Sistematika Penulisan Buku dalam 9 Unsur Penting

Sistematika-Penulisan-Buku-dalam-9-Unsur-Penting
Sistematika Penulisan Buku dalam 9 Unsur Penting

Sistematika Penulisan Buku dalam 9 Unsur Penting

Sistematika penulisan buku merupakan urutan unsur-unsur yang ada dalam sebuah buku. Unsur-unsur dalam penulisan buku ini adalah hal wajib untuk diketahui seseorang yang ingin menulis buku. Jika seorang yang ingin menulis buku tidak mengetahui sistematikanya, sudah dapat dipastikan orang tersebut akan bingung dan kesulitan dalam menyusun atau menulis apa yang diperlukan dalam sebuah buku.

Mungkin sebagian orang dalam menulis buku hanya akan fokus kepada isi buku. Isi buku ini maksudnya adalah teks yang tersusun dalam bab ataupun subbab. Padahal jika kita melihat buku, ada unsur lebih kompleks yang lebih dari sekadar isi. Buku yang tidak memiliki unsur selain isinya juga tidak akan menarik. Oleh karena itu, seseorang yang ingin menulis buku harus tahu dan paham betul mengenai sistematika penulisan buku

9 Unsur dalam Penulisan Buku

Dalam menulis sebuah buku, kamu harus memperhatikan unsur-unsur yang menjadi bagian dari sebuah buku. Beberapa unsur perlu kamu buat agar sebagai pelengkap tulisanmu. Hal ini menjadi penting karena buku bukan sekadar kumpulan tulisan, tetapi hal-hal lain perlu diikutserakan guna membuat buku tersebut lebih menarik. Yuk, simak apa saja itu!

  • Sampul 

Sampu memiliki banyak peran sehingga menjadi bagian penting dalam sistematika penulisan buku. Pertama, sampul depan berperan memperkenalkan buku dengan cara yang singkat. Sampul depan merupakan tempat judul buku dan nama penulis disematkan, sedangkan sampul belakang berisi sinopsis. Dengan begitu, orang bisa mengetahui judul, nama penulis, dan gambaran besar isi buku hanya melalui sampul.

Kedua, keberadaan sampul berfungsi untuk membedakan buku satu dengan lainnya. Sampul yang unik atau khas dari masing-masing buku akan menjadi sebuah identitas tersendiri untuk buku tersebut. Ketiga, sampul berguna untuk menarik pembaca. Dalam penulisan buku, kamu bisa membuat beberapa konsep sampul. Tentunya, konsep tersebut harus dibuat sesuai dengan isi bukumu.

  • Kata Pengantar

Alur penyusunan buku selanjutnya adalah kata pengantar. Kata pengantar merupakan bagian awal pada sebuah buku. Kata pengantar berisi sesuatu yang disampaikan oleh tokoh lain di luar penulis. Tokoh ini pun biasanya memiliki bidang profesi yang masih berkaitan dengan isi buku.

Umumnya, isi dari kata pengantar membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan masalah atau pokok pembahasan dalam buku. Selain sedikit pembahasan mengenai isi buku, pemberi kata pengantar juga bisa menyampaikan hal-hal terkait penulis. Pada bagian akhir, disampaikan pula harapan akan hadirnya buku tersebut serta dampaknya bagi pembaca.

  • Prakata

Prakata merupakan pengenalan sebuah buku yang ditulis sendiri oleh penulis buku tersebut. Bisa dikatakan pula bahwa prakata adalah kata-kata pembuka yang ingin disampaikan penulis mengenai buku yang ditulisnya. Biasanya letak prakata berada setelah halaman kata pengantar.

Jangan sampai salah, ya, membedakan kata pengantar dan prakata! Letak pembedanya terdapat pada siapa yang menulis atau menyampaikan. Jika kata pengantar ditulis oleh pihak atau tokoh lain di luar penulis, prakata ditulis sendiri oleh penulis buku. Biasanya prakata berisi hal-hal yang terkait dengan pokok pembahasan dalam buku secara umum dan harapan penulis mengenai buku tersebut.

  • Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih ini merupakan salah satu bagian dari sistematika penulisan yang terkadang tidak disertakan dalam buku. Padahal, ucapan terima kasih cukup penting mengingat proses penulisan buku pasti tidak lepas dari bantuan, dukungan, dan semangat yang diberikan orang lain. Dengan kata lain, buku tersebut tidak mungkin bisa terwujud tanpa adanya peran orang lain selain penulis itu sendiri.

Ucapan terima kasih juga bisa membuat orang yang disebutkan merasa senang, bangga, dan dihargai. Dengan menuliskan ucapan terima kasih, buku yang kamu tulis juga akan lebih berkesan, terutama bagi pihak-pihak yang kamu sebutkan. Ini juga menunjukkan bahwa kamu tidak egois dan menghargai orang-orang di sekitar yang telah berjasa dalam hidupmu.

  • Daftar Isi

Unsur penyusunan buku selanjutnya adalah daftar isi. Daftar isi penting karena berisi informasi bagian-bagian dalam buku tersebut yang disertai informasi halaman. Dengan adanya daftar isi, pembaca akan lebih mudah dan cepat menemukan bagian yang ingin dibaca. Daftar isi juga berfungsi untuk mengetahui garis besar isi buku melalui bab-bab yang ada. 

  • Isi Buku

Setelah unsur-unsur di atas, hal yang paling penting dalam sistematika penulisan buku adalah isi buku. Isi buku ini berisi semua hal yang ingin dibahas dari topik yang sudah ditentukan. Pada bagian ini, tulisan dibuat dalam bentuk bab dan subbab. Dengan adanya bab atau subbab, tulisan akan terkelompokkan berdasarkan masing-masing inti pembahasan.

Bab-bab dalam isi buku tidak dibatasi jumlahnya. Namun, kamu bisa menulis prolog atau pendahuluan sebagai awalan sebelum masuk ke pembahasan utama. Setelah itu, barulah kamu bisa memulai menulis dari bab satu. Setelah semua bab tertulis, selanjutnya kamu bisa menambahkan epilog atau penutup sebagai akhiran dari serangkaian tulisanmu sebelumnya.

  • Daftar Pustaka

Unsur dalam penulisan buku yang tidak kalah penting adalah daftar pustaka. Daftar pustaka merupakan daftar buku, jurnal, dan referensi lainnya yang digunakan penulis untuk mendukung tulisannya. Jika kamu menggunakan referensi berupa apa pun itu dalam proses penulisan, kamu wajib menyantumkan daftar pustaka. Jika tidak, karyamu bisa dikategorikan sebagai karya saduran atau plagiat.

  • Profil Penulis

Unsur dalam penulisan buku selanjutnya adalah profil penulis. Profil penulis merupakan tulisan berisi informasi terkait penulis, seperti biodata, riwayat pendidikan, prestasi atau pencapaian, profesi atau aktivitas selain menulis, dan karya yang sudah diterbikan jika ada. Profil penulis ini tentunya sebagai pengenalan kepada pembaca. Selain itu, profil penulis juga bisa menjadi ajang promosi jika sudah pernah menerbitkan buku sebelumnya.

  • Lampiran

Sebenarnya, lampiran bukanlah salah satu unsur wajib sistematika buku. Namun, lampiran bisa ditambahkan agar buku lebih menarik. Misalnya, buku yang kamu tulis berupa buku biografi maka kamu bisa menambahkan lampiran. Lampiran ini bisa berupa foto yang menggambarkan perjalanan hidup tokoh biografi yang kamu tulis.

Dengan adanya lampiran berupa foto yang menunjukkan perjalanan tokoh dalam buku tersebut, pembaca bisa menangkap momen yang dialami tokoh itu secara lebih jelas. Tentunya, foto-foto yang dilampirkan harus sesuai dengan hal-hal yang diceritakan atau ditulis dalam buku. Jika foto tidak berkaitan dengan cerita, lebih baik foto tersebut tidak dicantumkan.

Itulah sistematika penulisan buku yang wajib kamu tahu. Kini kamu bisa menerapkannya dalam proses menulis. Terdapat sembilan unsur yang perlu kamu lengkapi jika ingin bukumu layak masuk penerbit. Tidak perlu khawatir, beberapa unsur buku yang belum ada pada naskahmu adalah bagian dari pihak penerbit.

Dengan kata lain, jika naskah bukumu sudah memenuhi kesembilan unsur penulisan buku tersebut, naskahmu siap untuk dikirim kepada penerbit. Jadi, sudah siapkah kamu menulis buku? Sudah siapkah kamu melihat naskah yang kamu tulis berubah menjadi buku cetak yang cantik dan menarik? Yuk, mulai menulis!

 

(Penulis: Fitri Finda)

Bagikan Ke :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top