sendiri.
Dari segi gaya bahasa, umumnya lebih menonjol buku autobiografi karena murni ditulis oleh tokoh aslinya sehingga pembaca seakan-akan berbicara langsung dengan tokoh tersebut. Meski begitu, banyak juga buku biografi yang gaya bahasanya disesuaikan dengan tokoh yang bersangkutan.
Serupa tetapi tak sama. Setelah mempelajari perbedaan serta contoh penulisan biografi dan autobiografi, pastinya kita akan lebih memahami karakteristik dari keduanya. Jadi jangan sampai tertukar lagi untuk menyebutnya ya!